BI: Tingginya Inflasi Inti Disebabkan Biaya Sekolah

Jumat, 3 Agustus 2018 19:02 WIB

Sejumlah siswa menunjukkan kartu gratis wajib belajar 12 tahun ketika Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo menyerahkan bantuan biaya sekolah di Yayasan Al-Khairiyah, Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (24/8). ANTARA/Ardiansyah Indra Kumala

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan inflasi inti pada Juli 2018 sebesar 0,41 persen. Angka tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan inflasi inti pada bulan sebelumnya sebesar 0,24 persen.

Simak: Jokowi: Percuma Ekonomi Tumbuh tapi Inflasi Tinggi

Perry mengatakan besarnya angka inflasi inti tersebut masih terkendali dan bukan disebabkan oleh pelemahan rupiah. "Itu lebih karena memang pada bulan Juli ini beberapa pos mengenai harga kan naik biaya sekolah, biaya sewa, itu biasanya pada bulan Juli naik," kata dia di Kompleks Bank Indonesia, Jumat, 3 Agustus 2018.

Ia mengatakan inflasi Juli 2018 yang sebesar 0,28 persen memang lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 0,59 persen. "Kami juga tidak melihat adanya suatu dampak pelemahan nilai tukar rupiah terhadap inflasi kami tidak liat ada dampak itu," tutur dia.

Inflasi inti adalah komponen inflasi yang cenderung menetap atau persisten (persistent component) di dalam pergerakan inflasi dan dipengaruhi oleh faktor fundamental. Faktor fundamental tersebut adalah interaksi permintaan-penawaran hingga harga komoditi internasional.

Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat inflasi pada Juli 2018 sebesar 0,28 persen dengan indeks Harga Konsumen sebesar 134,14 persen. Inflasi tahun kalender tercatat 2,18 persen, sementara inflasi dari tahun ke tahun 3,18 persen.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan angka inflasi Juli tahun ini juga lebih rendah ketimbang dua tahun lalu. Inflasi Juli 2016 juga tercatat 0,69 persen. "Inflasi Juli ini 0,28 Ini angka yang menggembirakan," ujar Suhariyanto.

Suhariyanto menyebut terjaganya angka inflasi bulan ini disebabkan upaya pemerintah dan Bank Indonesia yang sukses mengendalikan harga.

BACA: Inflasi Juli Terdorong oleh Kenaikan Harga Telur Ayam Ras

Ke depan, Suhariyanto berharap tingkat inflasi terus terjaga. Dengan begitu, angka inflasi bisa terjaga sesuai target pemerintah. "Biasanya puncaknya itu pada masa Lebaran, selanjutnya yang perlu diantisipasi adalah pada akhir tahun karena ada Natal dan tahun baru," kata Suhariyanto.


Advertising
Advertising

Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

14 jam lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

1 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

1 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

1 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

2 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

2 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

2 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

3 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

4 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

5 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya