Sri Mulyani: Kesenjangan Gender Terjadi Saat Masuk Dunia Kerja

Kamis, 2 Agustus 2018 18:34 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (tengah) berfoto dengan dengan para pengasuh Pondok Modern Darussalam Gontor di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, 26 Mei 2018. Sri Mulyani melakukan kunjungan ke Pondok Gontor dalam rangka silaturahmi dan memberikan kuliah umum di depan santri dan pengasuh pondok pesantren. ANTARA FOTO/Siswowidodo

TEMPO.CO, Surabaya - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan kesempatan bersekolah bagi perempuan dan laki-laki di Indonesia sudah hampir setara. Hanya saja, kesenjangan mulai terjadi saat memasuki masa bekerja.

BACA: Sri Mulyani Ungkap Penyelundupan Miras dari Singapura

"Ketika memasuki dunia kerja terjadi penurunan hingga 50 persen bagi perempuan," ujar Sri Mulyani di Hotel Sheraton, Surabaya, Kamis, 2 Agustus 2018. Peran perempuan sebagai ibu dan istri ditengarai sebagai hambatan dalam meneruskan karir.

Hambatan lainnya, kata Sri Mulyani adalah adanya bias gender di berbagai bidang pekerjaan. Menurut data BPS tahun 2017, hanya 30 persen perempuan yang berkecimpung di bidang industri sains, teknologi dan matematika. "Penting bagi pemerintah mengurangi bias gender agar anak perempuan di Indonesia mampu menggapai mimpi di berbagai bidang," ujar Sri Mulyani lagi.Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyerahkan berkas tanggapan pemerintah kepada pimpinan sidang Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan usai Rapat Paripurna di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, 31 Mei 2018. Rapat paripurna tersebut beragendakan mendengarkan tanggapam pemerintah atas pandangan Fraksi - Fraksi terkait dengan kerangka Ekonomi Makro dan Pokok - Pokok Kebijakan Fiskal RAPBN tahun Anggaran 2019. TEMPO/M Taufan Rengganis

Kesenjangan juga terjadi di sektor politik. Sri Mulyani mengambil contoh jumlah legislator wanita Indonesia yang jumlahnya hanya sekitar 17 persen. Walau pada masa pencalonan, jumlah wanita bisa mencapai 30 persen. Ia berujar wanita hampir bisa setara dengan laki-laki di bidang bisnis. "Jumlahnya hampir setengahnya, yaitu 46 persen," ujar Sri Mulyani.

BACA: Sri Mulyani Dorong Eksportir Bawa Devisa ke Dalam Negeri

Perkara lainnya, kata Sri Mulyani, masih rendahnya akses kesehatan terhadap kaum ibu. Selain itu, jumlah kematian saat melahirkan juga cukup tinggi.

Di sisi lain, Sri Mulyani meyakini pemberdayaan perempuan akan memberikan nilai tambah bagi perekonomian. Berdasarkan proyeksi World Economic Forum Report 2017, Sri Mulyani menyebut persoalan persamaan gender membutuhkan 200 tahun untuk bisa selesai. Sehingga perjalanannya masih sangat lama.

Apalagi, kata Sri Mulyani, kemajuannya pun masih sangat lambat. Menurut perkiraan Bank Dunia, kesenjangan gender menyebabkan hilangnya pendapatan rata-rata 15 persen di negara-negara anggota OECD.

Berita terkait

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

3 jam lalu

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

Pemerintah diminta untuk mengantisipasi potensi menurunnya kinerja konsumsi rumah tangga terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan II 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

11 jam lalu

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

Presiden Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen di kuartal pertama tahun ini patut disyukuri.

Baca Selengkapnya

4 Nama yang Diusulkan PDIP Jadi Bakal Calon Gubernur DKI di Pilkada 2024

16 jam lalu

4 Nama yang Diusulkan PDIP Jadi Bakal Calon Gubernur DKI di Pilkada 2024

Siapa saja 4 nama yang diusulkan PDIP di Pilgub DKI?

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

1 hari lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

1 hari lalu

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

Kementerian Keuangan mencatat di tengah gejolak ekonomi global perekonomian Indonesia tetap tumbuh dan mendorong peningkatan lapangan pekerjaan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

1 hari lalu

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut Indonesia sedang memfinalisasi paket pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap batu bara atau PLTU

Baca Selengkapnya

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

1 hari lalu

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

Gilbert Simanjuntak, mengatakan nama Sri Mulyani masuk bursa bacagub bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

2 hari lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

3 hari lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

4 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya