BCA Tak Tertarik Biayai Divestasi Freeport Karena Dua Hal Ini

Jumat, 27 Juli 2018 08:15 WIB

Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk Jahja Setiaatmadja mencoba layanan aplikasi perbankan eletronik atau disebut eBranch produk dari Bank BCA di Jakarta, 22 Februari 2017. Bank BCA meluncurkan empat produk dan layanan antara lain Paspor BCA menggunakan chip, eBranch, Halo BCA Chat dan Vira memenuhi kebutuhan nasabah dalam layanan perbankan. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk Jahja Setiaatmadja mengatakan pihaknya belum tertarik mendanai pembelian 51 persen saham PT Freeport Indonesia oleh PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum. Salah satunya karena mengatakan karena bunga yang ditawarkan untuk pembelian tersebut sangat kompetitif.

Baca: Amien Rais Sebut Freeport Kemplang Pajak, Ini Respons Pemerintah

"Belum lah, kami belum. Kan kalau kami lihat komentar dari bank pemerintah juga bunganya terlalu kompetitif," kata Jahja di Hotel Indonesia Kempinski, Kamis, 26 Juli 2018.

Selain itu, Jahja mengatakan BCA tidak bisa bersaing dengan bank asing dalam mengucurkan dana dalam bentuk valuta asing dolar. Adapun pembelian 51 persen saham PT Freeport Indonesia sudah dipastikan akan dalam bentuk dolar AS sebesar US$ 3,85 miliar.

Baca: Divestasi Saham Freeport Tak Jadi Didanai Bank BUMN

Lain halnya, kata Jahja, jika pembiayaan yang dibutuhkan dalam bentuk rupiah. Mungkin BCA bisa bersaing untuk membiayai pembelian saham tersebut. "Tapi kalau sudah dana dolar, repot, kami tidak mau. Kami menjaga portofolio dolar kami tuh jangan terlampau besar," ucapnya.

Head of Corporate Communications PT Inalum Rendi Ahmad Witular sebelumnya mengatakan pembiayaan divestasi 51 persen saham PT Freeport Indonesia akan didanai oleh bank asing. Hal itu dimaksudkan agar tidak mempengaruhi nilai tukar rupiah.

"Kami tidak mau mempengaruhi konversi rupiah karena nanti transaksinya nantikan dilakukan di luar, dalam bentuk dolar. Pendapatan Inalum dan PTFI dalam dolar sehingga tidak akan mengganggu nilai tukar rupiah," kata dia di Kementerian Komunikasi dan Informatika, Senin, 23 Juli 2018. Namun ia enggan menjelaskan berapa banyak dan siapa saja bank asing yang akan ikut mendanai akuisisi saham tersebut.

Sebelumnya, Ketua Himbara Maryono mengatakan empat bank BUMN tidak akan ikut dalam memberi pinjaman kepada PT Inalum untuk proses akuisisi 51 persen saham PT Freeport Indonesia. Maryono menjelaskan pinjaman tersebut kemungkinan akan dikonsentrasikan untuk dibiayai oleh bank-bank asing atau bank swasta. "Ya alasannya supaya ada juga uang masuk mengalir dari negara-negara lain sehingga ini bisa menambah devisa kita," ucap dia.

KARTIKA ANGGRAENI

Berita terkait

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

10 jam lalu

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%

Baca Selengkapnya

17 Sekolah Bakti BCA Berhasil Tingkatkan Mutu dan Siap Naik Kelas

11 jam lalu

17 Sekolah Bakti BCA Berhasil Tingkatkan Mutu dan Siap Naik Kelas

BCA menggelar rangkaian Appreciation Day Sekolah Bakti BCA bertema "Building Better Future: Nurturing Dreams, Growing Leaders

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Menteri Bahlil Soal Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, 3 Pemicu Pinjol Makin Marak

11 jam lalu

Terkini Bisnis: Menteri Bahlil Soal Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, 3 Pemicu Pinjol Makin Marak

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061.

Baca Selengkapnya

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

13 jam lalu

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

Pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport hingga 2061. Menteri Bahlil Lahadalia klaim Freeport sudah jadi perusahaan milik Indonesia.

Baca Selengkapnya

10 Cara Mengatasi M-Banking BCA Error, Salah Satunya Restart HP

20 jam lalu

10 Cara Mengatasi M-Banking BCA Error, Salah Satunya Restart HP

Berikut ini cara mengatasi M-Banking BCA error yang tidak bisa diakses di ponsel Android maupun iOS Apple. Bisa dengan menguninstall hingga hapus cach

Baca Selengkapnya

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

2 hari lalu

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Soal Izin Ekspor Konsentrat Freeport, Wamen BUMN Komitmen Selesaikan Smelter

2 hari lalu

Soal Izin Ekspor Konsentrat Freeport, Wamen BUMN Komitmen Selesaikan Smelter

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN, Kartika Wirjoatmodjo mengatakan bahwa kementeriannya sedang berdiskusi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral atau ESDM soal rencana izin ekspor konsentrat tembaga oleh PT Freeport Indonesia.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

2 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Bahlil Sebut Izin Freeport Diperpanjang sampai 2061, Tunggu Revisi PP Minerba

3 hari lalu

Bahlil Sebut Izin Freeport Diperpanjang sampai 2061, Tunggu Revisi PP Minerba

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan proses perpanjangan izin Freeport, yang habis pada 2041, hampir selesai.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

3 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya