Depresiasi Yuan, Sri Mulyani Jelaskan Risikonya Terhadap RI

Kamis, 26 Juli 2018 14:58 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani (tengah) menerima laporan hasil pembahasan RAPBN 2019 dari Wakil Ketua Banggar DPR Jazilul Fawaid saat rapat paripurna ke-30 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 12 Juli 2018. Rapat paripurna tersebut mengagendakan penyampaian Laporan Hasil Pembahasan Pembicaraan RAPBN 2019 dan RKP 2019 oleh Banggar DPR. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

TEMPO.CO, Jakarta - Perang dagang antara Amerika Serikat dan Cina semakin menghangat. Apalagi, Negeri Tirai Bambu melakukan pelemahan terhadap mata uang Yuan guna mengkompensasi kenaikan tarif 10 persen akibat kebijakan AS.

Baca:
Dorong Penerimaan Negara, Ini Cara Sri Mulyani Genjot Rasio Pajak

"Kala RRT (Cina) berubah posisi, ini sesuatu yang tidak pernah terjadi sebelumnya," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis, 26 juli 2018.

Padahal, ujar Sri Mulyani, selama ini stabilitas keuangan yuan adalah jangkar stabilitas di kawasan, maupun dunia. Itu terbukti saat krisis ekonomi terjadi pada 2008 dan 1998. "Yuan dijaga tetap stabil."

Pengaruh depresiasi Yuan tidak hanya berdampak kepada perdagangan dunia, tetapi juga mata uang dan arus modal. Dampak yang terasa, menurut Sri Mulyani, adalah menurunnya arus modal ke negara emerging.

"Karena dianggap risikonya meningkat. Karena itu, tadi ada masalah trade, masalah interest rate naik, dan curency naik," ujar Sri Mulyani.

Advertising
Advertising

Untuk mengantisipasi gejolak tersebut, Sri Mulyani mengatakan perlunya pengokohan pondasi perekonomian Indonesia. Pertumbuhan ekonomi domestik perlu dijaga, baik dari segi konsumsi maupun belanja negara, melalui APBN.

"Investasi, sentimennya dapat diperbaiki meskipun dalam situasi kecenderungan interest rate naik dan exchange rate yg dinamis," kata Sri Mulyani.

Sri Mulyani menegaskan pemerintah tengah mencoba menjangkarkan ekspektasi dan kekhawatiran yang muncul secara mendunia, sehingga Indonesia bisa menjaga momentumnya. Hingga kuartal dua, ia melihat momentum yang ada masih bagus. "Tapi kita juga harus siap siaga kalau situasi ini memunculkan positif kesempatan maupun ancaman," ujar Sri Mulyani lagi.

Berita terkait

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

1 jam lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

15 jam lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

15 jam lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

16 jam lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

17 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

1 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

1 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

1 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

1 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

1 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya