Tekan Inflasi, Ini Permintaan Gubernur BI ke Tiap Kepala Daerah

Rabu, 25 Juli 2018 21:52 WIB

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo bersiap memberikan keterangan pers hasil Rapat Dewan Gubernur tambahan di kantor pusat BI, Jakarta, 30 Mei 2018. Bank Indonesia memutuskan kembali menaikkan suku bunga acuan BI 7-days repo rate 25 basis poin menjadi 4,75 persen untuk mengantisipasi risiko eksternal terutama kenaikan suku bunga acuan kedua The Fed pada 13 Juni mendatang. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo meminta kepala daerah ikut mendorong pemanfaatan ekonomi digital ke berbagai daerah guna menjaga produksi dan distribusi bahan pangan agar inflasi lebih terkendali. Perry meminta kepala daerah mendorong penjualan produk pangan melalui e-commerce atau penjualan online.

Baca: IMF Prediksi Inflasi Venezuela Satu Juta Persen di Tahun Ini

Hal itu disampaikan Perry kepada para gubernur seluruh Indonesia dalam acara Sarasehan Nasional, yang merupakan rangkaian Rapat Koordinasi Nasional Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) 2018 hari ini, Rabu, 25 Juli 2018. Namun acara sarasehan yang menjadi ajang diskusi tahunan antara Dewan Gubernur BI dan kepala daerah itu digelar tertutup.

Perry juga meminta produsen dapat memanfaatkan teknologi keuangan dan saluran ekonomi digital untuk menambah modal guna meningkatkan produksi. "Teknologi digital dapat diadaptasi, khususnya oleh UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) di berbagai daerah," katanya, Rabu.

Baca: Saat Lebaran, Harga Petai Sumbang Inflasi Terbesar di Solo

Advertising
Advertising

Kepala daerah juga diminta memanfaatkan pesatnya ekonomi digital dalam menciptakan lapangan kerja. Maraknya perusahaan rintisan (startup) dan perusahaan niaga online (e-commerce) diharapkan dapat menambah lapangan kerja dan mengurangi tingkat kemiskinan. "Ekonomi dan keuangan digital untuk menciptakan lapangan kerja hingga mengurangi tingkat kemiskinan," ucap Perry.

Di depan para kepala daerah, Perry juga menyebutkan tingkat inflasi saat ini, yang sebesar 3,3 persen (year-on-year/yoy), sudah jauh lebih baik dibanding 2014, yang sebesar 8,3 persen (yoy). Bank sentral mengincar agar inflasi pada 2019 dapat menurun ke 3,4 persen dan 2020 dapat menjadi tiga persen.

Rendahnya tingkat inflasi ini, kata Perry, menjadi kunci untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, selain mendorong pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Seperti diketahui, bank sentral mematok kisaran inflasi nasional tahun ini di 2,5-4,5 persen.

Turut hadir dalam sarasehan membahas inflasi itu antara lain Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X. Dari kalangan pemerintah, turut hadir Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution.

ANTARA

Berita terkait

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

2 hari lalu

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

Daerah dengan catatan inflasi terendah di Jawa Tengah adalah Kabupaten Rembang yaitu 0,02 persen.

Baca Selengkapnya

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

2 hari lalu

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

3 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

3 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

3 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

3 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

3 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

3 hari lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

4 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

5 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya