Peternak Sebut Harga Ayam Tak Mungkin Turun Karena 3 Hal Ini

Rabu, 25 Juli 2018 20:32 WIB

Warga membei ayam petelur afkiran yang harganya melonjak sampai Rp 40.000 per kg di Pasar Cicadas, Bandung, Jawa Barat, Sabtu, 24 Juni 2017. Ayam, itik, dan kulit ketupat, menjadi komoditi yang harus dibeli jelang Hari Raya Idul Fitri 1438 H. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Purwokerto - Wakil Ketua Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) Indonesia Gembong Nugroho, menyebutkan harga ayam ras saat ini tidak mungkin bisa turun ke level hingga seperti sebelum Lebaran. "Tidak mungkin bisa kembali normal seperti sebelumnya," ujarnya, di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu, 25 Juli 2018.

Baca: Harga Ayam Tembus Rp 55 Ribu, Para Pedagang Pilih Tak Berjualan

Alasan pertama, kata Gembong, per tanggal 24 Juli 2018, harga pakan ayam ras naik sebesar Rp 150 per kilogram dan konsentrat naik Rp 300 per kilogram. Selain itu, kata dia, harga bibit ayam atau day old chick (DOC) saat sekarang mencapai kisaran Rp 7.500 - 8.500 per ekor.

Selain itu, kata Gembong, kenaikan harga ayam ras atau ayam pedaging di pasaran tidak semata-mata karena adanya kenaikan harga pakan dan konsentrat serta DOC yang tinggi. Alasan kedua kenaikan harga ayam juga disebabkan oleh minimnya pasokan ayam pedaging dari peternak ke pasar.

Baca: Menteri Pertanian: Enggak Sulit Turunkan Harga Ayam

Advertising
Advertising

Menurut Gembong, hal itu merupakan dampak dari pembatasan kuota impor grand parent stock atau ayam indukan. "Dulu, pada tahun 2016-2017, grand parent stock gila-gilaan dilepas begitu saja sehingga produksi DOC-nya sangat banyak dan harga ayam hancur. Oleh karena itu, ada kebijakan untuk mengurangi grand parent stock hingga 50 persen," katanya.

Pengurangan ayam indukan tersebut yang kemudian berdampak pada kenaikan harga DOC karena produksinya berkurang. "Ibaratnya, kalau dulu DOC menunggu kandang, sekarang kandang menunggu DOC," katanya.

Lebih lanjut, Gembong mengatakan saat stok DOC berkurang akibat pengurangan ayam indukan, saat sekarang ada kebijakan teranyar yang menjadi alasan ketiga berupa larangan penggunaan perangsang pertumbuhan ayam (growth promoter). Jika menggunakan perangsang pertumbuhan, ayam pedaging hanya butuh waktu 33 hari untuk bisa mencapai bobot hidup sebesar 2 kilogram.

Sebaliknya, jika tidak menggunakan perangsang pertumbuhan, waktu yang dibutuhkan untuk mencapai bobot hidup 2 kilogram itu selama 44 hari. Dengan demikian, lanjut dia, pasokan ayam pedaging ke pasaran menjadi berkurang sehingga harganya melonjak. "Baru kali ini, harga daging ayam lebih mahal dari harga saat Lebaran," kata Gembong.

Harga daging ayam ras di pasar tradisional Purwokerto dalam beberapa waktu terakhir cenderung naik akibat minimnya pasokan. Bahkan, harga ayam di Pasar Manis Purwokerto pada akhir pekan lalu sempat mencapai Rp 45.000 per kilogram dan pada hari Rabu ini turun menjadi Rp 42.000 per kilogram. Meskipun turun, harga tersebut masih tergolong tinggi karena sebelum Lebaran berada pada kisaran Rp 32.000 - 33.000 per kilogram.

ANTARA

Berita terkait

Saksi Ungkap Syahrul Yasin Limpo Bayar Lukisan Sujiwo Tejo Seharga Rp 200 Juta Pakai Uang Vendor Kementan

3 jam lalu

Saksi Ungkap Syahrul Yasin Limpo Bayar Lukisan Sujiwo Tejo Seharga Rp 200 Juta Pakai Uang Vendor Kementan

Saksi menyatakan diminta mengirim Rp 200 juta saat itu juga untuk pembayaran lukisan dari budayawan Sujiwo Tejo yang dibeli oleh Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

2 hari lalu

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

Penambahan pupuk subsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton telah mendapat persetujuan dari presiden.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

4 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

4 hari lalu

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak

Baca Selengkapnya

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

4 hari lalu

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

6 hari lalu

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

Harga bawang merah mulai mengalami penurunan di sejumlah daerah.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

7 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

10 hari lalu

Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

Berikut beberapa hewan yang kerap dijadikan hewan percobaan dalam penelitian:

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

12 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

13 hari lalu

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

Sejumlah pejabat Kementerian Pertanian dihadirkan sebagai saksi di sidang lanjutan dugaan pemerasan dan gratifikasi oleh Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya