BMKG Peringatkan Gelombang Laut Tinggi 6 Meter di 2 Daerah Ini

Selasa, 24 Juli 2018 12:03 WIB

Wisatawan mengambil gambar ombak tinggi di kawasan wisata Pantai Glagah, Temon, Kulonprogo, Yogyakarta, Jumat, 20 Juli 2018. BMKG Yogyakarta memperkirakan gelombang tinggi yang terjadi beberapa waktu belakangan masih akan berlangsung di laut selatan Yogyakarta. ANTARA/Andreas Fitri Atmoko

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG Cilacap mengeluarkan peringatan adanya gelombang tinggi di laut selatan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta pada Selasa-Rabu, 24-25 Juli 2018. Gelombang di laut selatan Jawa Tengah-Yogyakarta pada dua hari tersebut diperkirakan mencapai 6-9 meter dan sangat membahayakan untuk semua jenis kapal.

Baca: Pekan Ini, BMKG Prediksi Gelombang Laut Setinggi 2,5-6 Meter

Teguh Wardoyo, Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi BMKG Cilacap, mengatakan tingginya gelombang laut yang mencapai 6-9 meter itu merupakan dampak dari pertemuan tekanan angin dan badai dari Samudra Hindia serta Samudra Pasifik. "Jika ada perkembangan lebih lanjut, peringatan dini gelombang tinggi tersebut akan kami perbarui," ujarnya di Cilacap, Jawa Tengah, Selasa.

Lebih jauh, Teguh mengimbau pengguna jasa kelautan waspada dan bila perlu, menghentikan seluruh aktivitas karena gelombang berpotensi sangat tinggi dan bisa mengancam keselamatan. Menurut dia, di Samudra Hindia dan Samudra Pasifik saat ini tengah berkumpul benih gelombang tinggi dan badai yang saling bertumbukan.

Baca: BMKG Ingatkan Cuaca Buruk, Menhub Minta Nelayan Perhatikan Ini

Advertising
Advertising

Berdasarkan pantauan satelit cuaca dan gradien angin permukaan tanggal 23 Juli 2018 pukul 19.00 WIB, menurut Teguh, pada skala regional terdapat pusat tekanan tinggi di Samudra Hindia sebelah barat Australia dan Samudra Pasifik sebelah timur Australia. "Sedangkan di Samudra Pasifik tenggara Jepang terdapat badai tropis Wukong," katanya.

Adanya interaksi antara dua pusat tekanan tinggi dan badai tropis itu mengakibatkan peningkatan angin yang bertiup di atas permukaan laut, serta cenderung searah dari timur sampai tenggara sehingga memicu terjadinya gelombang tinggi. Karena itu, BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berlaku pada Selasa-Rabu tersebut.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memperingatkan kepada nelayan dan operator pelayaran kemungkinan besar akan terjadi cuaca buruk di transportasi laut sehingga membahayakan kapal dan penumpang. "Cuaca saat ini dan dalam beberapa hari mendatang diperkirakan akan berbahaya untuk pelayaran sehingga diminta semua nelayan dan operator pelayaran memperhatikan peringatan dini soal cuaca," katanya, Senin, 23 Juli 2018.

Pernyataan Budi merespons peringatan dini yang dikeluarkan BMKG mengenai kondisi cuaca dalam beberapa hari ke depan yang dinilai membahayakan untuk pelayaran. Peringatan dini berikutnya diperkirakan bakal diumumkan karena diprediksi pada 22-26 Juli 2018 masih akan terjadi gelombang tinggi dengan ketinggian 2,5-6 meter dan puncak ekstrem diperkirakan terjadi pada 24-25 Juli 2018.

BISNIS

Berita terkait

BMKG: Gempa Bumi di Pacitan Akibat Deformasi Batuan Lempeng Indo-Australia

1 jam lalu

BMKG: Gempa Bumi di Pacitan Akibat Deformasi Batuan Lempeng Indo-Australia

Dari analisis BMKG, gempa bumi dengan magnitudo M4.8 di Pacitan akibat deformasi batuan lempeng Indo-Australia.

Baca Selengkapnya

Kaji Efek Heatwave Asia, Peneliti BRIN Temukan Hot Spell 40 Derajat di Bekasi

2 jam lalu

Kaji Efek Heatwave Asia, Peneliti BRIN Temukan Hot Spell 40 Derajat di Bekasi

Bukan heatwave yang mengancam wilayah Indonesia. Simak hasil kajian tim peneliti BRIN berikut.

Baca Selengkapnya

Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter, BMKG Peringatkan Kapal Nelayan dan Tongkang

4 jam lalu

Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter, BMKG Peringatkan Kapal Nelayan dan Tongkang

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.

Baca Selengkapnya

Ada Bibit Siklon 91P, BMKG Prakirakan Hujan Guyur Mayoritas Kota Besar

10 jam lalu

Ada Bibit Siklon 91P, BMKG Prakirakan Hujan Guyur Mayoritas Kota Besar

Bibit siklon tropis 91P berdampak hujan sedang hingga lebat dan angin kencang di sekitar wilayah bibit siklon tersebut.

Baca Selengkapnya

Mayoritas Jakarta Diprakirakan Berawan, Hujan Ringan Malam Hari

10 jam lalu

Mayoritas Jakarta Diprakirakan Berawan, Hujan Ringan Malam Hari

Seluruh wilayah DKI Jakarta diprakirakan cerah berawan pada pagi harinya dan sebagian besar berawan pada siang hari.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Teluk Kendari Mendangkal, Meteor Sporadis Terlihat di Yogya, Penyebab Suhu Panas

12 jam lalu

Top 3 Tekno: Teluk Kendari Mendangkal, Meteor Sporadis Terlihat di Yogya, Penyebab Suhu Panas

Topik tentang Teluk Kendari di Kota Kendari mengalami pendangkalan yang dramatis menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.

Baca Selengkapnya

Biaya Pendidikan STIP Jakarta yang Viral Usai Siswanya Tewas Dianiaya Senior

23 jam lalu

Biaya Pendidikan STIP Jakarta yang Viral Usai Siswanya Tewas Dianiaya Senior

Biaya pendidikan STIP mencapai puluhan juta rupiah per semester

Baca Selengkapnya

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan

1 hari lalu

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan

BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 6 - 7 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kepala BMKG: Suhu Panas Akhir-akhir Ini karena Peralihan Musim

1 hari lalu

Kepala BMKG: Suhu Panas Akhir-akhir Ini karena Peralihan Musim

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menegaskan cuaca panas akhir-akhir ini bukanlah akibat gelombang panas (heatwave), tapi suhu panas.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Prestasi Teknik Sipil Unej, Investasi Microsoft, dan Cuaca Jawa Barat

1 hari lalu

Top 3 Tekno: Prestasi Teknik Sipil Unej, Investasi Microsoft, dan Cuaca Jawa Barat

Top 3 Tekno Berita Terkini Senin pagi ini, 6 Mei 2024, dimulai dari artikel prestasi tim mahasiswa Teknik Sipil Universitas Jember (Unej).

Baca Selengkapnya