Rupiah Jeblok Dekati Rp 15 Ribu, Darmin: Bukan Keseimbangan Baru

Jumat, 20 Juli 2018 18:54 WIB

Menko Bidang Perekonomian Darmin Nasution menjawab pertanyaan wartawan saat Sosialisasi Paket Kebijakan Ekonomi di Kantor Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, 15 Oktober 2015. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Melemahnya rupiah ke level Rp 14.520 per dolar AS dinilai bukan sebagai tingkat keseimbangan baru. "Begini. Segala sesuatu itu masih bisa naik dulu atau turun lagi. Itu masih. Jadi jangan terlalu dianggap itu sudah keseimbangan baru," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution saat ditemui di kantornya, Jumat, 20 Juli 2018.

Baca: Rupiah Melemah ke Level 14.500-an, Luhut: Tidak Apa-apa

Pernyataan Darmin merespons Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau JISDOR mencatat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dalam situs resmi Bank Indonesia yang menyebutkan di angka Rp 14.520 pada Jumat, 20 Juli 2018.

Angka tersebut menunjukkan pelemahan 102 poin dari nilai sebelumnya, yaitu Rp 14.418 pada penutupan Kamis, 19 Juli 2018. Sedangkan pada 20 Juli 2018, kurs jual per dolar AS terhadap rupiah, yaitu Rp 14.593 dan kurs beli Rp 14.447.

Baca: Rupiah Melemah, IHSG Sempat Jeblok ke Level 5.844,34

Advertising
Advertising

Menurut Darmin, langkah bank sentral sudah benar. Bank Indonesia melangkah mengambil kebijakan merespons ucapan dari Gubernur The Federal Reserve The Fed Jerome Powell.

Darmin mengatakan The Fed yang akan mendorong segera mengejar supaya tingkat bunga di atas 2 persen. "Orang membacanya, wah dia (The Fed) mau menaikkan suku bunga. Jadi kita sendiri yang mengambil kebijakan, BI ngambil, pemerintah ngambil, ya seperti kebijakan soal biodiesel," katanya.

Pada 19 Juli, BI memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan atau BI 7-Days Repo Rate (BI 7DRR) di level 5,25 persen. Keputusan itu dikeluarkan melalui RDG BI di Kantor Bank Indonesia, Gambir, Jakarta Pusat.

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut keputusan tersebut konsisten dengan upaya BI mempertahankan daya tarik pasar keuangan domestik. "Di tengah ketidakpastian pasar keuangan global," tuturnya dalam konferensi pers di Kantor BI kemarin.

Selain suku bunga acuan, BI tidak mengubah besaran pada suku bunga Deposit Facility dan suku bunga Lending Facility. Deposit Lending tetap sebesar 4,5 persen dan Lending Facility tetap sebesar 6 persen. "Keputusan ini juga diambil guna menjaga stabilitas nilai tukar rupiah," ujarnya.

Terakhir, BI menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin menjadi 5,25 persen pada 29 Juni lalu. Keputusan tersebut melanjutkan tren kenaikan sebelumnya.

Simak berita menarik lainnya terkait rupiah hanya di Tempo.co.

Berita terkait

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

2 hari lalu

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

2 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

2 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

2 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

2 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

3 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

3 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

5 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

5 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

5 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya