Tolak Wacana Pertamina Jual Aset, Serikat Pekerja Tuntut 6 Hal

Jumat, 20 Juli 2018 12:02 WIB

Ratusan anggota Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) berkumpul di Lapangan Monas, Jakarta Pusat saat melakukakan demo menolak penjualan aset PT Pertamina (persero), Jumat, 20 Juli 2018. Sumber: Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Merebaknya wacana PT Pertamina jual aset direspons oleh Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu hari ini dengan menggelar demonstrasi besar-besaran dengan nama "Aksi Bela Pertamina" di depan Gedung Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Demonstrasi ini merupakan respons serikat pekerja atas kondisi perusahaan saat ini.

Baca: Tolak Pertamina Jual Aset, 1.000 Pekerja Demo di 4 Titik Ini

Dalam demo itu, ada enam tuntutan yang disampaikan oleh serikat pekerja. Pertama yaitu menolak penjualan aset PT Pertamina (Persero). "Penjualan aset berupa share down aset hulu dan spin off bisnis refinery tidak akan menyelesaikan akar masalah keuangan Pertamina," kata Kepala Bidang Hubungan Kelembagaan, Media, dan Komunikasi Serikat Pekerja, Hendra Tria Saputra dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, 20 Juli 2018.

Kedua, yaitu menuntut agar direksi yang bertanggungjawab atas rencana penjualan aset ini untuk dicopot. Kebijakan ini dinilai akan memperbaiki kinerja keuangan karena menyelesaikan akar permasalahan yang membuat Pertamina semakin terpuruk.

Baca: Wacana Pertamina Jual Aset, Ini Kekhawatiran Serikat Pekerja

Advertising
Advertising

Ketiga, yaitu membatalkan Perjanjian Jual Beli Bersyarat antara Pertamina dan PT Perusahaan Gas Negara (Perserp) Tbk. Perjanjian ini merupakan bagian dari proses akuisisi PGN terhadap PT Pertamina Gas (Pertagas), anak perusahaan Pertamina sebesar 51 persen saham.

Skema akuisisi dinilai telah keliru dan menodai tujuan Holding Migas yang menginginkan efisiensi kedua perusahaan. Sebab, akuisisi menyebabkan pendapatan Pertagas yang selama ini sepenuhnya untuk negara, terpaksa beralih sebagian ke publik. Ini terjadi karena 43 persen saham PGN justru dipegang oleh publik.

Selain itu, proses akuisisi ini juga dinilai keliru karena dilakukan saat jabatan Direktur Utama Pertamina dan Pertagas tengah kosong. Praktis, proses akuisisi hanya dilakukan oleh pejabat sementara. "Jadi hentikan segala proses integrasi Pertagas dan PGN," kata Hendra soal tuntutan keempat.

Kelima, serikat pekerja juga menuntut agar Direktorat Gas kembali diaktifkan. Menurut Hendra, direktorat ini sempat dibubarkan karena adanya aksi Holding Migas antara Pertamina dan PGN. Padahal, direktorat ini dinilai menjadi penggerak dalam bisnis masa depan Pertamina di sektor gas.

Keenam, yaitu menuntut dilakukan perampingan direksi Pertamina. Saat ini, Pertamina memiliki setidaknya memiliki 10 orang direksi dengan satu orang merangkap sebagai Pelaksana Tugas Direktur Utama yaitu Nicke Widyawati. Serikat Pekerja menilai jumlah direksi ini terlalu gemuk dan harus dirampingkan.

Simak berita menarik lainnya terkait Pertamina jual aset hanya di Tempo.co.

Berita terkait

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

1 hari lalu

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

1 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel, Aria Bima Tegaskan Peran Penting BUMN untuk Penguatan Ekspor

2 hari lalu

Konflik Iran-Israel, Aria Bima Tegaskan Peran Penting BUMN untuk Penguatan Ekspor

Pemerintah harus cermat menerapkan strategi, salah satunya melalui diplomasi perdagangan

Baca Selengkapnya

Gempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan

2 hari lalu

Gempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan

PT Pertamina Patra Niaga memastikan operasionalnya masih berjalan aman pascagempa di Garut, Jawa Barat pada Sabtu, 27 April 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

4 hari lalu

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

PT Pertamina International Shipping mencatat data dekarbonisasi PIS turun signifikan setiap tahun.

Baca Selengkapnya

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

4 hari lalu

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

PGN mulai optimalkan produk gas alam cair di tengah menurunnya produksi gas bumi.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

5 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

5 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Cara Mendaftar Sebagai Penerima LPG 3 Kg Bersubsidi

5 hari lalu

Cara Mendaftar Sebagai Penerima LPG 3 Kg Bersubsidi

Bagi masyarakat yang belum terdaftar sebagai pembeli LPG 3 kg harus menunjukkan KTP dan Kartu Keluarga (KK) di pangkalan atau penyalur resmi.

Baca Selengkapnya

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

6 hari lalu

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

Wakil Ketua Badan Itelijen Negara (BIN) I Nyoman Cantiasa mengapresiasi acara puncak Dharma Santi Nasional Hari Suci Nyepi Saka 1946.

Baca Selengkapnya