BEI Bentuk Satgas Pengawas Kebijakan Percepatan Penyelesaian Transaksi Bursa

Kamis, 19 Juli 2018 16:29 WIB

Direktur Utama KPEI, Hasan Fawzi memberikan sambutan dalam acara Penandatanganan Perjanjian antara KPEI dan Citibank terkait layanan penyelesaian transaksi bursa, di Gedung BEI, Jakarta Selatan, 30 Agustus 2017. Tempo/Alfan Hilmi.

TEMPO.CO, Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia atau BEI bakal membentuk task force atau satuan tugas (Satgas) untuk memastikan peralihan settlement (kebijakan) percepatan pembayaran transaksi dari T+3 menjadi T+2. Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi mengatakan Satgas ini akan beranggotakan seluruh unsur pelaku pasar terkait yang akan dikoordinasikan oleh Self Regulatory Organization (SRO) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

BACA: Jadi Bos Baru BEI, Inarno Djajadi Diminta Tingkatkan Investor Lokal

"Tugasnya memastikan kesiapan semua unsur pelaku yang terkait dengan perubahan settlement ini," kata Hasan ditemui di Gedung BEI, Sudirman, Jakarta Selatan, Kamis, 19 Juli 2018.

Sebelumnya untuk mencegah gagal serah dan gagal bayar BEI bersama Kliring Penjamin Efek Indonesia (KPEI) telah melakukan sosialisasi kepada anggota bursa maupun seluruh pihak yang berkepentingan. Selain itu, untuk mencegah gagal serah dan gagal bayar, BEI bersama KPEI terus mengaktifkan kebijakan Pinjam Meminjam Efek Tanpa Warkat atau Pinjam Meminjam Efek (PME) atau juga dikenal dengan mekanisme lending and borrowing.

Menurut Hasan, kebijakan ini bisa meminimalisir terjadinya gagal serah efek ketika transaksi dilakukan. Ia juga mengatakan akan bekerja sama dengan seluruh pihak agar aktivasi PME bisa berjalan. "Sistem ini sebenarnya sudah ada tapi jarang digunakan dan sudah banyak pula pesertanya," kata Hasan.

BACA: Sambangi BEI, Bangladesh Belajar Infrastruktur Pasar Modal

Hasan menuturkan PME ini bisa jadi menguntungkan terutama bagi investor yang memiliki saham untuk jangka panjang. Sehingga kepemilikian saham yang tak digunakan bisa dimanfaatkan untuk dipinjamkan saat transaksi pembayaran sekaligus penyeraha.

Meski demikian, risiko dari adanya mekanisme telah dimimalisir. Misalnya, kebijakan ini harus diikuti atau hanya melibatkan intermediaris yang terpercaya serta terdaftar di KPEI.

Selain itu, Hasan memastikan bahwa seluruh pelaku pasar sudah berkomitmen, siap dan memahami kebijakan peralihan ini terutama AB yang menyediakan transaksi untuk investor asing. Hal ini penting, sebab investor asing memiliki kendala yakni terkait zona waktu berbeda dengan Indonesia.

Baca berita tentang BEI lainnya di Tempo.co.

Berita terkait

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

11 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

18 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

20 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Asia, Dampak Meningkatnya Ancaman Geopolitik Timur Tengah

20 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Asia, Dampak Meningkatnya Ancaman Geopolitik Timur Tengah

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia dan global.

Baca Selengkapnya

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

25 hari lalu

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

BEI menargetkan tahun ini bakal ada sebanyak 64.483 investor baru di pasar modal di Solo Raya.

Baca Selengkapnya

Ihwal Korupsi di Wilayah IUP-nya Terbongkar, Begini Penjelasan Lengkap PT Timah ke BEI

31 hari lalu

Ihwal Korupsi di Wilayah IUP-nya Terbongkar, Begini Penjelasan Lengkap PT Timah ke BEI

PT Timah buka suara usai Kejaksaan Agung menetapkan 16 nama tersangka dalam kasus tindak pidana korupsi tata niaga timah di wilayah IUP-nya.

Baca Selengkapnya

Inilah 6 Tokoh yang Masuk Bursa Calon Gubernur Jawa Timur 2024

34 hari lalu

Inilah 6 Tokoh yang Masuk Bursa Calon Gubernur Jawa Timur 2024

Lembaga survei Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI) mencatat ada enam tokoh yang masuk dalam daftar bursa calon Gubernur Jawa Timur 2024.

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

46 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Dirut MAP Boga Adiperkasa Pengelola Starbucks Indonesia Resmi Mengundurkan Diri

5 Maret 2024

Dirut MAP Boga Adiperkasa Pengelola Starbucks Indonesia Resmi Mengundurkan Diri

PT MAP Boga Adiperkasa Tbk (MAPB) mengumumkan pengunduran diri Direktur Utama, Anthony Cottan. MAPB merupakan pengelola Starbucks di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Transaksi Bursa Karbon Capai Rp 31,36 Miliar, OJK: Potensinya Masih Sangat Besar

20 Februari 2024

Transaksi Bursa Karbon Capai Rp 31,36 Miliar, OJK: Potensinya Masih Sangat Besar

Tercatat 48 pengguna jasa yang mendapatkan izin di perdagangan bursa karbon.

Baca Selengkapnya