TEMPO.CO, Bekasi - Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah Logam Mesin Elektronika dan Alat Angkut Kementerian Perindustrian Endang Suwartini menargetkan 12 ribu produk IKM masuk e-commerce tahun ini.
"Tahun ini target ada 4.000 IKM yang mengikuti workshop e-Smart IKM di seluruh Indonesia dan diharapkan 12.000 produk nasional akan masuk dalam e-commerce," kata dia di sela Workshop e-Smart IKM yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah (DItjen IKM) Kementerian Perindustrian di Cibitung, Bekasi, Rabu, 18 Juli 2018.
Sampai Juli 2018, jumlah IKM yang telah mengikuti workshop e-Smart IKM lebih dari 2.700 IKM dan sampai Mei lalu telah mencapai nilai transaksi sebesar Rp 600 juta. Hampir 50 persen dari jumlah tersebut disumbangkan transaksi produk logam.
Endang menyatakan Indonesia kini menjadi salah satu kekuatan ekonomi dunia yang patut diperhitungkan, berdasar data World Bank bahwa dari tahun 2000 sampai 2016, peringkat PDB Global Indonesia naik dari urutan 27 ke 16.
"Kami berharap Indonesia mampu menjadi top 10 ekonomi dunia di tahun 2030," kata Endang.
Ia mengatakan, ekonomi bakal tumbuh pesat dengan sektor industri sebagai penggerak utama sekaligus tulang punggung ketahanan perekonomian nasional. Pertumbuhan sektor industri tercatat sebesar 4,84 persen dan kontribusi industri pengolahan non migas sebesar 17,88 persen pada tahun 2017.
Di balik penyokong kekuatan sektor industri tersebut tentunya adalah industri kecil dan menengah yang pada 2017 jumlahnya mencapai 4,5 juta unit usaha. IKM mampu menyerap 10,57 juta tenaga kerja.
Untuk menumbuhkembangkan industri kecil dan menengah, Ditjen IKM memiliki beberapa program unggulan di antaranya One Village One Product (OVOP); Santripreneur yaitu program pemberdayaan pesantren menjadi unit-unit usaha industri kecil dan menengah, hingga 2018 ini telah dilakukan pembinaan kepada 23 pondok pesantren di Pulau Jawa.
"Tentunya e-Smart IKM yang saat ini sedang kita laksanakan terus digalakkan," kata dia.
Ia mengatakan, menyongsong perubahan zaman ke arah digitalisasi, Kementerian Perindustrian sudah mempersiapkan langkah-langkah di mana teknologi informasi dan komunikasi dimanfaatkan sepenuhnya dalam proses produksi serta dalam rantai nilai guna mencapai efisiensi yang maksimal atau yang dikenal dengan istilah industri 4.0.
Langkah-langkah tersebut di antaranya, Kementerian Perindustrian menggagas program bertajuk e-Smart IKM yang merupakan suatu upaya pemerintah untuk membangun sistem database industri kecil menengah sekaligus diintegrasikan dengan marketplace atau pasar besar yang sudah ada di Indonesia. Para peserta workshop diharapkan bisa masuk e-commerce.
Ketua MPR Terima Aspirasi APLI tentang Direct Selling di Lokapasar
11 hari lalu
Ketua MPR Terima Aspirasi APLI tentang Direct Selling di Lokapasar
Bamsoet berpendapat keberpihakan terhadap pelaku industri direct selling sangat penting. Ekosistem ini mampu membuka lapangan lebih dari delapan juta tenaga kerja sebagai distributor.