Level Kemiskinan 1 Digit, Penduduk Rentan Miskin Masih Belum Aman

Rabu, 18 Juli 2018 11:00 WIB

Ilustrasi kemiskinan Jakarta. Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Meski tingkat kemiskinan sudah turun hingga menjadi level satu digit, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional atau Bappenas, Bambang Brodjonegoro, mengatakan, pekerjaan pemerintah belum selesai.

Baca: Kemiskinan 9,82 Persen, Sri Mulyani: First Time in History

Pasalnya, menurut Bambang, pemerintah tetap terus mengupayakan pemberdayaan ekonomi agar penduduk yang masuk kategori rentan miskin agar tidak kembali jatuh miskin. Keluarga yang masuk kategori rentan miskin itu adalah yang sudah keluar dari batas garis kemiskinan, tapi belum sepenuhnya aman.

"Ada yang keluarnya (dari garis kemiskinan), cuma naik di atasnya sedikit, ada yang sudah jauh. Kalau sudah jauh itu relatif aman, tapi yang dekat-dekat ini yang kita sebut sebagai rentan miskin," ujar Bambang di Jakarta, Rabu, 18 Juli 2018.

Baca: Sri Mulyani Sebut Kemiskinan Turun, Ekonom Pertanyakan Hal Ini

Advertising
Advertising

Bambang menjelaskan, penduduk rentan miskin adalah penduduk yang dikategorikan dalam 40 persen penduduk dengan penghasilan terendah. Pemerintah fokus agar penduduk rentan miskin ini tidak kembali berada di bawah garis kemiskinan.

Oleh karena itu pemerintah menyiapkan sejumlah langkah supaya penduduk rentan miskin ini tidak kembali menjadi miskin. "Solusinya yaitu berbagai bantuan ini diberikan sampai 40 persen tadi," tutur Bambang. "Misalkan BPJS Kesehatan 40 persen sampai income terendah, jadi mereka masih dapat."

Selain itu, kata Bambang, penduduk rentan miskin ini akan dapat prioritas bantuan pendidikan meskipun mereka tak lagi berhak mendapat bantuan pangan nontunai (BPNT) dan program keluarga harapan (PKH). "Untuk keluarga seperti ini maka yang paling penting pemberdayaan ekonomi," ucapnya.

Pemberdayaan ekonomi yang dimaksud Bambang terdiri atas dua hal yakni lapangan kerja dan kemudahan berusaha. Lapangan kerja sendiri harus diciptakan dan tidak cukup hanya dari anggaran pemerintah, namun juga harus dari investasi. "Satu lagi, supaya orang ini bisa bekerja, kalau bisa pendidikannya sudah sesuai dengan kebutuhan pemberi kerja," ujar Bambang.

Adapun dorongan pemerintah untuk memberi kemudahan berusaha dengan cara memberikan akses pasar, kredit mikro dan juga kemitraan. Hal tersebut ditujukan agar usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) bisa mandiri di masa datang.

Jadi, kata Bambang, intinya semua program pemberdayaan ekonomi harus kita fokuskan agar yang rentan miskin tidak kembali miskin. "Dan satu kelebihannya dari program-program pemberdayaan ekonomi ini yaitu sekaligus mengurangi ketimpangan karena ia menciptakan pengusaha-pengusaha baru meski dari level mikro dan kecil, menjadi lebih banyak," tuturnya.

Sebelumnya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati turut berbesar hati menanggapi pengumuman Badan Pusat Statistik bahwa per Maret 2018 tingkat kemiskinan mencapai 9,82 persen. "The first time in the history of Indonesia, tingkat kemiskinannya di bawah 10 persen," kata Sri Mulyani di acara peringatan 10 tahun Adaro masuk Bursa Efek Indonesia, Senin, 16 Juli 2018, di Hotel Ritz-Carlton Ballroom, Pacific Place.

Sebelumnya, Kepala BPS Suhariyanto mengatakan tingkat kemiskinan turun hingga 9,82 persen. "Maret 2018 pertama kalinya persentase kemiskinan satu digit, ini terendah," katanya.

ANTARA | HENDARTYO HANGGI

Berita terkait

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

2 jam lalu

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

Eks menteri keamanan Panama memenangkan pilpres setelah menggantikan mantan presiden Ricardo Martinelli dalam surat suara.

Baca Selengkapnya

4 Nama yang Diusulkan PDIP Jadi Bakal Calon Gubernur DKI di Pilkada 2024

3 jam lalu

4 Nama yang Diusulkan PDIP Jadi Bakal Calon Gubernur DKI di Pilkada 2024

Siapa saja 4 nama yang diusulkan PDIP di Pilgub DKI?

Baca Selengkapnya

Kepala Bappenas Sanjung Pemerintahan Jokowi: Ekonomi RI Stabil di Kisaran 5 Persen

3 jam lalu

Kepala Bappenas Sanjung Pemerintahan Jokowi: Ekonomi RI Stabil di Kisaran 5 Persen

Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa menyanjung pemerintahan Presiden Jokowi karena pertumbuhan ekonomi RI stabil pada kisaran 5 persen.

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

14 jam lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

16 jam lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

19 jam lalu

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

Kementerian Keuangan mencatat di tengah gejolak ekonomi global perekonomian Indonesia tetap tumbuh dan mendorong peningkatan lapangan pekerjaan.

Baca Selengkapnya

Kepala Bappenas: Pembangunan IKN Sudah 80,82 Persen

20 jam lalu

Kepala Bappenas: Pembangunan IKN Sudah 80,82 Persen

Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa menyatakan bahwa pembangunan IKN sudah mencapai 80,82 persen per 25 April 2024.

Baca Selengkapnya

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

21 jam lalu

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan I-2024 yang tercatat 5,11 persen secara tahunan

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

23 jam lalu

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut Indonesia sedang memfinalisasi paket pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap batu bara atau PLTU

Baca Selengkapnya

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

23 jam lalu

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

Gilbert Simanjuntak, mengatakan nama Sri Mulyani masuk bursa bacagub bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa.

Baca Selengkapnya