JATAM: Divestasi Saham Freeport Rentan jadi Komoditas Politik

Sabtu, 14 Juli 2018 13:00 WIB

President dan CEO Freeport-McMoRan Inc. Richard C. Anderson (rambut putih) memberikan keterangan pers di Hotel Fairmont, Jakarta, 20 Februari 2017. Tempo/Vindry Florentin

TEMPO.CO, Jakarta - Jaringan Advokasi Tambang atau JATAM mengingatkan bahwa divestasi saham PT Freeport Indonesia sangat rentan menjadi komoditas politik bagi pemerintah. Sebab, beberapa aksi divestasi selama ini justru mengalami kegagalan bahkan berujung pada tindakan korupsi.

"Sejumlah divestasi di Indonesia kerap gagal dan justru hanya menguntungkan oligarki dan mafia pertambangan belaka," kata Kepala Kampanye JATAM Melky Nahar dalam keterangannya yang diterima Tempo di Jakarta, Jumat, 13 Juli 2018.

BACA: Inalum - Freeport Teken Perjanjian, Jokowi: Usahanya Sangat Alot

Sebelumnya pada Kamis 12 Juli 2018, PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) yang menjadi perwakilan Indonesia, akan mengakuisisi 51 persen saham PT Freeport Indonesia. Pihak yang terlibat telah resmi menandatangani Pokok- Pokok Perjanjian (Head of Agreement).

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berharap kerja sama antara Freeport dan Inalum tetap bisa meningkatkan nilai tambah industri ekstraktif Indonesia. "Serta kemakmuran Papua," kata dia dalam konferensi pers selepas penandatanganan di Gedung Kementerian Keuangan.

Advertising
Advertising

Dalam catatan JATAM, ada dua realita yang bisa dijadikan perbandingan untuk divestasi saham Freeport. Yakni divestasi saham PT. Kaltim Prima Coal (KPC) di Kalimantan Timur dan PT. Newmont Nusa Tenggara (sekarang AMMAN Mineral) di Nusa Tenggara Barat.

Dalam kasus KPC, pemerintah kehilangan kesempatan mendapatkan saham divestasi dan justru mengalami kerugian mencapai US$ 63 juta. Sedangkan dalam kasus Newmont, pemegang kontrak karya generasi keempat di lokasi tambah perusahaan diduga terjerat korupsi us$ 237 juta dan berujung pada kegagalan divestasi saham.

BACA: Akuisisi Freeport oleh Inalum Akan Dibiayai Perbankan

Kekhawatiran JATAM ini bukan tanpa sebab. Menurut Melky, pemerintah selama ini juga dengan mudah bisa didesak oleh Freeport dalam berbagai situasi. Salah satu contoh nyata adalah ketika terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2014 yang membuat kewajiban pembangunan smelter oleh Freeport diundur.

Selain itu, ada juga Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomo 11 Tahun 2014 tentang Ketentuan Ekspor Produk Pertambangan. Di dalamnya, ekspor baru bisa dilakukan jika pembangunan smelter sudah mencapai 60 persen. Tapi kenyataannya, aturan ini direvisi dan pembangunan fisik smelter didiskon demi bisa melanjutkan ekspor.

Berita terkait

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

1 hari lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

1 hari lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

2 hari lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

2 hari lalu

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Menteri Bahlil Soal Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, 3 Pemicu Pinjol Makin Marak

2 hari lalu

Terkini Bisnis: Menteri Bahlil Soal Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, 3 Pemicu Pinjol Makin Marak

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061.

Baca Selengkapnya

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

2 hari lalu

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

Pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport hingga 2061. Menteri Bahlil Lahadalia klaim Freeport sudah jadi perusahaan milik Indonesia.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

2 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Soal Izin Ekspor Konsentrat Freeport, Wamen BUMN Komitmen Selesaikan Smelter

4 hari lalu

Soal Izin Ekspor Konsentrat Freeport, Wamen BUMN Komitmen Selesaikan Smelter

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN, Kartika Wirjoatmodjo mengatakan bahwa kementeriannya sedang berdiskusi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral atau ESDM soal rencana izin ekspor konsentrat tembaga oleh PT Freeport Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bahlil Sebut Izin Freeport Diperpanjang sampai 2061, Tunggu Revisi PP Minerba

5 hari lalu

Bahlil Sebut Izin Freeport Diperpanjang sampai 2061, Tunggu Revisi PP Minerba

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan proses perpanjangan izin Freeport, yang habis pada 2041, hampir selesai.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

5 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya