Per Mei 2018, Pembiayaan Sektor Properti Tembus Rp 840,3 T

Kamis, 12 Juli 2018 16:43 WIB

Para agen penjual rumah tengah menawarkan rumah tinggal pada pameran Properti di sebuah Mall kawasan Jakarta, 21 Maret 2018. Dalam pameran ini juga ditawarkan properti mulai dari harga Rp 200 juta. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia mencatat total pembiayaan untuk sektor properti di Indonesia per Mei 2018 mencapai Rp 840,3 triliun. Angka itu tumbuh 11,4 persen dibandingkan periode serupa tahun lalu dan sebagian ditopang kredit properti bank domestik.

Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Makroprudensial Bank Indonesia Filianingsih Hendarta menyebutkan total pembiayaan itu berasal dari kredit properti dalam negeri sebesar Rp 741,7 triliun dan pembiayaan bersumber dari Utang Luar Negeri (ULN) sebesar Rp 80,6 triliun. Selain itu pembiayaan properti yang bersumber dari Surat Berharga Dalam Negeri sebesar Rp 18 triliun.

Baca: Uang Muka KPR Diperlonggar, BI Yakin Harga Properti Tak Melonjak

Filianingsih mengatakan pertumbuhan sumber pembiayaan di sektor properti itu menunjukkan tren yang meningkat selama setahun terakhir. "Terutama ditopang oleh pertumbuhan kredit properti yang berasal dari dalam negeri," ujarnya di Jakarta, Kamis, 12 Juli 2018.

Pertumbuhan pembiayaan di sektor properti ini, menurut Filianingsih, juga dipicu oleh relaksasi nilai kredit dari total agunan (Loan to Value) yang dilakukan di Agustus 2016. Kebijakan tersebut diklaim telah berefek jangka menengah dan menopang pertumbuhan KPR hingga saat ini. Hal itu juga yang membuat Bank Sentral melonggarkan kembali rasio LTV hingga penghapusan total LTV untuk rumah pertama semua tipe pada 1 Agustus 2018.

Advertising
Advertising

Baca: Aturan Uang Muka KPR Diperlonggar, Properti di Sektor Ini Bangkit

Bank sentral mencatat di Mei 2018, KPR tumbuh 12,75 persen (yoy). Angka itu naik dua kali lipat pertumbuhannya dalam dua tahun terakhir ketika pada Mei 2016, KPR hanya tumbuh moderat di 6,21 persen (yoy). KPR juga melampaui pertumbuhan kredit rata-rata perbankan yang di Mei 2018 baru tumbuh 10,26 persen (yoy).

Pertumbuhan KPR tertinggi disalurkan untuk pembiayaan hunian flat/apartemen tipe 22-70 meter persegi dan lebih dari 70 meter persegi, serta rumah tapak tipe 22-70 meter persegi dan lebih dari 70 meter persegi. "Kemampuan bayar dari debitor juga masih sangat baik, sehingga KPR masih bisa terus terangkat di pertengahan tahun ini," ujar Filianingsih.

Lebih jauh Bank Indonesia memperkirakan sektor properti bakal terus tumbuh, di antaranya tercermin dari proyeksi pertumbuhan KPR dapat tumbuh hingga 13,46 persen (yoy) di akhir 2018. Hal itu di antaranya karena stimulus dari pembebasan LTV untuk rumah pertama semua tipe yang diterapkan per 1 Agustus 2018 mendatang.

ANTARA

Berita terkait

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

2 jam lalu

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

4 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

4 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

5 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

7 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

8 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

8 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

8 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

9 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

9 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya