Jumlah Investor Wanita Tumbuh Tinggi Lampaui Pria, Ini Sebabnya

Kamis, 5 Juli 2018 11:46 WIB

Penyanyi Raisa menghibur pengunjung saat Stock Sound penutupan perdagangan BEI, Jakarta, 31 Maret 2017. Raisa yang telah menjadi investor pasar modal tersebut mengajak masyarakat untuk menjadi investor atau ikut program Yuk Nabung Saham sebagai jaminan jangka panjang yang menguntungkan pada masa depan. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat dalam empat tahun terakhir, pertumbuhan jumlah investor wanita mencapai 965 persen. Sementara dalam periode serupa, pertumbuhan jumlah investor laki-laki hanya 71 persen menjadi 629.115 investor.

Saat ini, total investor perempuan di pasar modal mencapai sekitar 476.772 orang. “Tingginya angka kenaikan jumlah investor perempuan saat ini menunjukkan sinyal positif bagi perkembangan investasi di kalangan perempuan dan potensi untuk semakin meningkat cukup besar," ujar FX Iwan, Independent Wealth Management Advisor seperti dikutip dari rilis, Kamis, 5 Juli 2018.

Baca: Pemilu Serentak 2018 Tak Akan Pengaruhi Keputusan Investor

Iwan menyebutkan, banyak studi menunjukkan bahwa sesungguhnya perempuan lebih pintar dalam berinvestasi ketimbang laki-laki. "Hal ini didukung oleh beberapa sifat alamiah yang dimiliki oleh perempuan when it comes to investment, seperti sifat keibuan yang ternyata memberikan pengaruh terhadap perilaku investasi perempuan,” ujarnya.

Baca: Investor Lokal Belum Bisa 'Lawan' Aksi Jual Asing di Bursa Saham

Advertising
Advertising

Lebih jauh, Iwan yang juga berperan sebagai Founder and Managing Partner Jagartha Avisors melanjutkan bahwa faktor psikologis yang dimiliki oleh perempuan membantunya untuk lebih sukses dalam berinvestasi dibanding laki-laki. Berikut ini adalah analisa Iwan mengenai kelebihan perempuan yang membawa dampak positif bagi perilaku investasi mereka dan berpeluang menghasilkan imbal hasil yang lebih baik:

1. Bersabar untuk hasil yang lebih besar

Frekuensi investor perempuan melakukan trading instrumen investasi lebih sedikit daripada investor laki-laki. Hal ini dikarenakan investor laki-laki umumnya memiliki kepercayaan diri berlebihan terhadap kemampuan mereka menganalisa investasi.

Semakin percaya diri seorang investor, semakin banyak frekuensi trading yang mungkin dilakukan. Hal itu kemudian berimbas pada biaya dan imbal hasil dari instrumen investasi yang digunakan.

Laki-laki cenderung memperdagangkan 45 persen lebih banyak dari investor perempuan. Sementara perempuan dapat menyikapi hal ini dengan lebih tenang dan cenderung memilih bertahan untuk menghindari risiko yang lebih besar.

2. Disiplin dan konservatif

Investor perempuan lebih disiplin dalam menjalankan rencana investasi sehingga investor perempuan memiliki risk-adjusted return yang lebih kuat daripada investor laki-laki. Studi dari platform Betterment juga mendukung hal ini.

Dalam studi itu diketahui investor laki-laki terbukti jauh lebih sering melakukan perubahan alokasi investasi daripada investor perempuan. Dalam hal ini, perempuan akan bersifat lebih konservatif karena berorientasi pada investasi jangka panjang.

3. Terus belajar dan terbuka terhadap saran

Investor perempuan lebih mau untuk belajar dan meminta saran dari pihak yang dianggap lebih tahu tentang investasi dibanding investor laki-laki. Hal ini juga sejalan dengan statistik dari blog CKM ini, dimana persentase pengunjung perempuan ternyata lebih banyak dari laki-laki.

Demikian juga dari jumlah pembaca yang memberikan komen dan bertanya melalui email, persentase perempuan sedikit lebih banyak dibandingkan dengan laki-laki. Studi mengungkapkan bahwa laki-laki cenderung lebih memenangkan egonya untuk tidak bertanya jika menemui sebuah pertanyaan.

Sebagian besar perempuan pada awalnya mempersepsikan diri tidak bisa atau tidak siap untuk melakukan perencanaan investasi. Namun sebenarnya hal ini menjadi kekuatan tersendiri bagi perempuan untuk mengatur keuangannya sendiri.

Iwan menyebut, karakter dasar yang cenderung menghindari risiko (dan melakukan diversifikasi), sabar, beriorientasi jangka panjang dan selalu ingin belajar menjadikan kaum perempuan sebagai sosok investor yang baik. “Tidak perlu besar dalam memulai investasi, tapi terapkan ketiga sifat yang sudah ada dalam diri Anda (seorang perempuan), maka Anda akan sukses dalam berinvestasi,” ucapnya.

BISNIS

Berita terkait

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

14 jam lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

20 jam lalu

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

Kejaksaan Tinggi Bali menangkap seorang Bendesa Adat karena diduga telah memeras seorang pengusaha untuk rekomendasi izin investasi.

Baca Selengkapnya

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

1 hari lalu

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan groundbreaking keenam di IKN dilakukan akhir Mei atau awal Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

1 hari lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

2 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

2 hari lalu

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

Kejati Bali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap oknum Bendesa Adat di Bali. Bendesa itu diduga melakukan pemerasan investasi.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

2 hari lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Rencana Investasi Microsoft Senilai Rp 27,6 Triliun, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya

2 hari lalu

Rencana Investasi Microsoft Senilai Rp 27,6 Triliun, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya

Rencana investasi Microsoft itu diumumkan melalui agenda Microsoft Build: AI Day yang digelar di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

2 hari lalu

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

Jokowi meresmikan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis pagi, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

2 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya