TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita optimistis kalangan investor akan tetap bertahan di Indonesia meski sedang terjadi teror bom di sejumlah daerah. Pasalnya, teror bom itu masih di bawah kontrol pihak keamanan, sehingga tidak menimbulkan efek domino berkelanjutan.
"Percayalah bahwa pemerintah akan mengatasi kejadian ini. Kami juga terus melihat perkembangannya. Artinya, sangat serius untuk ditangani," ujar Enggartiasto di pabrik PT Multi Bintang Indonesia Tbk di Tangerang, Senin, 14 Mei 2018. "Percayakan kepada aparat keamanan. Jangan disebarkan gambar-gambar (terorisme) itu, karena pada dasarnya itulah yang diharapkan teroris."
Baca: Rudiantara Imbau Masyarakat Tak Viralkan Konten Teror Bom
Meski begitu, Enggar juga menyebutkan pelarangan perjalanan ke Indonesia oleh sejumlah negara masih dalam ranah wajar, karena semua pemimpin negara berupaya melindungi warganya. "Sesaat ada travel advice, itu satu hal yang wajar. Ini juga kita saksikan, pada saat bersamaan, di Paris juga terjadi (teror), ya kan," ucapnya.
Menteri Enggar menuturkan peristiwa teror selama dua hari terakhir diyakini dapat diatasi oleh aparat penegak hukum. Bahkan Presiden Joko Widodo langsung tiba di lokasi kejadian pasca-serangan bom di tiga gereja di Surabaya.
Seperti diketahui, belum genap sepekan kerusuhan di Rutan Cabang Salemba Mako Brimob yang merenggut nyawa empat anggota kepolisian dan satu narapidana kasus terorisme, pada Ahad lalu, belasan warga sipil meninggal dunia dalam serangan bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya. Tak hanya itu, puluhan lain terluka akibat peristiwa itu.
Sedangkan pada Ahad malam di Sidoarjo, tiga orang tewas dalam satu rumah susun. Lokasi itu diduga dijadikan sebagai salah satu tempat perakitan bom yang akan digunakan dalam serangkaian teror bom. Namun, belum sempat digunakan, bom malah mengenai terduga pelaku perakit peledak tersebut.