Rupiah Terus Melemah, BI Lakukan Intervensi Pasar

Selasa, 3 Juli 2018 16:56 WIB

Ilustrasi Rupiah Dollar. ANTARA/Wahyu Putro A

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia terus bersiaga di pasar valuta asing guna menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Hingga sore hari ini, kurs rupiah masih melemah ketimbang pagi hari tadi.

"Kami pastikan bahwa BI terus ada di pasar untuk melakukan stabilisasi nilai tukar rupiah, baik melalui intervensi di pasar valas maupun pembelian surat berharga negara di pasar sekunder," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa, 3 Juli 2018.

Berdasar Jakarta Interbank Spot Dollar Rate, pada pukul 16.00 WIB kurs terpantau pada posisi Rp 14.418 per dolar Amerika Serikat, setelah menginjak Rp 14.397 pada pagi hari tadi.

Baca juga: Nilai Tukar Rupiah Rentan Melemah Hari Ini

Selain melakukan intervensi, Perry mengatakan hari ini juga ada lelang surat berharga negara. Harapannya, dari lelang itu para investor asing bisa masuk untuk menambah suplai dolar dan menstabilkan rupiah.

Sebab Perry mengatakan meski suku bunga acuan BI sudah naik 50 basis poin menjadi 5,25 persen untuk memperkuat stabilitas rupiah, investor asing yang masuk ke Indonesia belum cukup besar.

Padahal kebijakan menaikkan suku bunga acuan itu diambil untuk membuat pasar keuangan Indonesia, khususnya di obligasi pemerintah, yield-nya bisa tetap menarik bagi investor asing.

Simak pula: Faktor Eksternal Bikin Nilai Tukar Rupiah Melemah Jadi Rp 14.397

Sebelumnya, keputusan kenaikan suku bunga acuan BI tersebut juga diikuti dengan kenaikan Deposit Facility sebesar 50 bps menjadi 4,50 persen. Sedangkan Lending Facility juga naik sebesar 50 bps menjadi 6,00 persen.

Perry mengatakan keputusan tersebut merupakan respons dari kondisi dari sisi likuiditas keuangan global yang terus mengetat beberapa waktu ke belakang. Selain itu, karena BI menangkap adanya ketidakpastian kondisi ekonomi global yang sangat tinggi.

Perry juga menjelaskan keputusan tersebut untuk merespons ketegangan ekonomi atau perang dagang yang masih terjadi antara Amerika Serikat dengan Tiongkok. Belum lagi, Perry melanjutkan, keputusan itu juga merespons keputusan bank sentral Amerika Serikat atau The Federal Reserve (The Fed) yang diprediksi menaikkan suku bunga sebanyak empat kali dalam tahun ini dan diperkirakan membuat rupiah melemah.

CAESAR AKBAR | DIAS PRASONGKO

Berita terkait

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

2 jam lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

2 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

2 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

2 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

2 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

2 hari lalu

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

AdaKami akan berfokus pada pendanaan untuk usaha mikro dan kecil.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

2 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

3 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

3 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya