Rupiah Sentuh Level 14.450, Perry Warjiyo: Tak Perlu Panik

Reporter

Antara

Editor

Anisa Luciana

Selasa, 3 Juli 2018 16:18 WIB

Kiri-kanan, Deputi Gubenur Sugeng, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, Deputi Gubernur Rosmaya Hadi sebelum mengelar press briefing mengenai inflasi bulan Juni 2018, di Gedung Bank Indonesia, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat, 8 Juni 2018. TEMPO/Dias Prasongko

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (Gubernur BI) Perry Warjiyo mengatakan pelemahan nilai rupiah pada hari ini, Selasa, 3 Juli 2018, yang sempat menyentuh level Rp 14.450 per dolar AS, masih dalam rentang yang manageable (terkendali) dan pasar tidak perlu panik.

Perry mengatakan BI terus melakukan stabilisasi dengan menerapkan intervensi ganda di pasar valas dan Surat Berharga Negara (SBN) untuk membendung keluarnya modal asing yang mendepresiasi kurs rupiah.

Baca juga: Nilai Tukar Rupiah Rentan Melemah Hari Ini

"Pelemahan rupiah yang sekarang ini masih manageable (terkendali), secara tahun berjalan juga manageable sehingga tidak perlu panik," ujar Perry dalam pertemuan dengan pimpinan media massa di Jakarta, Selasa, 3 Juli 2018.

Perry mengatakan Bank Sentral tidak hanya akan mengandalkan dampak dari pengetatan suku bunga acuan 7-Day Reverse Repo Rate yang baru saja dinaikkan 50 basis poin menjadi lima persen pada 29 Juni 2018 lalu. Namun juga terus meningkatkan intervensi ganda di pasar valas dan SBN, seperti mengoptimalkan frekuensi lelang instrumen term repo guna memastikan ketersediaan likuiditas perbankan.

Advertising
Advertising

Baca juga: Industri Kapal Diprediksi Merugi karena Rupiah Melemah

Dia meyakini kenaikan suku bunga acuan BI masih akan ampuh untuk menarik kembali modal asing, termasuk ke pasar SBN dan membuat imbal hasil instrumen keuangan domestik menjadi kompetitif.

Perry menegaskan arah kebijakan moneter BI saat ini akan selalu antisipatif (pre-emptive), selalu lebih dahulu dari tekanan yang timbul (front loading), dan lebih maju dibanding negara-negara peers (ahead of the curve).

Baca juga: Perry Warjiyo: Kenaikan Suku Bunga Undang Masuknya Modal Asing

"Misalnya kita benchmarking (mengacu) dengan negara lain. Jika kita kemarin hanya menaikkan bunga acuan 25 basis poin, itu belum ahead of the curve. Maka itu kita naikkan 50 basis poin. Itu melalui proses yang panjang," ujarnya.

Pada Selasa siang ini, 3 Juli 2018, rupiah di pasar spot sempat diperdagangkan ke Rp 14.450 per dolar AS. Namun pukul 15.00 WIB, rupiah kembali menguat ke Rp 14.408 per dolar AS.

ANTARA

Berita terkait

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

7 jam lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

10 jam lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

Wamenkeu Suahasil Nazara menyoroti tiga faktor yang menjadi perhatian dalam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai dari suku bunga yang tinggi, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

2 hari lalu

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

3 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

3 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

3 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

3 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

3 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

4 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

5 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya