Perang Dagang Amerika-Cina Terus Merahkan Bursa di Asia

Jumat, 29 Juni 2018 08:00 WIB

Bursa Saham Global Tertekan Harga Minyak

TEMPO.CO, TOKYO - Sejumlah bursa saham di Asia terus mengalami tekanan akibat dari perang dagang Amerika Serikat dengan Cina. Saham-saham di Asia merosot ke posisi terendah dalam sembilan bulan terakhir pada Kamis, 28 Juni 2018. Mengutip Reuters, pelemahan itu didorong oleh kekhawatiran investor akan pendekatan yang dilakukan Presiden Amerika Donald Trump yang berpotensi merugikan pertumbuhan ekonomi global.

Analis JP Morgan Asset Management di Tokyo, Yoshinori Shigemi mengatakan pergerakan pasar modal di Cina menuju pelemahan (bearish). Salah satu pemicunya ialah rencana Departemen Keuangan Amerika yang akan membatasi gerak perusahaan yang 25 persen kepemilikannya berasal dari China. "Meski belum terlihat apakah disebabkan sentimen jangka pendek, tidak banyak investor yang berminat membeli saham hari ini," kata Shigemi.

Sebelumnya, Presiden Trump menyatakan pemerintah akan memerangi praktik investasi oleh perusahaan asing. Ia akan menutup peluang investasi bagi investor asal Cina di sektor teknologi. Hal itu mencegah agar teknologi strategis Amerika tidak diadopsi negara lain.

Simak: Perang Dagang, Neraca Perdagangan Indonesia Terancam Defisit

Analis Rakuten Securities Mutsumi Kagawa menilai perang dagang Amerika-Cina semula dianggap sebagai taktik negosiasi semata. Namun, ia mengatakan, investor kini merasa khawatir dampak dari negosiasi yang tak berujung itu akan mengganggu pertumbuhan ekonomi global. "Ketakutan sekarang adalah bahwa 'America First' dapat menjadi 'America Worst', ” ucapnya.

Advertising
Advertising

Lebih lanjut, situs Bloomberg mencatat pelemahan bursa terjadi di sejumlah negara di kawasan Asia terhitung sejak awal Januari. Ada enam negara yang mengalami pelemahan paling dalam, yaitu rata-rata sebesar 20 persen, dan diperkirakan mengalami kerugian (aksi jual) di pasar sebesar US$ 8 triliun. Namun ada juga negara yang hanya mengalami koreksi atau pelemahan di level 9-11 persen.

Simak: Peluang dan Ancaman Perang Dagang AS-Cina

Khusus Cina, pergerakan pasar sahamnya sudah memasuki pelemahan sepekan terakhir ini. Indeks Shanghai Composite turun lebih dari 20 persen dan mata uang Yuan melemah tiga persen dalam dua pekan terakhir. Pelemahan Yuan terhadap dolar Amerika pada Rabu kemarin merupakan yang terendah sejak Desember 2017.

Sedangkan nilai tukar mata uang India, rupee, terhadap dolar Amerika mengalami tekanan terdalam. Untuk kali pertama rupee berada di posisi 69,09 per dolar atau melemah 0,7 persen dibanding sebelumnya. Terakhir rupee berada di level paling rendah, yaitu 68,86 pada November 2016.

Gubernur Bank Sentral India Urjit Patel mengatakan pendanaan terhadap dolar telah memicu keluarnya arus modal asing dalam enam pekan terakhir. Ia pun mendesak agar Bank Sentral Amerika Serikat menunda kenaikan suku bunga acuan. "Mengurangi laju kontraksi neraca-nya (suku bunga) cukup untuk meredam secara signifikan," kata Patel.

Kepala Riset Australia & New Zealand Banking Group Ltd Khoon Goh menyatakan tertekannya rupee utamanya disebabkan oleh kenaikan harga minyak dunia. India yang merupakan negara terbesar ketiga pengonsumsi minyak mentah dihantui defisit transaksi berjalan. Selain itu, ia menilai arus modal asing masih akan keluar dari India dalam lima bulan ke depan. Tercatat investor asing telah mengurangi kepemilikan obligasi pemerintah dan korporasi sebesar US$ 6,1 miliar dan menarik US$ 785 juta modal sejak awal 2018.

Institute International Finance mencatat sepanjang Mei 2018 terjadi arus modal keluar dari negara-negara berkembang (emerging market) sebesar US$ 12,3 miliar akibat isu perang dagang. Di pasar obligasi dan saham tercatat arus keluar mencapai US$ 6 miliar. Di kawasan Asia arus modal asing yang keluar mencapai US$ 8 miliar dan di Afrika serta Timur tengah mencapai US$ 4,7 miliar.

ADITYA BUDIMAN | REUTERS

Berita terkait

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Melemah ke Level 7.128,7, Berikut Saham yang Aktif Diperdagangkan

7 jam lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Melemah ke Level 7.128,7, Berikut Saham yang Aktif Diperdagangkan

IHSG ditutup di level 7.128,7 atau turun 0,09 persen dibanding kemarin.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Berhasil Tembus ke Zona Hijau, Saham Lippo Karawaci Melejit

1 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Berhasil Tembus ke Zona Hijau, Saham Lippo Karawaci Melejit

IHSG menutup sesi pertama hari Ini di level 7,150,9 atau +0.22 persen.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Resmi Tutup, Apa Sebabnya?

2 hari lalu

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Resmi Tutup, Apa Sebabnya?

PT Sepatu Bata resmi menutup pabriknya di Purwakarta yang telah dibangun sejak 1994. Pabrik ditutup imbas kerugian dan tantangan industri.

Baca Selengkapnya

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

4 hari lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

5 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

8 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

12 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

12 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

12 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

13 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya