Mensos Berikan Dukungan dan Motivasi Kepada Keluarga Korban KM Sinar Bangun
Senin, 25 Juni 2018 11:14 WIB
INFO BISNIS - Menteri Sosial (Mensos) Idrus Marham mengunjungi keluarga korban tenggelamnya Kapal Motor (KM) Sinar Bangun di Pelabuhan Fery Tiga Ras Simalungun Sumatera Utara, Minggu, 24 Juni 2018.
Pada kesempatan itu, Menteri Sosial menyatakan bahwa kehadiran dirinya merupakan bagian integral dari yang sudah dilakukan pemerintah. “Atas nama pemerintah kami menyampaikan rasa duka yang mendalam dan kehadiran saya kali ini sekaligus menyampaikan pernyataan duka cita Presiden Pak Joko Widodo. Beliau menitipkan salam dan dapat memahami perasaan yang Bapak Ibu alami," tutur Mensos.
Dalam pertemuan dengan keluarga korban ini Mensos menyampaikan lima hal penting yang dipesankan oleh Presiden RI Joko Widodo. Pertama, pemerintah berusaha secara maksimal menemukan korban. Sebagai bukti, pemerintah kini terus melakukan penambahan peralatan pendukung penyelamatan.
"Panglima TNI, Kapolri, Menteri Perhubungan dan Kepala Basarnas sudah berusaha dan sekarang sudah mendatangkan peralatan yang bisa menjangkau 2.000 meter. Kalau kita punya keyakinan kapal itu ketemu, pasti orang-orang yang ikut di kapal itu juga kita ketemukan apapun kondisinya," katanya.
Hal penting kedua, Presiden juga meminta kepada Menteri Sosial dan jajarannya agar mengurus keluarga korban. Untuk itu, Kementerian Sosial (Kemensos) yang dalam klaster penanganan kebencanaan bertugas di bidang logistik, telah mendirikan Dapur Umum Lapangan.
Dapur umum ini dikelola oleh Tagana dari Kementerian Sosial bersama TNI POLRI, Basarnas dan Pemda Simalungun. “Dan, hari ini juga kami menyerahkan satu mobil lagi untuk dapur umum, supaya mobil itu bisa mobile untuk memastikan bahwa keluarga dari orang-orang yang ikut di kapal itu dapat tercukupi kebutuhan makanannya,” terang Idrus.
Ketiga, lanjut Mensos, Presiden meminta Kementerian Sosial turut membantu meringankan beban keluarga para korban. “Kita harus memberikan bantuan kepada mereka, dan kita sudah tahu bahwa kapal itu melebihi dari kapasitas yang ada. Kapal itu hanya muat 40 sampai 50 tetapi memuat lebih dari 200. Itu artinya tidak mungkin ada manifes, karena itu kita bantu semuanya," tegas Mensos.
Untuk korban yang belum ditemukan, Ia menyatakan akan menunggu hasil pencarian yang dilakukan oleh Tim Rescue. “Jika mereka tidak ditemukan, Kemensos akan menyiapkan santunan ahli waris setelah ada rekomendasi dari Bupati, yang menjelaskan identitas keluarga korban meninggal,” katanya, sambil menambahkan bahwa korban yang selamat pun akan mendapatkan bantuan dari Kemensos.
Keempat, Presiden juga berpesan mengenai penataan pengelolaan Danau Toba. Sebagai salah satu destinasi wisata yang menarik wisatawan domestik dan mancanegara, infrastruktur wilayah ini telah ditata serius sesuai arahan Presiden. Kementerian Perhubungan telah mengembangkan bandara, kapal laut, dan dermaga guna mendukung pariwisata Danau Toba.
"Danau Toba adalah destinasi wisata dunia, maka infrastruktur menjadi prioritas Presiden. Pembangunan dan pengembangan yang telah dilaksanakan hendaknya terus dijaga dan dikelola dengan sebaik-baiknya," kata Menteri Idrus.
Pesan kelima, bagi pengusaha transportasi laut yang tidak mau disiplin dan tidak mau ikut aturan terkait keamanan penumpang, maka izinnya akan dicabut. "Pemerintah akan tindak tegas para pengusaha transportasi laut yang bandel dan tidak mau ikuti aturan yang ada. Bila perlu izinnya dicabut. Presiden tegas menekankan tidak boleh ada korban jiwa lagi," terang Mensos.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Sosial juga menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada seluruh tim penyelamat atas dedikasinya dalam upaya mencari korban yang belum ditemukan. Berdasarkan data dari Posko Pencarian Korban KM Sinar Bangun, terdapat 1.730 relawan yang tergabung dalam tim pencarian korban. Mereka terdiri dari personel Basarnas 120 orang, TNI 350 Orang, Polri 350 orang, Dishub 100 orang, Pemprov 400 orang, unsur potensi gabungan 410.
Untuk meringankan penderitaan korban dan mendukung operasional posko pencarian korban, pada kesempatan tersebut Mensos menyerahkan bantuan sebesar Rp 649,6 juta kepada keluarga korban dan Pemerintah Daerah Simalungun.
Bantuan yang diserahkan terdiri dari santunan kepada dua ahli waris korban meninggal masing-masing Rp 15 juta senilai 30 juta, sembako kepada keluarga korban 100 paket senilai 10 juta, santunan kepada korban selamat untuk 18 orang masing-masing 2,5 juta senilai 45 juta, bantuan paket lauk pauk siap saji sebanyak 250 paket senilai Rp 63,5 juta, lauk pauk lokal senilai Rp 20 juta, sembako untuk ahli waris senilai Rp 400 ribu dan satu unit Mobil Umum Dapur Umum Lapangan senilai Rp 465, 6 juta untuk Dinsos Kabupaten Simalungun. Sebagai apresiasi terhadap Tagana, Mensos juga memberikan bantuan transport sebesar Rp 10 juta.
Selain menyerahkan bantuan, Kemensos juga memberikan Layanan Dukungan Psikososial (LDP) kepada keluarga korban yang belum ditemukan. "Dengan diberikannya layanan dukungan psikososial, semoga keluarga tidak mengalami kedukaan yang berkepanjangan. Karena kalau melihat hasil pencarian sampai hari ini belum ditemukan tanda-tanda yang mengarahkan keberadaan korban. Itulah pentingnya layanan dukungan psikososial," ujarnya.
Berdasarkan data dari Posko Pencarian Korban KM. Sinar Bangun 5 setidaknya terdapat 205 penumpang saat musibah terjadi. Sebanyak 21 orang telah ditemukan dengan 18 orang selamat dan tiga orang meninggal. Diperkirakan 184 korban lainnya (data di posko bencana sesuai laporan pihak keluarga) belum ditemukan, termasuk bangkai kapal. (*)