OJK Prediksi Bank Tak Segera Naikkan Suku Bunga, Ini Sebabnya

Sabtu, 23 Juni 2018 09:26 WIB

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso usai acara Silaturahmi Idul Fitri Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan di komplek gedung BI, Jakarta, Jumat, 22 Juni 2018. TEMPO/Hendartyo Hanggi

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso memprediksi kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI 7 Day Repo Rate tidak langsung direspons cepat terhadap suku bunga kredit perbankan. Hal tersebut menanggapi soal Bank Indonesia yang memberi sinyal akan menaikkan suku bunga acuan dalam waktu dekat.

"Kalau memang opportunity business-nya besar, suku bunga bukan halangan dan belum tentu suku bunga direspons dengan cepat untuk kenaikan suku bunga kredit," ucap Wimboh saat ditemui seusai acara silaturahmi Idul Fitri Otoritas Jasa Keuangan dan BI di kompleks BI, Jakarta, Jumat, 22 Juni 2018.

Baca: Dirut BEI: Kenaikan Suku Bunga Ganggu Stabilitas IHSG

Lebih lanjut, Wimboh mengatakan, kalau kenaikan itu terjadi, belum tentu respons bunga kredit satu banding satu dengan bunga acuan BI. "Kalau suku bunga policy rate-nya naik 25 basis poin, belum tentu kredit juga naiknya 25 basis poin," ujarnya.

Selain itu, Wimboh menilai belum tentu kebijakan itu ditanggapi langsung oleh kebijakan lain. "Kalau toh naik, belum tentu one to one, karena yang kami lihat perbankan sudah lebih efisien."

Advertising
Advertising

Baca: The Fed Naikkan Suku Bunga, Menko Darmin Dorong Efisiensi Perbankan

Gubernur BI Perry Warjiyo mempertegas sinyal bank sentral akan menaikkan suku bunga acuan atau BI 7 Day Repo Rate pada rapat Dewan Gubernur (RDG) BI mendatang. "Di RDG yang akan datang, kami siap melakukan langkah-langkah preemptive. Bentuknya bisa berupa kenaikan suku bunga dan juga bisa dalam bentuk relaksasi kebijakan makroprudensial, yaitu untuk mendorong sektor perumahan," ujar Perry di lokasi yang sama.

BI bakal menggelar RDG berikutnya pada 27-28 Juni 2018. Dalam RDG terakhir yang berlangsung 30 Mei 2018, bank sentral mengerek BI 7-Day Repo Rate menjadi 4,75 persen.

Adapun bank sentral Amerika Serikat menaikkan Fed Federal Reserve (FFR) sebesar 25 basis poin menjadi 1,75-2 persen dalam rapat Federal Open Market Committee (FOMC), Rabu, 13 Juni 2018. Itu merupakan kenaikan suku bunga kedua pada 2018.

Berita terkait

LPS Sudah Bayar Dana Nasabah BPRS Saka Dana Mulia yang Ditutup OJK Sebesar Rp 18 Miliar

21 jam lalu

LPS Sudah Bayar Dana Nasabah BPRS Saka Dana Mulia yang Ditutup OJK Sebesar Rp 18 Miliar

Kantor BPRS Saka Dana Mulia ditutup untuk umum dan PT BPRS Saka Dana Mulia menghentikan seluruh kegiatan usahanya.

Baca Selengkapnya

Lima Persen BPR dan BPRS Belum Penuhi Modal Inti Minimum

1 hari lalu

Lima Persen BPR dan BPRS Belum Penuhi Modal Inti Minimum

Sebanyak 1.213 BPR dan BPRS telah memenuhi ketentuan modal inti sebesar Rp 6 miliar. Masih ada lima persen yang belum.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

1 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

1 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

1 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

1 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

2 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

2 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

2 hari lalu

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN patuh dan taat hukum yang berlaku di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pinjol Ilegal Makin Marak, Satgas Pasti Beberkan Tiga Pemicunya

3 hari lalu

Pinjol Ilegal Makin Marak, Satgas Pasti Beberkan Tiga Pemicunya

Satgas Pasti khawatir layanan pinjaman dana online atau pinjol baik yang resmi ataupun ilegal berkembang dan digemari masyarakat. Kenapa?

Baca Selengkapnya