Penurunan Tarif PPh 0,5 Persen, Mendag Beri Saran ke UMKM

Jumat, 22 Juni 2018 19:54 WIB

Pada kunjungannya ke kantor redaksi Tempo di Palmerah Jakarta, 9 Februari 2018, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita memberikan penjelasan terkait kebijakan impor beras dan komoditas baru yang mampu menambah nilai ekspor.

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Jokowi meresmikan langsung peluncuran penurunan tarif dari 1 persen menjadi 0,5 persen untuk pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Menanggapi hal tersebut, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan penurunan tersebut merupakan bentuk pemerintah untuk mendukung berkembangnya UMKM di Indonesia.

"Kan mereka ada pilihan 0,5 persen final atau sesuai dengan ketentuan PPh yaitu mereka dengan memperbaiki pembukuannya. Mana yang lebih menguntungkan UMKM silahkan mereka pilih " kata Enggartiasto di Kementerian Perdagangan, Jumat, 22 Juni 2018.

Simak: Jokowi Turunkan Pajak UMKM Jadi 0,5 Persen

Selain itu Enggartiasto mengatakan turunnya tarif tersebut memiliki keuntungan yang besar bagi para pelaku UMKM. "Besar dong (keuntungannya) kan 0,5 persen final, itu turun setengahnya. Mereka dikasih pilihan mereka berhitung kalau ini kan final enggak ada laba enggak ada rugi karena final dari total omset," ucap dia.

Sebelumnya, PP nomor 23 tahun 2018 yang baru diresmikan merupakan pengganti PP nomor 46 tahun 2013. Peraturan pemerintah sebelumnya mengatur besaran pajak penghasilan dari usaha yang diterima berdasarkan peredaran bruto yang dikenakan kepada UMKM sebesar sebesar 1 persen jika omzetnya melebih Rp 4,8 miliar.

Baca: Jokowi Ajak Pelaku UMKM Manfaatkan Tax Amnesty

Namun para pelaku UMKM tersebut selalu mengeluhkan tarif pajak 1 persen itu memberatkan. Mereka menilai pajak tersebut harus diturunkan diangka 0,25-0,5 persen agar tidak memberatkan.

Setelah Presisen Jokowi meminta Direktorat Jenderal Pajak untuk melakukan perhitungan, besaran tarif yang dinilai tepat adalah 0,5 persen. Jokowi berharap dengan turunnya tarif tersebut l usaha mikro dapat tumbuh menjadi usaha kecil, usaha kecil dapat melonjak menjadi usaha menengah, dan usaha menengah naik kelas menjadi usaha besar.

Berita terkait

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

2 jam lalu

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

Adapun rencana membentuk Presidential Club diungkap oleh juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

2 jam lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

2 jam lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

3 jam lalu

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

Prabowo disebut memiliki keinginan untuk secara rutin bertemu dengan para presiden sebelum dia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

3 jam lalu

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan 242 juta masyarakat melakukan perjalanan mudik lebaran tahun ini.

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

3 jam lalu

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

Dahnil menilai Prabowo punya kemampuan untuk menghubungkan mereka.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

3 jam lalu

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

Wacana presidential club yang sebelumnya disampaikan Juru Bicara Prabowo mendapat respond dari Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

4 jam lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

7 jam lalu

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan

Baca Selengkapnya

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

7 jam lalu

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.

Baca Selengkapnya