Stabilkan Ekonomi RI, Gubernur BI Siapkan 'Jamu' Moneter

Minggu, 17 Juni 2018 10:59 WIB

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (kiri) mendapat ucapan selamat dari mantan Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo (kanan) usai pelantikannya di Mahkamah Agung, Jakarta, 24 Mei 2018. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan dirinya telah menyiapkan lima 'jamu' khusus untuk menjaga kestabilan moneter Indonesia saat ini, khususnya nilai tukar rupiah. Menurut dia, dari lima jamu tersebut ada empat jamu pahit dan satu jamu manis.

"Jadi saya punya 1 jamu pahit yaitu kebijakan moneter untuk jaga stabilitas," kata Perry ditemui di kediamanya di Jakarta, Jumat, 15 Juni 2018. "Tapi saya punya 4 jamu manis, yaitu pelonggaran makroprudensial, pendalaman pasar keuangan untuk pembiayaan infrastruktur, termasuk sistem pembayaran digital ekonomi finance, juga (mendorong) ekonomi keuangan syariah."

Baca: BI Sebut Selama Lebaran 2018 Belum Ada Laporan Uang Palsu

Pernyataan Perry tersebut dilontarkan untuk menjawab pertanyaan mengenai kebijakan BI guna mengantisipasi kenaikan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve (The Fed). Pada pekan ini, The Fed telah menaikan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 1,75 persen hingga 25 persen.

Kenaikan suku bunga The Fed kali ini mengkonfirmasi spekulasi banyak pihak yang telah memperkirakan bahwa suku bunga akan naik empat kali dalam satu tahun.

Advertising
Advertising

Baca: Libur Lebaran, BI Gelar Layanan Terbatas pada 19-20 Juni 2018

Perry melanjutkan, dirinya juga memastikan kebijakan yang dikeluarkan oleh BI bisa mengimbangi dampak menurunya target pertumbuhan ekonomi Indonesia. Menurut dia, kebijakan untuk menaikan suku bunga BI 7-Day Repo Rate tidak selalu berdampak pada penurunan pertumbuhan ekonomi.

"Tidak selalu begitu, kenapa? Sebab, kenaikan suku bunga yang kemarin kami lakukan, itu akan kami ikuti dengan pelonggaran likuiditas," kata Perry.

Salah satunya, kata Perry, BI berencana untuk melakukan pelonggaran kebijakan makroprudensial, khususnya loan to value (LTV) di sektor perumahan. Sebab, sektor perumahan adalah salah satu sektor yang mendahului atau memimpin pertumbuhan ekonomi.

Meski demikian, Perry tak menjelaskan secara rinci, seperti apa kebijakan pelonggaran lewat LTV yang disiapkan oleh BI. Rencananya, pembahasan kebijakan itu bakal dilakukan saat Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada akhir bulan ini, 27-28 Juni 2018.

Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

23 jam lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

3 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

3 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

6 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

6 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

6 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

7 hari lalu

Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

Gubernur Bank Indonesia atau BI Perry Warjiyo membeberkan asumsi arah penurunan suku bunga acuan The Fed atau Fed Fund Rate (FFR).

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

7 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya

BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

7 hari lalu

BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

Bank Mandiri merespons soal kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI).

Baca Selengkapnya

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

7 hari lalu

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya