Pilot dan Karyawan Garuda Bantah Batalkan Rencana Mogok

Selasa, 5 Juni 2018 08:20 WIB

Seorang pramugari tengah melakukan selfie dari atas sebuah pesawat Garuda Indonesia di Garuda Maintenance Facilities (GMF) Cengkareng, Tangerang, 24 Februari 2015. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Tangerang - Presiden Asosiasi Pilot Garuda Indonesia Kapten Bintang Handono membantah jika pilot dan karyawan Garuda Indonesia menandatangani kesepakatan membatalkan rencana mogok kerja massal. "Kami pastikan informasi itu salah. Kami tidak menandatangani kesepakatan tidak jadi mogok," kata Bintang kepada Tempo, Senin 4 Juni 2018.

Pernyataan Bintang ini disampaikan menyikapi pemberitaan sejumlah media tentang pertemuan direksi Garuda Indonesia dengan anggota parlemen. Dalam pemberitaan itu, kata Bintang, menyebutkan jika APG dan Serikat Karyawan Garuda (Sekarga) telah sepakat untuk membatalkan aksi mogok.

Baca: Serikat Pekerja Garuda: Rencana Mogok Ditunda Sampai 19 Juni

"Berita itu tidak benar. Kami memang tidak pernah menyatakan akan mogok saat arus mudik Lebaran, tapi kami juga tidak membatalkan mogok sampai ada respons dari pemerintah dan solusi dari aspirasi kami," tutur Bintang.

Menurut Bintang, apa yang dilakukan oleh APG dan Sekarga adalah untuk menyelamatkan maskapai nasional pelat merah itu dari keterpurukan. Mogok kerja, kata dia, adalah jalan satu satunya agar pemerintah mau membuka mata dan bersama sama menyikapi serius persoalan di dalam tubuh Garuda Indonesia.

Advertising
Advertising

Baca: Ribuan Pilot Garuda Ancam Mogok, Penumpang Desak Ada Refund

Pasalnya, kata Bintang, apa yang terlihat publik soal Garuda sama sekali berbeda dengan fakta di dalam perusahaan. Dia mencontohkan, gelar maskapai bintang 5 yang diberikan oleh Skytrax pada Februari 2018 lalu tentu merupakan sebuah kebanggaan sekaligus juga menjadi kesedihan mendalam bagi karyawan. "Karena harus menahan malu terhadap konsumen dikarenakan pelayanan yang sangat buruk yang diberikan oleh perusahaan bintang 5 ini."

Menurut Bintang, pembatalan atau ataupun keterlambatan penerbangan di Garuda Indonesia sudah bukan menjadi hal yang baru bagi para pilot dan karyawan. Oleh sebab itu banyak kalangan mempertanyakan ketika maskapai ini mendapat predikat on time performance (OTP) mencapai 89 persen.

Baca: DPR Desak Menhub Jelaskan Soal Ancaman Mogok Ribuan Pilot Garuda

"Mungkin karena pengurangan jumlah flight yang signifikan akibat dari buruknya operasional sistem yang baru, atau karena banyak penjadwalan ulang dari ETD ( Estimate Time Departure) yang mendadak dilakukan untuk disesuaikan dengan terlambatnya penerbangan tersebut sehingga data akan menunjukkan penerbangan yang Delay hanya sedikit," kata Bintang.

Sementara itu, Ketua Harian Sekarga, Tomy Tampati mengatakan jadi atau tidaknya para karyawan dan pilot Garuda Indonesia melakukan mogok kerja tergantung dari respons pemerintah dalam menyikapi persoalan Garuda saat ini. "Karena jika pemerintah tidak juga merespons, kami sepakat akan melakukan mogok untuk menyelamatkan perusahaan yang kini terpuruk," kata dia.

Baca: Dirut Garuda Jelaskan Soal Ancaman Mogok Pilot Garuda ke DPR

Hanya desakan pada pemerintah dan para pemegang saham dari PT Garuda Indonesia itu, menurut Tomy, yang bisa dilakukan karyawan agar segera ada solusi atas masalah ini. "Kami masih berharap perkembangan atau solusi dari pemerintah untuk menyelamatkan Garuda ini."

Tomy sebelumnya juga membantan rencana mogok kerja oleh pekerja dan pilot Garuda batal, melainkan hanya ditunda sampai 19 Juni 2018. "Terhitung 30 hari kerja sejak 2 Mei 2018," ucapnya ketika dihubungi Senin lalu. Keputusan itu diambil setelah mereka bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan pada 31 Mei 2018.

FAJAR PEBRIANTO

Berita terkait

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

3 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

4 hari lalu

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

Rute penerbangan Garuda Indonesia rute Manado - Bali akan dioperasikan sebanyak dua kali setiap minggunya pada Jumat dan Minggu.

Baca Selengkapnya

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

5 hari lalu

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

Maskapai Garuda Indonesia belum ada rencana menambah perjalanan internasional dari bandara yang lain.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Akan Dilantik, Begini Aturan Memasang Foto Presiden dan Wapres

9 hari lalu

Prabowo-Gibran Akan Dilantik, Begini Aturan Memasang Foto Presiden dan Wapres

Foto Prabowo dan Gibran akan segera terpajang di berbagai kantor, lembaga dan instansi

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

9 hari lalu

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Sederet Kasus yang Menyeret Robert Bonosusatya, Jalur Alternatif Pansela hingga Diskon Garuda

30 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Sederet Kasus yang Menyeret Robert Bonosusatya, Jalur Alternatif Pansela hingga Diskon Garuda

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis sepanjang Rabu, 3 April 2024 dimulai dengan sederet kasus yang menyeret Robert Bonosusatya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Dampak Jokowi Minta Desain Istana Wapres Direvisi, Menaker Ingatkan THR Cair H-7 Lebaran

51 hari lalu

Terpopuler: Dampak Jokowi Minta Desain Istana Wapres Direvisi, Menaker Ingatkan THR Cair H-7 Lebaran

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Rabu, 13 Maret 2024, dimulai dari instruksi Presiden Jokowi agar desain istana Wapres di IKN direvisi.

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Kirim Pemberitahuan Penangguhan Izin Praktik Dokter Muda

53 hari lalu

Korea Selatan Kirim Pemberitahuan Penangguhan Izin Praktik Dokter Muda

Korea Selatan telah mengirimkan pemberitahuan awal tentang penangguhan izin praktik dokter pada 5 ribu dokter magang yang sedang mogok kerja.

Baca Selengkapnya

Dokter Magang Masih Mogok kerja, Korea Selatan Kerahkan Dokter Militer

53 hari lalu

Dokter Magang Masih Mogok kerja, Korea Selatan Kerahkan Dokter Militer

Sebanyak 20 dokter bedah dari militer bersama 138 dokter dari pusat kesehatan masyarakat akan dikerahkan untuk mengatasi mogok kerja dokter magang

Baca Selengkapnya

20.000 Dokter di Korea Selatan Demonstrasi Besar-besaran Hari Ini

3 Maret 2024

20.000 Dokter di Korea Selatan Demonstrasi Besar-besaran Hari Ini

Puluhan ribu dokter di Korea Selatan akan berdemonstrasi secara besar-besaran hari ini.

Baca Selengkapnya