Pilot Garuda Berencana Mogok Kerja, YLKI Beberkan Risikonya

Jumat, 1 Juni 2018 13:06 WIB

Ketua Harian YLKI Tulus Abadi (kiri) dan Kepala Bidang Keamanan Hayati Balai Karantina Kementerian Pertanian Islana Ervandiari (kanan) dalam konfrensi pers "Menyoal Keamanan Buah Segar" di Jakarta, 5 Desember 2016. Tempo/Reza Syahputra

TEMPO.CO, Jakarta - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia atau YLKI mengecam rencana mogok kerja sebagian karyawan maskapai penerbangan PT Garuda Indonesia Tbk. Rencana mogok kerja dari Serikat Pekerja Garuda (Sekarga) dan Asosiasi Pilot Garuda (APG) ini ditentang jika akhirnya mengganggu pelayanan kepada konsumen.

Awalnya, Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi bisa menghargai alasan rencana mogok kerja tersebut. “Tapi rencana mogok total Sekarga dan APG ini pada akhirnya adalah bentuk nyata pelanggaran hak-hak konsumen," katanya saat dihubungi, Jumat, 1 Juni 2018.

Baca: Ribuan Pilot Ancam Mogok Kerja, Garuda Indonesia: Salah Sasaran

Tulus menjelaskan, sebagaimana dijamin dalam Undang-Undang Perlindungan Konsumen dan juga Undang-Undang tentang Penerbangan, konsumen berhak mendapatkan kenyamanan, keamanan, dan keselamatan saat menggunakan jasa penerbangan. Jika rencana mogok kerja jadi terlaksana, ia khawatir tak hanya konsumen yang dirugikan, tapi juga karyawan yang melakukan mogok kerja itu.

"Mogok kerja itu malah akan menimbulkan sikap antipati konsumen kepada Sekarga dan APG, bahkan kepada keseluruhan citra Garuda Indonesia sebagai perusahaan penerbangan," ujar Tulus. Karena itu, Tulus meminta Sekarga dan APG bisa bernegosiasi secara intensif dengan pihak manajemen Garuda Indonesia dan pemerintah secara elegan, tanpa mengorbankan hak-hak konsumen.

Advertising
Advertising

Tulus juga meminta pemerintah mendengarkan aspirasi Sekarga dan APG dalam mengambil kebijakan untuk internal maskapai. "Jangan bongkar pasang direksi tanpa menyerap aspirasi stakeholder utama Garuda, baik stakeholder internal maupun eksternal," katanya.

Sebelumnya, Ketua Harian Sekarga Tomy Tampati memastikan segera menggelar mogok kerja karyawan maskapai pelat merah itu. Menurut Tomy, karyawan dan pilot Garuda Indonesia sepakat melakukan aksi mogok kerja karena cara ini adalah jalan satu-satunya untuk menyelamatkan maskapai ini dari keterpurukan.

Kepastian mogok kerja karyawan Garuda Indonesia setelah 2 Juni itu merupakan hasil rapat konsolidasi karyawan dan pilot pada Rabu malam, 30 Mei 2018. Mogok akan dilakukan maksimal sepekan, tapi kepastiannya tergantung respons dari pemerintah. Rencananya, mogok kerja akan dilakukan sebelum Lebaran 2018.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi merasa prihatin atas rencana APG) dan Sekarga yang mengancam bakal mogok kerja dalam waktu dekat. Dia berharap rencana mogok kerja karyawan Garuda Indonesia itu dibatalkan.

"Saya harap pilot tidak lakukan itu," katanya di Tanjung Priok, Kamis, 31 Mei 2018. "Karena saya pikir, kalau dilakukan, mencederai komitmen kita sebagai anak bangsa dan mencederai Garuda."

Budi juga mengimbau pilot Garuda Indonesia menjaga nama baik perusahaan pelat merah itu karena merupakan kebanggaan bangsa. Menurut dia, jika ada masalah, lebih baik dibicarakan dengan manajemen. "Tapi jangan mogok," ujarnya.

Berita terkait

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

10 jam lalu

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

Maskapai Garuda Indonesia belum ada rencana menambah perjalanan internasional dari bandara yang lain.

Baca Selengkapnya

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

1 hari lalu

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

Kabid Pengaduan YLKI Rio Priambodo mengungkapkan, lembaganya telah mengirim surat kepada Satgas Pasti terkait aduan konsumen Pinjol ilegal.

Baca Selengkapnya

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

2 hari lalu

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

Satgas Pasti menemukan 537 entitas pinjol ilegal di sejumlah situs dan aplikasi sepanjang Februari hingga Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

2 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

2 hari lalu

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

Serikat Karyawan Garuda Indonesia meminta Prabowo-Gibran bisa penuhi janjinya untuk menyelamatkan maskapai Garuda Indonesia.

Baca Selengkapnya

Wacana Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat: Pemerintah Bisa Kantongi Ratusan Miliar Setahun

2 hari lalu

Wacana Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat: Pemerintah Bisa Kantongi Ratusan Miliar Setahun

Pemerintah bisa mengantongi ratusan miliar setahun dari iuran dana pariwisata yang dikenakan pada tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Akan Dilantik, Begini Aturan Memasang Foto Presiden dan Wapres

3 hari lalu

Prabowo-Gibran Akan Dilantik, Begini Aturan Memasang Foto Presiden dan Wapres

Foto Prabowo dan Gibran akan segera terpajang di berbagai kantor, lembaga dan instansi

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

4 hari lalu

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.

Baca Selengkapnya

Tolak Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, Garuda Indonesia: Membebani Penumpang

4 hari lalu

Tolak Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, Garuda Indonesia: Membebani Penumpang

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Saputra menyatakan tidak setuju terhadap rencana penerapan iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Sam Ratulangi Ditutup usai Erupsi Gunung Ruang, Garuda Kembalikan Tiket hingga Ganti Jadwal

9 hari lalu

Sam Ratulangi Ditutup usai Erupsi Gunung Ruang, Garuda Kembalikan Tiket hingga Ganti Jadwal

Garuda Indonesia memberikan kompensasi berupa tiket penginapan untuk penumpang terdampak erupsi Gunung Ruang yang penerbangannya terkendala. Selain itu, Garuda juga memberikan pilihan refund atau perubahan jadwal penerbangan.

Baca Selengkapnya