Rupiah Melemah, Harga Barang Bakal Naik Setelah Lebaran

Rabu, 30 Mei 2018 08:37 WIB

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira Adinegara memperkirakan sektor industri makanan dan minuman tumbuh di atas 10 persen tahun depan. Sektor ini akan terdorong belanja politik hingga 2019 mendatang. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta -Sejumlah produsen berancang-ancang menaikkan harga barangnya, setelah kurs rupiah menembus level 14 ribu per dolar Amerika Serikat. Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia, Adhi Siswaja Lukman, mengatakan perusahaan makanan dan minuman akan menaikkan harga setelah Idul Fitri.

Industri makanan dan minuman sebenarnya sudah mengantisipasi fluktuasi kurs dengan mengimpor stok bahan baku sejak beberapa bulan lalu. “Tapi pelemahan rupiah terus berlanjut. Jika berlangsung sampai akhir kuartal kedua, pada awal kuartal ketiga kami akan menaikkan harga,” kata Adhi kepada Tempo, Selasa, 29 Mei 2018.

Menurut Adhi, industri makanan dan minuman masih mengandalkan bahan baku impor, seperti susu, garam, tepung terigu, dan gula. Dengan kurs rupiah di atas 14 ribu per dolar AS, kenaikan harga bahan baku bisa mencapai 3-7 persen. “Omzet kami bisa tergerus,” ucapnya.

Simak: Rupiah Melemah, Presiden Jokowi Pusing

Masalah serupa dihadapi pula oleh perusahaan obat-obatan yang 95 persen bahan bakunya diimpor. Kepala Komite Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia, Vincent Harijanto, mengatakan kurs rupiah saat ini jauh di atas perkiraan mereka, 13 ribu per dolar AS. “Ternyata lebih tinggi Rp 1.000 itu mempengaruhi kenaikan harga bahan baku 7-8 persen,” kata dia.

“Industri farmasi bakal terjerat kesulitan,” kata Vincent. Mereka hendak menaikkan harga, tapi tak akan mudah. Kontrak jangka panjang tahunan dengan pemerintah melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan untuk suplai obat-obatan menyulitkan mereka mengubah harga. Sedangkan pemasok bahan baku obat di luar negeri tidak mau memberi harga tetap untuk jangka panjang.

Advertising
Advertising

Pihak yang juga berencana menaikkan harga adalah pengusaha baja. “Namun ini pun bukan pilihan baik karena daya serap pasar terbatas saat dolar mahal,” ujar Direktur Eksekutif The Indonesian Iron & Steel Industry Association, Hidayat Triseputro. Mereka akan bernegosiasi dengan konsumen, seperti kontraktor infrastruktur, sebelum menentukan harga baru.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyatakan akan menempuh beberapa langkah jangka pendek untuk mendongkrak kurs rupiah. Salah satunya adalah memperkuat intervensi ganda yang telah dilakukan sejak 2013. Selain operasi moneter dengan mengucurkan cadangan devisa, bank sentral akan menstabilkan pasar surat berharga negara (SBN) dengan membeli SBN dari pasar sekunder.

Bank Indonesia, kata Perry, terus berkomunikasi dengan pelaku pasar, perbankan, dunia usaha, dan ekonom untuk membentuk ekspektasi kurs rupiah yang rasional. "Kalau informasi terbatas, ekspektasinya bisa ke mana-mana. Tapi kalau informasinya kami berikan terus, ekspektasinya bisa normal," ujar dia.

GHOIDA RAHMAH | LANI DIANA

Berita terkait

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

7 jam lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

10 jam lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

Wamenkeu Suahasil Nazara menyoroti tiga faktor yang menjadi perhatian dalam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai dari suku bunga yang tinggi, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

2 hari lalu

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

3 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

3 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

3 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

3 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

4 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

6 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

6 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya