Frantinus Nirigi Diragukan Bercanda Soal Bom di Lion Air

Selasa, 29 Mei 2018 16:11 WIB

Penumpang pesawat Lion Air berhamburan keluar pesawat akibat teriakan penumpang Lion Air yang mengaku membawa bom. Facebook.com

TEMPO.CO, Pontianak - Bekas dosen pembimbing Frantinus Nirigi, Dr Pardi MAD, meragukan eks mahasiswanya tersebut bercanda soal bom dalam pesawat Lion Air di Bandara Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat.

“Memang bicaranya cepat. Saya saja selalu minta dia mengulang kalimat jika ada yang tidak jelas. Jadi mungkin saja salah dengar,” ujar dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjung Pura tersebut Selasa, 29 Mei 2018.

Baca juga: Buntut Gurauan Soal Bom, 11 Penumpang Lion Air Dilarikan ke RS

Hingga berita diturunkan Nirigi masih diperiksa aparat Kepolisian Resor Kota Pontianak. Dia diduga menyebutkan ada bom di pesawat, Senin malam 28 Mei 2018. Beredar viral bahwa Nirigi sebenarnya tidak pernah menyebut kata ‘bom’.

Kepala Polresta Pontianak, Ajun Komisaris Besar Wawan Kristiyanto mengatakan pihaknya masih memeriksa Nirigi.

Ditanya mengenai kemungkinan adanya kesalahpahaman antara pramugari atau para penumpang terhadap perkataan Nirigi, Wawan tidak bersedia menjelaskan lebih lanjut. “Informasi-informasi seperti ini jangan terlalu dibesarkan,” ujarnya. Namun dia memastikan kepolisian tetap proporsional dan menyelidiki semua kemungkinan dalam kasus ini.

Di media sosial maupun aplikasi pesan muncul dugaan Nirigi tidak pernah berteriak ada bom di dalam tasnya. Dia hanya mengatakan bahwa di dalam tasnya terdapat tiga buah laptop. “Hati-hati Bu, ada laptop,” begitu dugaan perkataan Nirigi.

Namun, dialek timur Nigiri yang berbicara cepat, diperkirakan terdengar berbeda oleh beberapa penumpang dan pramugari. Sehingga terjadi kericuhan. Salah seorang penumpang bahkan membuka pintu darurat atas inisiatif sendiri, karena panik.

Beredar pula video pramugari Lion Air, yang tengah memberikan penjelasan kepada Bernard Munthe, Manager Operasional PT AP II Bandara Internasional Supadio Kubu Raya. Dari video, pramugari itu menyebutkan, keadaan panik dan penumpang tidak bisa ditenangkan. Para pramugari sedang tidak berada di posisi dekat pintu darurat, sehingga tidak bisa mencegah pintu tersebut dibuka. “Saya sudah menjelaskan dengan pengeras suara agar keluar dari pintu,” katanyanya.

Informasi di lapangan yang dihimpun Tempo menyebutkan kepolisian kesulitan memeriksa saksi-saksi yang tak lain adalah para penumpang dari pesawat Lion Air JT 687 tersebut. Pasalnya, sekitar pukul 21.00 WIB, para penumpang diberangkatkan ke tujuannya dengan menggunakan pesawat lainnya. “Jika apa perkembangan, nanti akan dirilis,” kata Wawan.

Berita terkait

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

1 jam lalu

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan memanggil manajemen PT Sepatu Bata Tbk., imbas penutupan pabrik alas kaki itu di Purwakarta, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

13 jam lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Belajar dari Delay 5 Jam Lion Air Surabaya-Banjarmasin, Apa Saja Hak Penumpang?

14 jam lalu

Belajar dari Delay 5 Jam Lion Air Surabaya-Banjarmasin, Apa Saja Hak Penumpang?

Jika Anda mengalami keterlambatan atau delay seperti penumpang Lion Surabaya-Banjarmasin, ini hak penumpang sesuai Peraturan Menhub

Baca Selengkapnya

Delay 5 Jam, Penumpang Lion Air SUB-BDJ Desak Kompensasi Rp 300 Ribu

1 hari lalu

Delay 5 Jam, Penumpang Lion Air SUB-BDJ Desak Kompensasi Rp 300 Ribu

Pesawat Lion Air JT 316 rute Surabaya-Banjarmasin delay selama lima jam karena menunggu kedatangan pesawat Lion Air dari Batam.

Baca Selengkapnya

Insiden-insiden yang Menggerus Reputasi Boeing

3 hari lalu

Insiden-insiden yang Menggerus Reputasi Boeing

Banyak insiden yang menggerus reputasi Boeing sebagai produsen pesawat terkemuka di dunia, yang terakhir adalah kematian seorang pelapor.

Baca Selengkapnya

Temuan Mortir Buatan Yugoslavia di Kalideres, Polisi: Masih Aktif

14 hari lalu

Temuan Mortir Buatan Yugoslavia di Kalideres, Polisi: Masih Aktif

Mortir itu ditemukan oleh seorang warga Kamal, Kalideres yang hendak mencuci kaki di keran air depan rumahnya.

Baca Selengkapnya

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

14 hari lalu

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

Pemerintah masih terus mengupayakan pembebasan Pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens. Belum ada perkembangan signifikan.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Ruang Tutup Bandara Sam Ratulangi, Grup Lion Air Batalkan 27 Penerbangan

15 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang Tutup Bandara Sam Ratulangi, Grup Lion Air Batalkan 27 Penerbangan

Grup Lion Air batalkan 27 penerbangan dari dan ke Manado imbas Bandara Sam Ratulangi masih ditutup karena erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Pesawat Lion Group Kembali Beroperasi untuk Rute Ternate, Pastikan Kondisi Aman Pasca Erupsi Gunung Ruang

16 hari lalu

Pesawat Lion Group Kembali Beroperasi untuk Rute Ternate, Pastikan Kondisi Aman Pasca Erupsi Gunung Ruang

Saat ini wilayah penerbangan di Bandara Sultan Babullah Ternate dalam kondisi aman dan terbebas dari pengaruh abu vulkanik bekas erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Prediksi Ekonom Soal Politisasi Bansos, Sejumlah Penerbangan Lion Grup Dibatalkan

16 hari lalu

Terkini Bisnis: Prediksi Ekonom Soal Politisasi Bansos, Sejumlah Penerbangan Lion Grup Dibatalkan

Apakah MK akan membenarkan adanya politisasi bantuan sosial (bansos) dalam putusan sidang sengketa Pilpres 2024?

Baca Selengkapnya