Indonesia Sepakat Impor Minyak Zaitun dan Kurma dari Palestina

Rabu, 23 Mei 2018 16:24 WIB

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita berbicara kepada wartawan dalam acara buka bersama di Kemendag, Gambir, Jakarta Pusat, 22 Juni 2017. Tempo/Aghniadi

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia akhirnya menginisiasi kerja sama perdagangan dengan Palestina setelah kedua negara menyepakati nota kesepahaman (memorandum of understanding/MOU) ekspor-impor. Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengungkapkan, sejak pertemuan di Buenos Aires, Argentina, akhir tahun lalu, kedua negara telah melahirkan MOU kerja sama dagang.

Sebagai langkah awal, Indonesia sepakat mengimpor minyak zaitun dan kurma dari Palestina. Namun Enggar masih enggan menyebutkan berapa potensi nilai transaksi antar-kedua negara setelah adanya kerja sama dagang tersebut. Tidak hanya itu, belum diketahui produk apa yang akan dijadikan andalan ekspor Indonesia ke pasar Palestina.

Baca: Ini Isi Perjanjian Dagang Palestina dengan Indonesia

Enggar mengatakan Palestina membutuhkan banyak produk yang dimiliki Indonesia. Namun Palestina belum memasukkan daftar permintaan produk yang bakal diimpor dari Tanah Air.

Produk Indonesia yang akan diekspor ke Palestina nanti dilakukan via Libanon. Pemerintah Indonesia menjamin komoditas yang akan dipasok ke Palestina tidak berasal dari Israel.

Advertising
Advertising

Tidak hanya itu, kata Enggar, pemerintah akan memastikan penetapan zero tarif alias bebas pajak apa pun kepada Palestina saat akan mengimpor produk dari Indonesia. Dengan demikian, warga Palestina diharapkan dapat membeli produk RI dengan harga terjangkau.

“Kami tidak hitung-hitungan dalam menjalin kerja sama dengan Palestina. Karena nilai persahabatan lebih tinggi daripada ekonomi,” ujar Enggartiasto di gedung Kementerian Perdagangan, Rabu, 23 Mei 2018.

Menurut Enggar, sejak kedua negara menjalin MOU tersebut, Presiden Joko Widodo langsung mengesahkan rencana kerja sama bilateral dengan Palestina. Namun hingga saat ini pemerintah Palestina belum memberikan keputusan hasil MOU di Argentina itu. “Dari sisi Indonesia sudah ada pengesahan dari Presiden Jokowi. Tinggal dari pihak Palestina. Kami (tunggu) pengesahannya,” ucapnya.

Di lain pihak, Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al Shun, berjanji pengesahan dari pemerintahnya bakal segera dikirim ke Indonesia untuk menindaklanjuti nota kesepahaman di Argentina tahun lalu. Jika Palestina sudah mengeluarkan pengesahan, kedua negara bakal membuat pertemuan lanjutan untuk menyepakati perjanjian tersebut dalam bentuk trade in goods hingga kerja sama preferential trade agreement yang diagendakan pada Juni-Oktober.

Zuhair mengapresiasi langkah pemerintah Indonesia dalam menjalin kerja sama dagang tersebut. Ia menyebutkan Menteri Perdagangan Palestina siap terbang ke Indonesia guna menandatangani perjanjian tersebut. “Kami akan mempersiapkan produk yang bisa kami ekspor ke Indonesia,” tuturnya.

Pada 2017, ekspor Indonesia ke Palestina mencapai US$ 2,05 juta dengan bertumpu pada komoditas seperti kopi, teh, pasta, roti, parfum, dan sabun. Sebaliknya, impor Indonesia terhadap Palestina mencapai US$ 0,34 juta dan didominasi pembelian komoditas kurma.

Selama ini, Indonesia dan Palestina belum melakukan kerja sama apa pun dalam bidang perdagangan, kendati ekspor-impor keduanya terus berjalan sejak beberapa tahun terakhir. Pemerintah yakin pertalian bilateral yang baru diinisiasi nantinya membuat perdagangan kedua negara lebih stabil.

BISNIS

Berita terkait

Israel Bombardir Rafah Balas Tembakan Roket Hamas, Belasan Orang Tewas

6 menit lalu

Israel Bombardir Rafah Balas Tembakan Roket Hamas, Belasan Orang Tewas

Israel membalas serangan roket Hamas terhadap penyeberangan Kerem Shalom dengan serangan udara yang menewaskan belasan warga di Rafah.

Baca Selengkapnya

Israel Gerebek Kantor Al Jazeera di Yerusalem Usai Pemberedelan

38 menit lalu

Israel Gerebek Kantor Al Jazeera di Yerusalem Usai Pemberedelan

Israel menggerebek kamar hotel di Yerusalem yang dijadikan kantor oleh media Al Jazeera, setelah menutup operasi lokal stasiun televisi tersebut.

Baca Selengkapnya

Hamas Serang Pangkalan Militer Israel di Rafah, Tiga Tentara IDF Tewas

3 jam lalu

Hamas Serang Pangkalan Militer Israel di Rafah, Tiga Tentara IDF Tewas

Bentrokan antara Hamas Israel terjadi di Rafah kemarin. Hamas menyerang pangkalan militer Israel dengan roket yang dibalas oleh Israel.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia; Gedung Putih Sebut Tel Aviv Siap-siap Serang Rafah

5 jam lalu

Top 3 Dunia; Gedung Putih Sebut Tel Aviv Siap-siap Serang Rafah

Top 3 dunia, di urutan pertama berita tentang Pemerintah Israel yang bersikukuh akan menyerang Rafah.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

17 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

20 jam lalu

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

Menteri Luar Negeri Turkiye sangat yakin pengakuan banyak negara terhadap Palestina sebagai sebuah negara akan menjadi pukulan telak bagi Israel

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Singgung Isu Palestina di KTT OKI

23 jam lalu

Retno Marsudi Singgung Isu Palestina di KTT OKI

Retno Marsudi mengingatkan seluruh negara anggota OKI berutang kemerdekaan kepada rakyat Palestina.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

1 hari lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

1 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

1 hari lalu

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

Zulkifli Hasan mengatakan impor difokuskan ke wilayah sentra non produksi guna menjaga kestabilan stok beras hingga ke depannya.

Baca Selengkapnya