Bank Mandiri Yakin Tutup Kerugian Meski Dibobol Rp 1,8 T

Selasa, 22 Mei 2018 10:14 WIB

Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas saat memberi keterangan pers soal temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terkait potensi kerugian negara dalam kasus pembobolan kredit oleh PT Tirta Amarta Bottling Company, di Gedung Plaza Mandiri, Jakarta, Senin, 21 Mei 2018. TEMPO/Adam Prireza

TEMPO.CO, Jakarta - Corporate Secretary PT Bank Mandiri Tbk (Persero) Rohan Hafas mengatakan pihaknya dapat menutup kerugian dari kasus pembobolan kredit oleh PT Tirta Amarta Bottling. Menurut dia, berbagai jaminan kredit perusahaan air minum kemasan itu masih bisa dilikuidasi.

"Jadi sebetulnya, kalau disebut kerugian negara, masih ada jaminan-jaminan yang bisa kami likuidasi," kata Rohan di Gedung Mandiri Plaza, Jakarta, Senin, 21 Mei 2018.

Baca: BPK Ungkap Kredit Macet Tirta Amarta di Bank Mandiri Rp 1,8 T

Sebelumnya, Auditor Utama Investigatif BPK I Nyoman Wara menjelaskan, total kerugian negara akibat pembobolan kredit itu sekitar Rp 1,83 triliun. Jumlah tersebut lebih besar sekitar Rp 400 miliar jika dibandingkan dengan temuan kerugian negara hasil audit Mandiri, yaitu Rp 1,4 triliun.

Menurut Nyoman, perbedaan ini muncul lantaran audit yang dilakukan BPK mengikutsertakan bunga pokok dan tambahan dari kredit yang diberikan ke Tirta Amarta selama 2008-2015. “Yang jelas, kami sudah menggunakan data-data valid yang kami peroleh dari penyidik,” tuturnya.

Advertising
Advertising

Lebih jauh, Rohan menjelaskan, jaminan dari kredit oleh Tirta Marta berbentuk fisik, yaitu tanah dan bangunan pabrik. Bahkan Rohan menyebutkan, hingga kini, telah ada dua nasabah Mandiri yang bergerak di bidang industri air kemasan telah tertarik untuk membeli aset-aset tersebut.

Meski jaminan aset Tirta Amarta hanya Rp 73 miliar, sangat jauh dengan kredit yang diajukan ke Bank Mandiri CBC Bandung sebesar Rp 1,47 triliun, Rohan optimistis angka tersebut dapat tertutup.

Pasalnya, menurut Rohan, harga aset tersebut akan ditambah dengan potensi pendapatan pada masa depan dari perusahaan yang akan membelinya. "Mesin-mesin dan sebagainya (yang ada di dalam pabrik) kan belum dievaluasi nilainya. Selain itu, jualan PT kan jualan masa depan. Future income-nya bisa diperhitungkan kalau perusahaan itu baik," ucapnya.

Seperti diketahui sebelumnya, kasus pembobolan kredit ini berawal dari manipulasi data yang diajukan PT Tirta Amarta. Sebagai Direktur Tirta Amarta, Rony Tedy mengajukan perpanjangan dan tambahan fasilitas kredit kepada Bank Mandiri CBC Bandung 1.

Tirta Amarta mengajukan perpanjangan semua fasilitas kredit modal kerja sebesar Rp 880,6 miliar, perpanjangan dan tambahan plafon letter of credit Rp 40 miliar, serta fasilitas kredit investasi Rp 250 miliar selama 72 bulan.

Sebagai syarat permintaan tambahan kredit ini, Tirta Amarta menjaminkan sejumlah aset perusahaan. Selain itu, mereka menunjukkan keuangan perusahaan yang diklaim terus membaik.

Namun, dalam perkembangannya, sebuah hasil audit akhirnya menunjukkan bahwa PT Tirta Amarta Bottling telah mengajukan kredit ke Bank Mandiri CBC Bandung senilai Rp 1,47 triliun dengan jaminan aset hanya Rp 73 miliar. Dana yang semestinya hanya diperkenankan untuk kepentingan kredit investasi dan kredit modal kerja itu pun digunakan untuk keperluan lain.

Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Adi Toegarisman pun menyatakan pihaknya telah menetapkan enam tersangka dalam kasus Bank Mandiri ini. Ia menyebutkan dalam waktu dekat akan melimpahkan berkas tersangka berinisial RT (Rony Tedy) ke pengadilan. “Yang pertama nanti akan dilimpahkan dalam minggu ini. RT dari PT TAB,” tutur Ade.

Berita terkait

Livin Merchant Bank Mandiri Perluas Jangkau Nasabah UMKM

14 jam lalu

Livin Merchant Bank Mandiri Perluas Jangkau Nasabah UMKM

Digitalisasi menjadi salah satu langkah untuk memperluas akses masyarakat terhadap perbankan demi mencapai pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

1 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Yakin Suku Bunga Acuan Turun di Akhir Tahun

2 hari lalu

Bank Mandiri Yakin Suku Bunga Acuan Turun di Akhir Tahun

Bank Mandiri menilai suku bunga acuan berpotensi turun pada kuartal IV 2024.

Baca Selengkapnya

BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

8 hari lalu

BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

Bank Mandiri merespons soal kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI).

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Umumkan Tim Proliga 2024 Putri, Jakarta Livin' Mandiri (JLM)

13 hari lalu

Bank Mandiri Umumkan Tim Proliga 2024 Putri, Jakarta Livin' Mandiri (JLM)

Menjelang kompetisi voli terbesar di Indonesia, Proliga 2024, Bank Mandiri secara resmi mengumumkan tim voli putri profesional dengan nama Jakarta Livin' Mandiri (JLM).

Baca Selengkapnya

Rupiah Melemah, Bank Mandiri Optimistis Likuiditas Rupiah dan Valas Tetap Terjaga

13 hari lalu

Rupiah Melemah, Bank Mandiri Optimistis Likuiditas Rupiah dan Valas Tetap Terjaga

Bank Mandiri memastikan kondisi likuiditasnya saat ini masih solid, meskipun terjadi fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Raih Top Companies 2024 Versi LinkedIn

13 hari lalu

Bank Mandiri Raih Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Bank Mandiri menempati posisi pertama Top Companies 2024 di Indonesia versi LinkedIn.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Kembali Gelar Kampiun LinkedIn Top Companies 2024

15 hari lalu

Bank Mandiri Kembali Gelar Kampiun LinkedIn Top Companies 2024

Bank Mandiri konsisten melengkapi dan mengadopsi berbagai elemen best practices dalam pengelolaan SDM

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Integrasikan Program Well-Being untuk Kesejahteraan Pegawai

16 hari lalu

Bank Mandiri Integrasikan Program Well-Being untuk Kesejahteraan Pegawai

Well-being dimaknai sebagai kesejahteraan insan grup BUMN yang menyeluruh.

Baca Selengkapnya

Kredit Macet Pinjol Meningkat di Masa Lebaran

20 hari lalu

Kredit Macet Pinjol Meningkat di Masa Lebaran

Turunnya pendapatan sebagian peminjam pinjol menaikkan risiko kredit macet di masa lebaran.

Baca Selengkapnya