Pengamat: Buruknya Transportasi Umum Jadi Alasan Mudik Naik Motor

Minggu, 20 Mei 2018 17:25 WIB

Pemudik sepeda motor melintasi kawasan Pertigaan Jomin di Cikampek, Jawa Barat, 1 Juli 2017. Sepeda motor mulai memadati Jalan Pantura menuju Jakarta pada H+6 lebaran dan diperkirakan puncak arus balik terjadi pada Sabtu. ANTARA/Wahyu Putro A

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat transportasi dari Universitas Katolik Soegijapranata, Djoko Setijowarno, menyebutkan kondisi transportasi daerah yang memprihatinkan membuat masih tingginya angka pengguna sepeda motor saat mudik Lebaran 2018.

"Di sisi lain, pemerintah menghendaki pemudik menggunakan angkutan umum, tapi keberadaannya di daerah kian memburuk," tutur dia dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Ahad, 20 Mei 2018.

Pada masa mudik nanti, pemerintah menyediakan 39.446 unit mudik gratis sepeda motor menggunakan truk, kereta api, serta kapal laut. Jumlah tersebut mengalami peningkatan sekitar 106 persen dibanding tahun lalu, yaitu 19.148 unit.

Simak: Berisiko Kecelakaan, Menhub Imbau Tak Mudik Naik Motor

Meski begitu, Djoko menilai program tersebut hanya akan mengurangi sedikit pengguna sepeda motor. Masalahnya, pada tahun ini diprediksi 6,39 juta orang akan mudik menggunakan sepeda motor.

Advertising
Advertising

"Dari kuota mudik gratis sepeda motor hanya dapat mengakomodasi 0,0061 persen. Jauh dari angka 1 persen," tutur Djoko.

Selain itu, kata dia, permasalahan selanjutnya adalah tidak tersedianya angkutan umum yang memadai di daerah tujuan. Sehingga masyarakat lebih memilih sepeda motor untuk bepergian. Dampaknya dapat dilihat pada angka kecelakaan secara nasional, di mana 70 persen di antaranya adalah sepeda motor.

"Realitanya, angkutan perdesaan di Jawa sudah punah. Pemerintah daerah tidak peduli karena sepeda motor dianggap sebagai pengganti angkutan umum," ucap dia.

Djoko mengatakan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 serta Rencana Strategi (Renstra) Perhubungan tahun 2015-2019, yang berisi janji pemerintah ihwal pengadaan angkutan umum di 34 kota se-Indonesia, belum berjalan dengan baik. Menurut dia, belum ada daerah lain yang transportasinya memadai layaknya Jakarta.

Untuk itu, Djoko menyarankan agar pemerintah segera membangun sistem transportasi umum yang memadai di seluruh daerah, sesuai dengan RPJMN 2015-2019.

"Selama transportasi umum di daerah masih buruk, sulit rasanya pemerintah mengendalikan sepeda motor untuk digunakan mudik," tuturnya.

Berita terkait

Ramadan-Lebaran 2024, Tokopedia: Produk Kebutuhan Harian hingga Fesyen Paling Laris

6 hari lalu

Ramadan-Lebaran 2024, Tokopedia: Produk Kebutuhan Harian hingga Fesyen Paling Laris

E-Commerce Communications Director Shop Tokopedia, Nuraini Razak mengungkap tren belanja sepanjang Ramdan dan Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen

6 hari lalu

KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen

EVP of Corporate Secretary PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji mengatakan penjualan tiket kereta api kelas Suite Class Compartment dan Luxury laris dibeli saat pelaksanaan angkutan masa Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Bawang Merah Rp 80 Ribu, Menteri Zulhas: Gara-gara Lebaran

7 hari lalu

Bawang Merah Rp 80 Ribu, Menteri Zulhas: Gara-gara Lebaran

Harga bawang merah naik hingga Rp 80 ribu per kilogram. Menteri Zulhas bilang gara-gara lebaran.

Baca Selengkapnya

Penumpang Commuter line di Masa Angkutan Lebaran Mencapai 20 Juta

8 hari lalu

Penumpang Commuter line di Masa Angkutan Lebaran Mencapai 20 Juta

PT Kereta Commuter Indonesia atau KCI mencatat total 20.944.000 penumpang commuter line selama masa angkutan Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

22 Hari Jadi Angkutan Lebaran, PT KAI Divre 1 Sumut Angkut 187.584 Penumpang

8 hari lalu

22 Hari Jadi Angkutan Lebaran, PT KAI Divre 1 Sumut Angkut 187.584 Penumpang

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI resmi menutup pelaksanaan Angkutan Lebaran 2024 yang telah berlangsung selama 22 hari sejak 31 Maret.

Baca Selengkapnya

Mudik Hemat Bersama All-New Yaris Cross

8 hari lalu

Mudik Hemat Bersama All-New Yaris Cross

Dengan 1 liter bahan bakar mampu menempuh jarak 31 kilometer. dipadukan dengan tenaga elektrik, jadi semakin irit. Keluarga juga nyaman karena di atap terdapat Panoramic Glass Roof with Power Sunshade.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

8 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Hutama Karya Sebut Usai Lebaran, Kendaraan yang Melintasi Jalan Tol Trans Sumatera Malah Lebih Tinggi

8 hari lalu

Hutama Karya Sebut Usai Lebaran, Kendaraan yang Melintasi Jalan Tol Trans Sumatera Malah Lebih Tinggi

Selama periode arus mudik dan balik Lebaran 2024 di Jalan Tol Trans Sumatera, PT Hutama Karya (Persero) mencatat 2,1 juta kendaraan melintas.

Baca Selengkapnya

Direktur BRI Tinjau Langsung Operasional Layanan Libur Lebaran

8 hari lalu

Direktur BRI Tinjau Langsung Operasional Layanan Libur Lebaran

Direktur Retail Funding and Distribution BRI, Andrijanto, meninjau operasional di Branch Office BRI Jakarta untuk memastikan performa layanan BRI selama periode libur lebaran.

Baca Selengkapnya

Selama Masa Angkutan Lebaran 2024, Ada 208.798 Pelanggan Gunakan Kereta Api di KAI Daop 9 Jember

9 hari lalu

Selama Masa Angkutan Lebaran 2024, Ada 208.798 Pelanggan Gunakan Kereta Api di KAI Daop 9 Jember

KAI Daop 9 Jember menyebutkan ada sebanyak 208.798 penumpang yang menggunakan kereta api di wilayahnya selama pelaksanaan angkutan Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya