Tiga Indeks Baru BEI Berpotensi Tarik Investor Baru

Jumat, 18 Mei 2018 06:00 WIB

Suasana pergerakan saham di layar Bursa Efek Indonesia, Jakarta, 9 Maret 2018. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tergelincir ke zona merah pada akhir sesi pertama perdagangan Jumat ini. RTI mencatat, indeks acuan saham domestik turun 30,17 poin atau setara 0,47% ke level 6.412,86.TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) meluncurkan tiga indeks saham baru. Ketiga indeks itu ialah IDX High Dividend 20, IDX BUMN20, dan Jakarta, Islamic Index 70 (JII70).

Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Tito Sulistio mengatakan kehadiran tiga indeks baru merupakan salah satu strategi untuk meningkatkan jumlah investor di pasar modal dan melakukan pendalaman pasar. Menurut dia, indeks tersebut cocok bagi calon investor yang ingin terjun ke pasar modal. "Bagi mereka yang bukan risk taker bisa ambil produk indeks seperti itu," kata Tito di Gedung BEI, Jakarta, Kamis, 17 Mei 2018.

Tito berharap dengan adanya tiga indeks saham baru jumlah investor di pasar modal meningkat. Tahun 2018, lanjutnya, BEI menargetkan peningkatan investor ritel sebesar 20 persen menjadi 750 ribu. "Ini (tiga indeks baru) bagian dari literasi dan inklusi di pasar modal," ucapnya.

Simak: IHSG Diprediksi Akan Mengalami Koreksi Sehat

Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat total investor di pasar modal per Maret 2018 mencapai 1,21 juta orang atau tumbuh 26,54 persen secara year on year dan naik 8,34 persen secara year to date. Pada 2017 total investor sebanyak 1,12 juta investor. Kenaikan jumlah investor di kuartal I 2018 dibanding periode yang sama sebelumnya sebanyak 93.610 investor.

Advertising
Advertising

Lebih lanjut, bursa mempunyai syarat tersendiri dalam menetapkan saham apa saja yang masuk dalam tiga indeks baru tersebut. Di IDX High Dividend 20 perusahaan tercatat sudah pernah membagikan dividen tunai selama tiga tahun terakhir. Tak hanya itu, rata-rata hariannya pun lebih dari Rp 1 miliar.

Di IDX BUMN20, syarat perusahaan milik negara yang bisa bergabung ialah yang sudah tercatat selama enam bulan dan mempunyai likuiditas serta kapitalisasi pasar yang besar. Selain itu, otoritas bursa juga melihat aspek lain, yaitu kinerja selama sembilan tahun terakhir. "Ini penting untuk melihat rekam jejak perusahaan itu. Jadi bukan perusahaan yang baru," kata TIto. Begitu juga dengan Jakarta Islamic Index 70 (JII70)

Lebih lanjut, Tito menyatakan, dari 10 indeks yang ada di BEI total dana yang dikelola oleh aset manajemen mencapai Rp 9 triliun dengan 29 produk reksadana exchange traded fund. Ia berharap dengan tambahan tiga indeks produk para manajer investasi bisa menciptakan produk baru.

Sebelumnya BEI sudah mempunyai 10 indeks. Mereka adalah Development Board Index, LQ45, Infobank15, Jakarta Islamic Index, IDX30, Bisnis-27, IDX HIDIV20, Investor33, SRI-KEHATI, dan Pefindo25.

Ketua Asosiasi Manajer Investasi Indonesia (AMII) Edward Lubis menuturkan perlu waktu untuk melihat dampak dari diluncurkan tiga indeks baru. Namun, ia menilai, peluang menambah investor baru selalu terbuka lebar. "Kehadiran indeks baru bisa mendorong investor dan membuat produk baru," kata dia.

Bagi perusahaan aset manajemen, lanjut Edward, tiga indeks saham baru akan mendorong manajer untuk menciptakan produk baru. Ujungnya dana kelola di sektor reksadana pun berpotensi bertambah. “Tapi harus dilihat kinerja emitennya,” ucap dia.

Berikut ini saham-saham yang masuk dalam tiga indeks baru

IDX High Dividend 20

Telekomunikasi Indonesia (persero) Tbk, Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk, Astra Internasional Tbk, Bank Central Asia Tbk, Bank Mandiri Tbk, Bank Negara Indonesia Tbk United Tractors Tbk, Indocement Tunggal Perkasa Tbk. Indo Tambangraya Megah Tbk, Indofood Sukses Makmur Tbk, Gudang Garam Tbk, Matahari Departemen Store Tbk.

Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur, Mitra Pinasthika Mustika Tbk. HM Sampoerna Tbk, Adaro Energy Tbk, Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, Unilever Indonesia Tbk, Puradelta Lestari Tbk.

IDX BUMN20

Bank Mandiri Tbk, Bank Rakyat Indonesia Tbk, Bank Negara Indonesia Tbk, Telekomunikasi Indonesia (persero) Tbk, Perusahaan Gas Negara Tbk, Jasa Marga, Semen Indonesia, Semen Baturaja Tbk, Bank Tabungan Negara Tbk, Waskita Karya Tbk.

Bukit Asam Tbk, Aneka Tambang Tbk, Timah Tbk, Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, PT PP, Wijaya Karya Tbk, Waskita Beton Precast Tbk, Adhi Karya Tbk, BRI Agroniaga Tbk, Elnusa Tbk.

Islamic Index 70 (JII70)

Unilever Indonesia Tbk, Indofood Sukses Makmur Tbk, dan Kalbe Farma Tbk, Telekomunikasi Indonesia Tbk, Astra Internasional Tbk, United Tractors Tbk, Chandra Asri Petrochemical Tbk, Adaro Energy, Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, Semen Indonesia Tbk.

Berita terkait

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

2 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

6 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

6 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

7 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

7 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

9 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

9 hari lalu

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

9 hari lalu

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

10 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

13 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya