Defisit APBN 55 T, Sri Mulyani: Paling Sehat 4 Tahun Terakhir

Reporter

Dewi Nurita

Editor

Martha Warta

Kamis, 17 Mei 2018 14:48 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati merilis realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN Kita sampai akhir April 2018 di Jakarta, 17 Mei 2018. TEMPO/Dewi Nurita

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Keuangan merilis angka defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN sampai 30 April 2018, sebesar Rp 55,1 triliun. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, angka ini paling sehat dalam empat tahun terakhir.

"Dilihat dari sisi realisasi defisit APBN, kondisi realisasi APBN 2018 sampai dengan April 2018 merupakan yang paling sehat dan seimbang dalam empat tahun terakhir (untuk periode yang sama)," ujar Sri Mulyani di kantornya, Kamis, 17 Mei 2018.

Baca: Ini Alasan Sri Mulyani Sebut Kinerja Realisasi APBN Cukup Baik

Indikasi tersebut, ujarnya, ditunjukkan dengan perbandingan realisasi defisit anggaran sebesar 0,37 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) atau Rp 55,12 triliun (keseimbangan primer sebesar Rp 24,19 triliun), turun dibandingkan defisit anggaran periode yang sama tahun 2017 yakni 0,53 persen
terhadap PDB atau Rp 72,17 triliun (keseimbangan primer sebesar Rp3,74 triliun).

Dengan realisasi pembiayaan sebesar Rp 188,71 triliun, terdapat kelebihan pembiayaan anggaran sebesar Rp 133,59 triliun. "Angka ini menunjukkan konsistensi pemerintah menjaga APBN secara hati-hati, namun tetap efektif mendukung perekonomian," ujar Sri Mulyani.

Advertising
Advertising

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menyebutkan, realisasi pendapatan negara per 30 April sebesar Rp 527,8 triliun dari target Rp 1.894,7 triliun berasal dari pendapatan dalam negeri sebesar Rp 526,8 triliun.

Pendapatan dalam negeri berasal dari penerimaan perpajakan yang merupakan gabungan dari pajak dan bea cukai sudah mencapai Rp 416,9 triliun atau sudah 25,8 persen dari target Rp 1.618,1 triliun, dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp 109,9 triliun atau sudah 39,9 persen dari target Rp 275,4 triliun. Sedangkan sisanya, berasal dari hibah yang sebesar Rp 1,0 triliun atau sudah 83,2% dari target Rp 1,2 triliun.

"Penerimaan negara sampai akhirnya April 2018 mengalami perbaikan yang cukup signifikan, begitu juga di belanja dan pembiayaan," ujar dia.

Sedangkan untuk belanja negara mencapai Rp 582,9 triliun atau sudah 26,3 persen dari target Rp 2.220,7 triliun. Rinciannya, belanja pemerintah pusat sebesar Rp 331 triliun atau sudah 22,8 persen dari target Rp 1.454,5 triliun. Di mana ada belanja K/L mencapai Rp 165,9 triliun dan belanja non K/L sebesar Rp 165,1 triliun.

Kemudian, belanja yang berasal dari transfer daerah dan dana desa sebesar Rp 251,9 triliun atau baru 32,9 persen dari target Rp 766,2 triliun. "Angka ini tetap konsisten. Jadi kalau ada yang mengatakan, pemerintahan tidak mengelola keuangan negara dengan tidak baik, itu tidak benar," tutur Sri Mulyani.

Berita terkait

4 Nama yang Diusulkan PDIP Jadi Bakal Calon Gubernur DKI di Pilkada 2024

3 menit lalu

4 Nama yang Diusulkan PDIP Jadi Bakal Calon Gubernur DKI di Pilkada 2024

Siapa saja 4 nama yang diusulkan PDIP di Pilgub DKI?

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

11 jam lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

15 jam lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

Wamenkeu Suahasil Nazara menyoroti tiga faktor yang menjadi perhatian dalam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai dari suku bunga yang tinggi, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

16 jam lalu

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

Kementerian Keuangan mencatat di tengah gejolak ekonomi global perekonomian Indonesia tetap tumbuh dan mendorong peningkatan lapangan pekerjaan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

20 jam lalu

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut Indonesia sedang memfinalisasi paket pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap batu bara atau PLTU

Baca Selengkapnya

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

20 jam lalu

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

Gilbert Simanjuntak, mengatakan nama Sri Mulyani masuk bursa bacagub bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

1 hari lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

2 hari lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

3 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

3 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya