Puasa 2018, Bank Indonesia Yogyakarta Siapkan Stok Uang Rp 7,9 T

Rabu, 16 Mei 2018 15:55 WIB

Petugas menghitung uang saat melayani penukaran mata uang asing di kawasan Kwitang, Jakarta, 8 Mei 2018. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, YOGYAKARTA - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (BI DIY) menyatakan telah menyiapkan kebutuhan layanan kas untuk penarikan dan penukaran uang tunai selama Ramadan dan Idul Fitri 2018.

Direktur Bank Indonesia Kantor BI DIY Budi Hanoto menuturkan, berdasarkan proyeksi Bank Indonesia dan perbankan yang digandeng, untuk memenuhi layanan kas selama Ramadan dan Idul Fitri ini kebutuhannya sebesar Rp 7,9 triliun.

“Estimasi kebutuhan layanan kas ramadan dan lebaran tahun ini lebih tinggi Rp 2,4 triliun dibanding realisasi tahun sebelumnya,” ujar Budi Rabu 16 Mei 2018.

Simak: Lebaran, Bank Indonesia Siapkan Uang Tunai Rp 167 Triliun

Dengan ketersediaan itu, Budi meminta masyarakat tak perlu khawatir terhadap kebutuhan uang kartal masyarakat dalam berbagai macam pecahan selama Ramadan dan lebaran kali ini.

Advertising
Advertising

Budi menambahkan dalam penyediaan layanan kas ini, Kantor BI DIY telah menggandeng dan bekerjasama dengan sedikitnya 40 bank dengan jumlah totoal layanan kas di 66 lokasi.

“Kerjasama dengan banyak perbankan ini untuk memperluas jangkauan layanan penarikan dan penukaran kas agar menjangkau sampai wilayah pelosok dan kecamatan,” ujarnya.

Sedanghkan untuk Bank Indonesia beserta perbankan akan melayani masyarakat melalui total 98 loket titik penukaran mulai tanggal 15-11 Juni 2018. Untuk menjangkau hingga ke pelosok daerah, Bank Indonesia bersama perbankan juga melakukan program kegiatan pelayanan penukaran Kas Mobil Bersama atau Kas Keliling di 31 tempat strategis.

Seperti di sejumlah pasar tradisional, instansi pemerintah yang melayani publik, dan lokasi keramaian masyarakat lainnya.

Bank Indonesia, ujar Budi, meminta perbankan untuk melayani nasabah dengan sebaik-baiknya. Dengan dibukanya titik-titik penukaran hingga ke pelosok wilayah DIY ini, maka diharapkan masyarakat yang membutuhkan uang pecahan kecil (UPK) juga dapat terlayani dengan lebih baik, aman, cepat, efisien, dan tak dipungut biaya.

“Kami menghimbau masyarakat melakukan penukaran pada tempat penukaran yang resmi, agra tidak dipungut biaya,” ujar Budi.

Meski menyediakan layanan kas, Budi menuturkan, Bank Indonesia juga tetap mendorong masyarakat melakukan transaksi non-tunai melalui program elektronifikasi. Seperti penggunaan e-money, kartu debit, dan transaksi Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK) lainnya demi efisiensi dan keamanan.

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

1 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

1 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

2 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

3 hari lalu

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN patuh dan taat hukum yang berlaku di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

4 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

5 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

5 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

5 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

6 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

6 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya