Indef: Rupiah Terancam Naiknya Impor

Reporter

Dewi Nurita

Selasa, 15 Mei 2018 18:25 WIB

Petugas menghitung uang saat melayani penukaran mata uang asing di kawasan Kwitang, Jakarta, 8 Mei 2018. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira, memprediksi meningkatnya nilai impor akan membuat permintaan dolar naik signifikan. Akibatnya, rupiah diprediksi terus melanjutkan pelemahan hingga Juni mendatang. "Tentunya ini tidak sehat bagi perekonomian," ujar Bhima saat dihubungi Tempo, Selasa, 15 Mei 2018.

Badan Pusat Statistik atau BPS merilis neraca perdagangan pada April 2018 mengalami defisit US$ 1,63 miliar. Ekspor tercatat turun 7,19 persen menjadi US$ 14,47 miliar dari bulan sebelumnya, sementara impor naik 11,28 persen menjadi US$ 16,09 miliar dari Maret 2018. Defisit neraca perdagangan ini di luar ekspektasi. Sebab, pada bulan sebelumnya, neraca perdagangan tercatat membaik.

Menurut Bhima, defisit perdagangan terutama disebabkan karena impor migas sepanjang Januari-April 2018 membengkak US$ 9 miliar atau lebih tinggi US$ 700 juta dibanding periode yang sama tahun lalu.

Baca: Teror Bom Surabaya, Aktivitas Perbankan BTN Tetap Berjalan Normal

Impor minyak dan gas juga tumbuh 40,8 persen secara tahunan akibat efek kenaikan harga minyak mentah. "Tekanan impor juga berasal dari impor barang konsumsi yang tumbuh 25,8 persen dibanding bulan Maret. Hal ini sesuai dengan faktor musim menjelang bulan Ramadan," ucap Bhima.

Sementara itu, kata dia, kinerja ekspor nonmigas pada April 2018 juga anjlok cukup dalam, yakni -6,8 persen (month-to-month/mtm). Ekspor minyak sawit atau CPO juga anjlok -4,5 persen (mtm) serta besi baja anjlok -31,5 persen.

Advertising
Advertising

"Kinerja beberapa produk unggulan ekspor, terutama CPO tersebut, terhambat bea masuk dari India dan hambatan nontarif dari Eropa," tutur Bhima. Kondisi tersebut, Bhima melanjutkan, akan mendorong rupiah makin melemah hingga Lebaran pada Juni mendatang.

Berita terkait

Mendag Zulhas Jamin Permendag Pengaturan Impor untuk Selesaikan Barang Kiriman PMI yang Masih Tertahan

4 menit lalu

Mendag Zulhas Jamin Permendag Pengaturan Impor untuk Selesaikan Barang Kiriman PMI yang Masih Tertahan

Menteri Perdagangan Zulkfili Hasan alias Zulhas memastikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 yang mulai berlaku hari ini, bisa dipakai untuk penyelesaian kasus-kasus penyitaan barang kiriman dari pekerja migran Indonesia atau PMI yang masih tertahan.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

1 jam lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Revisi Permendag Soal Impor Berlaku Hari Ini, Mendag Zulhas Klaim Tidak Ada Masalah Lagi

2 jam lalu

Revisi Permendag Soal Impor Berlaku Hari Ini, Mendag Zulhas Klaim Tidak Ada Masalah Lagi

Permendag 36/2023 tentang Pengaturan Izin Impor pernah mendapat protes dari berbagai kalangan.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

3 jam lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

Wamenkeu Suahasil Nazara menyoroti tiga faktor yang menjadi perhatian dalam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai dari suku bunga yang tinggi, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

1 hari lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

2 hari lalu

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

Zulkifli Hasan mengatakan impor difokuskan ke wilayah sentra non produksi guna menjaga kestabilan stok beras hingga ke depannya.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

2 hari lalu

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.

Baca Selengkapnya

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

2 hari lalu

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Pegawai Direktorat Jenderal Bea Cukai disorot usai banyak kritikan terkait kinerjanya. Berapa gajinya?

Baca Selengkapnya

Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

2 hari lalu

Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

Mendag Zulhas bercerita panjang lebar soal alasan merevisi Permendag Nomor 36 Tahun 2024 soal pengaturan impor.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

2 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya