Jokowi Minta Momentum Pertumbuhan Ekonomi Terus Ditingkatkan

Reporter

Antara

Editor

Anisa Luciana

Selasa, 15 Mei 2018 16:35 WIB

Presiden Joko Widodo meresmikan peluncuran program "Pesantrenpreneur" di Pondok Pesantren Bayt Al-Hikmah, Pasuruan, Jawa Timur, 12 Mei 2018. Foto: Intan - Biro Pers Setpres

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta momentum pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal pertama 2018, yang sebesar 5,06 persen, lebih ditingkatkan lagi.

"Saya minta momentum pertumbuhan ekonomi nasional kuartal pertama 2018 sebesar 5,06 persen terus kita lebih tingkatkan lagi, menjaga daya beli, meningkatkan investasi, dan meningkatkan daya saing ekspor kita," kata Presiden saat memimpin rapat terbatas terkait dengan pembahasan kebijakan ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal (KEM PPKF) 2018 di kantor Presiden, Jakarta, Selasa, 15 Mei 2018.

Baca juga: Jokowi: Pemerintah Waspadai Risiko Akibat Normalisasi Moneter AS

Jokowi mengatakan ekspor juga diminta dihilangkan hambatannya, baik perizinan, perbankan, maupun pembiayaan, termasuk pajak dan kepabeanan. "(Hambatan) segera kita hilangkan, bukan hanya di pemerintah pusat, tapi juga termasuk pemerintah daerah," katanya.

Kepala Negara juga meminta para pembantunya tidak ragu merancang insentif-insentif yang tepat. "Mendesain insentif-insentif yang tepat, segera lakukan sekarang, dan kita harapkan manfaatnya segera kelihatan."

Advertising
Advertising

Jokowi juga mengingatkan untuk mewaspadai risiko, terutama ketidakpastian ekonomi global. Volatilitas keuangan global yang dipicu kebijakan normalisasi moneter di Amerika Serikat telah banyak menyebabkan depresiasi mata uang di negara-negara dunia, tidak terkecuali di Indonesia. "Tapi alhamdulillah, dibanding dengan negara-negara lain, kita jauh lebih baik," kata Jokowi.

Baca juga: Jokowi: Harga BBM Naik Rp 500 di Jawa Picu Demo, di Papua?

Presiden juga meminta waspada terhadap faktor eksternal lain, seperti harga minyak, potensi perang dagang Amerika Serikat-Tiongkok, serta kondisi geopolitik internasional.

"Kita juga perlu menyiapkan diri dari mitigasi ketidakpastian global dan melakukan antisipasi pergerakan menuju keseimbangan perekonomian global," tuturnya.

Presiden Jokowi juga meminta tetap fokus menjaga stabilitas keamanan sehingga seluruh kerja perbaikan kesejahteraan, penurunan kemiskinan, serta penciptaan lapangan kerja dapat dipercepat dan diperbaiki.

ANTARA

Berita terkait

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

2 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

5 jam lalu

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

Proyek pembangunan bandara AH Nasution ini mulai dibangun pada 2020 dengan anggaran sebesar Rp 434,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

6 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

9 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

19 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

19 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

19 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

21 jam lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

23 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

1 hari lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya