Ekonom Indef Yakin Bom Surabaya Tak Ganggu Kepercayaan Investor

Minggu, 13 Mei 2018 11:58 WIB

Situasi di Gereja Santa Maria Tak Bercela Ngagel, Surabaya pasca ledakan bom yang terjadi pada 13 Mei 2018. TEMPO/Artika Sari Fahmi

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira Adhinegara, yakin kasus bom Surabaya akan cepat diatasi kepolisian. Karena itu, Bhima optimistis teror bom tidak akan berdampak pada perekonomian di Surabaya, apalagi nasional.

"Saya optimistis penanganan dari aparat keamanan untuk mengembalikan kondisi di Surabaya bisa berjalan cepat. Jadi efek yang ditimbulkan ke kepercayaan investor juga kecil," kata Bhima kepada Tempo, Ahad, 13 Mei 2018.

Baca juga: Ledakan Bom di Surabaya, 12 Orang Dikabarkan Tewas

Bhima mencontohkan teror di Gereja St Lidwina, Bedog, Sleman, Yogyakarta, pada 11 Februari 2018. Menurut Bhima, peristiwa itu hampir tidak berdampak ke sentimen pasar.

“Investor saat ini lebih mencermati data-data ekonomi makro dan tren kenaikan bunga acuan The Fed,” kata Bhima.

Bhima juga menuturkan prospek bisnis di Surabaya masih cerah dengan tingkat populasi kelas menengah yang semakin besar. Menurut dia, pengembangan kawasan industri di sekitarnya juga baik, sehingga dampak dari teror bom tersebut kemungkinan kecil.

Pagi ini, ledakan bom terjadi di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya Nomor 1, Kelurahan Baratajaya, Kecamatan Gubeng, Surabaya. Juru bicara Kepolisian Daerah Jawa Timur, Komisaris Besar Frans Barung Mangera, mengatakan ledakan juga terjadi di gereja lain.

Selain ledakan di kawasan Ngagel Madya, Barung mengatakan ledakan terjadi di dua lokasi lainnya di Surabaya, yaitu Gereja Kristen Indonesia di Jalan Diponegoro dan Gereja Pantekosta di Jalan Arjuno.

Berdasarkan data yang dihimpun Tempo, teror bom Surabaya terjadi di tiga tempat dengan interval antar-lokasi sekitar lima menit. Adapun ledakan yang terjadi di Gereja Santa Maria diduga dilakukan pada pukul 07.15 WIB dengan aksi bom bunuh diri menggunakan sepeda motor.

CAESAR AKBAR

Berita terkait

5 Tahun Bom Surabaya, Penyintas: Pelaku Adalah Korban dari Ideologi yang Berhak untuk Dimaafkan

14 Mei 2023

5 Tahun Bom Surabaya, Penyintas: Pelaku Adalah Korban dari Ideologi yang Berhak untuk Dimaafkan

Penyintas bom Surabaya telah berdamai dan memaafkan pelaku bom bunuh diri. Hal itu diungkapkan saat memperingati lima tahun bom Surabaya.

Baca Selengkapnya

Survei Indef: Formula E Beri Efek Berlipat pada Ekonomi Jakarta

24 Juni 2022

Survei Indef: Formula E Beri Efek Berlipat pada Ekonomi Jakarta

Indef menyebutkan kontribusi ajang balap mobil listrik Formula E bagi ekonomi Jakarta mencapai Rp2,63 triliun atau mendongkrak 0,08 persen PDRB riil.

Baca Selengkapnya

Indef Tidak Audit Keuangan Formula E, Hanya Melihat Implikasi Ekonomi

20 Juni 2022

Indef Tidak Audit Keuangan Formula E, Hanya Melihat Implikasi Ekonomi

Indef disebut menjadi pengaudit gelaran Formula E Jakarta. Tapi, Indef menyatakan bukan audit, hanya melihat implikasi ekonominya.

Baca Selengkapnya

Indef: Subsidi Energi Banyak Dinikmati Masyarakat Kalangan Atas

25 Mei 2022

Indef: Subsidi Energi Banyak Dinikmati Masyarakat Kalangan Atas

Indef mencontohkan penyaluran subsidi energi bahan bakar minyak (BBM) jenis solar yang mayoritas dinikmati oleh industri dan perkebunan besar.

Baca Selengkapnya

Indef Ingatkan Pemerintah untuk Kontrol Penambahan Anggaran Subsidi Energi

25 Mei 2022

Indef Ingatkan Pemerintah untuk Kontrol Penambahan Anggaran Subsidi Energi

Indef mengingatkan pemerintah untuk segera membuat strategi agar anggaran subsidi dan kompensasi energi tidak terus melonjak.

Baca Selengkapnya

Indef: Tahun Ini, Likuiditas Perbankan Masih Andalkan Deposito

7 Desember 2019

Indef: Tahun Ini, Likuiditas Perbankan Masih Andalkan Deposito

Instrumen deposito dinilai masih menjadi andalan perbankan untuk menjaga kebutuhan likuiditas hingga tahun ini

Baca Selengkapnya

Bantah Indef, Pemerintah Yakin Pertumbuhan Ekonomi 5,5 Persen

26 November 2019

Bantah Indef, Pemerintah Yakin Pertumbuhan Ekonomi 5,5 Persen

Pemerintah yakin Omnibus Law bisa mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Indef: Rencana Jokowi Pangkas Eselon Rawan Gejolak

21 Oktober 2019

Indef: Rencana Jokowi Pangkas Eselon Rawan Gejolak

Jika Jokowi merealisasikan pemangkasan jabatan eselon, Indef menyarankan ada masa transisi agar tidak timbul gejolak.

Baca Selengkapnya

Indef Beberkan Lima Daya Tarik Vietnam bagi Investor Global

11 Oktober 2019

Indef Beberkan Lima Daya Tarik Vietnam bagi Investor Global

Peneliti senior Indef Enny Sri Hartati menjelaskan laporan World Bank terkait relokasi sejumlah pabrik China ke sejumlah negara, kecuali Indonesia

Baca Selengkapnya

Indef Sebut Cadangan Devisa RI Anjlok Akibat Perang Dagang

8 Oktober 2019

Indef Sebut Cadangan Devisa RI Anjlok Akibat Perang Dagang

Cadangan devisa pada akhir September anjlok dibandingkan Agustus lalu.

Baca Selengkapnya