Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kanan), Mensesneg Pratikno (kedua kanan) dan Dirjen Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Syarif Burhanuddin (kedua kiri) melihat maket proyek Wisma Atlet Asian Games XVIII 2018 di Kemayoran, Jakarta, 29 Desember 2016. Kompleks ini ditargetkan tuntas September 2017. TEMPO/Subekti
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Syarif Burhanuddin mengatakan jumlah tenaga kerja terampil untuk pembangunan infrastruktur masih kurang.
Syarif menjelaskan, untuk satu proyek infrastruktur bernilai Rp 1 triliun, dibutuhkan sekitar 14 ribu tenaga kerja. Tapi, jumlah tenaga kerja terampil yang tersedia hanya 490 ribu orang, sedangkan jumlah tenaga ahli lebih sedikit lagi, 226 ribu orang.
"Kelemahan kita sekarang ini memang kurang tenaga kerja terampil," kata Syarif dalam diskusi di Hotel Grand Melia, Jakarta Selatan, kemarin, Jumat, 11 Mei 2018.
Syarif mengungkapkan, sebenarnya Indonesia memiliki banyak tenaga kerja terampil cukup namun mereka bekerja di luar negeri. Mereka merasa kurang mendapat kesempatan bekerja di dalam negeri.
"Pada 2016 saat booming (proyek) infrastruktur kurang lebih 200 ribu tenaga kerja (Indonesia) dari Malaysia kembali."
Syarif berharap tenaga kerja Indonesia meningkatkan kualitas. Pemerintah juga sedang menggalakkan penerbitan sertifikasi tenaga kerja terampil bidang infrastruktur.
Bupati Taput Ajak Masyarakat Rawat Infrastruktur yang Sudah Dibangun
8 hari lalu
Bupati Taput Ajak Masyarakat Rawat Infrastruktur yang Sudah Dibangun
Bupati Tapanuli Utara (Taput), Nikson Nababan, mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga dan merawat segala pembangunan yang telah dibangun pemerintah.
Mas Dhito Ajak Masyarakat Sukseskan Pembangunan Infrastruktur di Kediri
10 hari lalu
Mas Dhito Ajak Masyarakat Sukseskan Pembangunan Infrastruktur di Kediri
Pemerintah Kabupaten Kediri saat ini tengah mengerjakan pembangunan stadion, revitalisasi pasar tradisional, serta akses penunjang ke Bandara Internasional Dhoho.
Setelah Anjlok Kemarin, IHSG Kini Menguat di Level 7,226,9
24 hari lalu
Setelah Anjlok Kemarin, IHSG Kini Menguat di Level 7,226,9
Setelah turun dalam kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG berhasil menguat di sesi pertama hari ini. IHSG menutup sesi di level 7,226,9 atau naik 0.83 persen.