Rupiah Melemah, Agus Martowardojo: BI Siap Naikkan Suku Bunga

Reporter

Antara

Rabu, 9 Mei 2018 22:25 WIB

(ki-ka) Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Agusman Zainal, Gubernur BI Agus Martowardojo, Deputi Gubernur BI Erwin Rijanto, dan Kepala Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia Doddy Zulverdi saat konferensi pers di kantornya, Jakarta Pusat, 26 April 2018. Tempo/M Yusuf Manurung

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo menegaskan pihaknya sedang menyiapkan kebijakan moneter yang tegas, termasuk penyesuaian suku bunga kebijakan "7-day Reverse Repo Rate" di tengah semakin anjloknya nilai tukar rupiah.

Dalam pernyataan resminya di Jakarta, Rabu malam, 9 Mei 2018, Agus mengatakan BI sedang menyusun kebijakan moneter secara tegas dan konsisten, termasuk melalui penyesuaian suku bunga acuan. Dia juga menegaskan kini penyesuaian suku bunga acuan akan diprioritaskan untuk stabilisasi.

Baca juga: Gubernur BI Anggap Wajar Rupiah Terdepresiasi Karena Hal Ini

"Bank Indonesia juga tengah mempersiapkan langkah kebijakan moneter yang tegas dan akan dilakukan secara konsisten, termasuk melalui penyesuaian suku bunga kebijakan 7-day Reverse Repo Rate dengan lebih memprioritaskan pada stabilisasi," ujar Agus.

Suku bunga acuan BI saat ini sebesar 4,25 persen. Sudah dalam sembilan kali Rapat Dewan Gubernur bulanan, BI mempertahankan suku bunga acuan tersebut dengan arah kebijakan moneter yang bersifat "netral" dan "akomodatif".

RDG BI untuk menentukan suku bunga acuan akan digelar pada 16-17 Mei 2018 pekan depan, sekaligus menjadi rapat bulanan terakhir bagi Agus Martowardojo yang akan digantikan Mantan Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo pada 24 Mei 2018.

Dalam beberapa hari terakhir, rupiah menunjukkan tren depresiatif bahkan telah melewati level psikologis Rp14.000 per dolar AS. Kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dolar Rate (Jisdor) yang diumumkan BI pada Rabu ini, menunjukkan dolar dihargai Rp 14.074 per dolar AS.

Sejak Januari hingga 8 Mei 2018, nilai tukar rupiah melemah 3,44 persen (year to date). Namun, angka itu lebih baik dibandingkan Peso Filipina yang melemah 3,72 persen, Rupee India 4,76 persen, Real Brasil 6,83 persen, Rubel Rusia 8,93 persen, dan Lira Turki 11,51 persen.

Agus mengatakan pelemahan rupiah karena menguatnya dolar AS secara luas terhadap seluruh mata uang, sehubungan dengan semakin solidnya ekonomi AS di tengah lambatnya pemulihan ekonomi di berbagai kawasan.

"Tekanan pada nilai tukar mata uang negara-negara maju lainnya juga besar. Indonesia telah mengalami beberapa tekanan yang cukup besar seperti saat ini dalam lima tahun terakhir sejak bank sentral AS melakukan program tapering off di tahun 2013," ujar dia.

Agus juga menegaskan BI sedang giat-giatnya menerapkan stabilisasi di pasar, termasuk dual intervensi di pasar valuta asing dan di pasar Surat Berharga Negara (SBN). Selain itu, BI juga mengoptimalkan berbagai instrumen operasi moneter valas dan Rupiah, seperti lelang Forex Swap untuk menjaga ketersediaan likuiditas Rupiah dan menstabilkan suku bunga di pasar uang.

Menurut Agus Martowardojo, BI meyakini bahwa Indonesia juga akan berhasil melewati tekanan saat ini dengan baik, dengan perekonomian yang tetap tumbuh berkesinambungan dan stabil.

ANTARA

Berita terkait

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

1 jam lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

20 jam lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

2 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

3 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

3 hari lalu

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

AdaKami akan berfokus pada pendanaan untuk usaha mikro dan kecil.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

4 hari lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

6 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

7 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

7 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

7 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya