Rupiah Melemah, Kadin: Ekspor Bisa Naik 16 Persen

Selasa, 8 Mei 2018 16:17 WIB

Aktifitas bongkar muat di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, 15 Desember 2016. BPS mencatat, nilai ekspor dan impor pada November 2016 surplus sebesar 0,84 miliar dollar Amerika Serikat (AS) atau 840 juta dollar AS atau setara dengan Rp 10,92 triliun. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menilai melemahnya rupiah terhadap dolar Amerika Serikat hingga menyentuh Rp 14 ribu akan menguntungkan eksportir. Hal ini sekaligus bisa menjadi momentum untuk mendorong ekspor dan logistik nasional agar tidak kalah bersaing dengan negara lain.

"Dampak melemahnya rupiah terhadap dolar Amerika akan membuat eksportir senang. Sebaliknya, importir agak menyulitkan karena impor pakai dolar, sementara menjual menggunakan rupiah, sehingga ada kenaikan harga jual," kata Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Perdagangan Benny Soetrisno, di Jakarta, Selasa, 8 Mei 2018.

Baca: Indef: Pelemahan Rupiah Bisa Picu Kenaikan Harga Bawang Putih

Kadin bersama dengan Kementerian Perdagangan, kata Benny, juga akan terus melakukan negosiasi ke sejumlah negara untuk mempermudah bea masuk ke negara tujuan. "Saya perkirakan dengan adanya momen melemahnya rupiah terhadap dolar Amerika, nilai ekspor bisa naik hingga 16 persen," tuturnya.

Benny menyampaikan hal itu saat mendampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau pelabuhan logistik di Tanjung Priok. Ia menjadi pembicara Forum Ekspor 500 yang merupakan wadah silaturahmi antarpelaku utama dan pihak-pihak yang berkaitan dengan pengembangan ekspor nasional, yang difasilitasi oleh Kadin Indonesia.

Advertising
Advertising

Menurut Benny, Kadin akan merespons pelemahan rupiah ini dengan mendorong anggotanya meningkatkan ekspor berbagai komoditas nonmigas serta mendorong perbaikan logistik.
Sebab, tanpa adanya logistik yang baik, komoditas tidak bisa ekspor dan tidak bisa bersaing.

Terkait dengan sistem logistik yang terhubung dengan jasa pelayanan transportasi, Benny mengatakan pihaknya memiliki peran strategis menyinkronkan dan menyelaraskan kemajuan antarsektor ekonomi dan antarwilayah. Hal ini pada akhirnya bakal mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

Saat ini biaya logistik di Indonesia rata-rata membutuhkan 25 persen dari hasil penjualan produk manufaktur. Hal tersebut berpengaruh buruk terhadap daya saing industri nasional.

Angka itu, menurut Bank Dunia, lebih tinggi daripada biaya logistik di Thailand sekitar 15 persen, ataupun di Malaysia dan Vietnam yang hanya 13 persen. Tingginya biaya logistik sektor manufaktur itu merefleksikan beberapa hal, antara lain pembatasan perdagangan, prosedur izin, dan kesenjangan infrastruktur. Permasalahan yang menimbulkan biaya logistik tinggi itu yang dinilai harus segera diselesaikan sembari memanfaatkan momentum pelemahan rupiah saat ini.

ANTARA

Berita terkait

Alasan Bea Cukai Tahan 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Kenneth Koh

1 hari lalu

Alasan Bea Cukai Tahan 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Kenneth Koh

Alasan Bea Cukai menahan 9 supercar milik pengusaha Malaysia, Kenneth Koh

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Berada di Rentang Rp15.900 - Rp16.025 per Dolar AS Hari Ini

1 hari lalu

Rupiah Diprediksi Berada di Rentang Rp15.900 - Rp16.025 per Dolar AS Hari Ini

Pada awal perdagangan Jumat pagi, rupiah turun 60 poin atau 0,38 persen menjadi Rp15.984 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

2 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

Kurs rupiah hari ini ditutup menguat 104 poin ke level Rp 15.923 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

82 Tahun Jusuf Kalla, Salah Satu Ikon Pengusaha Menjadi Politisi

2 hari lalu

82 Tahun Jusuf Kalla, Salah Satu Ikon Pengusaha Menjadi Politisi

Jusuf Kalla dikenal sebagai pengusaha keturunan Bugis yang memiliki bendera usaha Kalla Group, sebelum menjadi politisi, dua kali sebagai wapres.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

3 hari lalu

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

Rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu ditutup menguat setelah rilis data inflasi Indeks Harga Produsen (PPI) Amerika Serikat menguat.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Fluktuatif, Citroen Terapkan Strategi Khusus Jual Produk Anyar

3 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Fluktuatif, Citroen Terapkan Strategi Khusus Jual Produk Anyar

Masih sangat berfluktuasinya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS membuat sejumlah produsen mobil menerapkan strategi khusus dalam menjual produknya.

Baca Selengkapnya

Hari Ini Rupiah Makin Terpuruk ke Rp 16.100 per Dolar AS, Pedagang Tunggu Rilis Data Inflasi Terbaru

4 hari lalu

Hari Ini Rupiah Makin Terpuruk ke Rp 16.100 per Dolar AS, Pedagang Tunggu Rilis Data Inflasi Terbaru

Kurs rupiah ditutup melemah 20 poin ke level Rp 16.100 per dolar AS. Pada perdagangan kemarin, kurs rupiah per dolar AS ditutup pada level Rp 16.080

Baca Selengkapnya

Jalan Nasional Sumatera Barat Putus Diterjang Banjir, Pasokan Logistik Terancam

4 hari lalu

Jalan Nasional Sumatera Barat Putus Diterjang Banjir, Pasokan Logistik Terancam

Banjir menyebabkan jalan nasional di Sumatera Barat terputus. Kadin khawatir akan terjadi ancaman pada pasokan komoditas.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan

4 hari lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan

Wamenkeu Suahasil Nazara memperkirakan suku bunga The Fed belum akan turun dalam waktu dekat, sehingga indeks dolar meningkat dan menekan nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Kembali Melemah

5 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Kembali Melemah

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah dalam penutupan perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya