Jokowi Tegaskan Pelarangan Cantrang Tak Ada Unsur Politik

Reporter

Friski Riana

Editor

Martha Warta

Selasa, 8 Mei 2018 14:54 WIB

Presiden Joko Widodo (tengah), Kepala Staf Presiden Moeldoko, dan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti berfoto bersama para nelayan yang tergabung dalam Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta, 8 Mei 2018. TEMPO/Friski Riana

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan kebijakan pemerintah melarang nelayan menggunakan jaring ikan yang tak ramah lingkungan kerap dianggap mengandung unsur kepentingan politik. Padahal, kata Jokowi, kebijakan tersebut bertujuan mengembangkan populasi ikan.

"Para nelayan harus bisa nangkap ini arahnya ke mana. Arahnya, ya, untuk kita sendiri," katanya dalam pertemuan dengan Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia di Istana Negara, Jakarta, Selasa, 8 Mei 2018.

Baca: Dengarkan Keluhan Sopir Truk di Istana, Begini Reaksi Jokowi

Jokowi pun menegaskan pemerintah, khususnya Kementerian Kelautan dan Perikanan, tidak memiliki kepentingan politik dalam kebijakan pelarangan jaring tak ramah lingkungan, seperti cantrang. "Jangan ada yang dipelintir-pelintir, ada yang dikompor-kompori, sehingga konsistensi kita mau mengarah ke tujuan itu menjadi terbelokkan, bisa saja ada unsur politik dan kepentingan. Ndak ada. Masak, sih, Bu Susi (Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti) ada kepentingan politik? Ndak ada," ujarnya.

Jokowi tak menampik kebijakan pelarangan cantrang mengganggu kepentingan pihak lain. "Yang dulu enak, jadi enggak enak, iya," ucapnya. Namun, Jokowi melanjutkan, kebijakan itu harus dilakukan agar ikan-ikan di lautan lebih banyak berkembang.

Advertising
Advertising

Sebagai gantinya, Jokowi menawarkan penggunaan keramba jaring apung lepas pantai. Saat ini, jaring apung lepas pantai baru tersedia di Pangandaran, Karimun Jawa, dan Sabang.

Jokowi mengatakan harga membangun keramba tersebut memang mahal. Namun, menurut dia, nelayan bisa bergabung membentuk koperasi besar untuk mengadakannya. Sebab, ia melanjutkan, keramba tersebut memiliki delapan lubang jaring, dengan masing-masing jaring bisa menghasilkan 100 ton ikan. "Satu tempat ada delapan, berarti 800 ton. Gede sekali," tuturnya.

Jokowi berharap para nelayan bisa mengikuti perubahan teknologi di dunia. Sebab, penggunaan jaring apung lepas pantai sudah dikerjakan Norwegia dan Taiwan.

Salah satu nelayan asal Indramayu, Joni, mengungkapkan merasa terganggu dengan keberadaan nelayan yang menggunakan alat tangkap cantrang. Ia menuturkan kehidupan nelayan di daerahnya dulu makmur sebelum ada cantrang. "Sekarang melaut kayak main lotre. Berangkat ke laut membawa bekal, pulang dari laut belum tentu (bawa) hasil," kata Joni menyampaikan keluhan kepada Jokowi.

Berita terkait

Jokowi dan Ma'ruf Amin Dukung Timnas U-23 Indonesia Lolos ke Olimpiade Paris 2024 Usai Gagal ke Final Piala Asia U-23 2024

1 jam lalu

Jokowi dan Ma'ruf Amin Dukung Timnas U-23 Indonesia Lolos ke Olimpiade Paris 2024 Usai Gagal ke Final Piala Asia U-23 2024

Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin tetap memberikan dukungan semangat kepada Timnas U-23 Indonesia bisa lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Tunjuk Pamannya Jadi Plh Sekda Kota Medan, Berikut Sederet Kontroversi Bobby Nasution

1 jam lalu

Tunjuk Pamannya Jadi Plh Sekda Kota Medan, Berikut Sederet Kontroversi Bobby Nasution

Bobby Nasution kembali menuai kontroversi setelah melantik pamannya menjadi Sekda Kota Medan. Ini deretan kontroversinya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kunker ke Banyuwangi, Bakal Serahkan Sertifikat Tanah Elektronik

2 jam lalu

Jokowi Kunker ke Banyuwangi, Bakal Serahkan Sertifikat Tanah Elektronik

Presiden Jokowi bertolak ke Banyuwangi, Jawa Timur, untuk kunjungan kerja.

Baca Selengkapnya

CEO Microsoft Temui Jokowi, Menkominfo: Komitmen Investasinya Rp 28 T

3 jam lalu

CEO Microsoft Temui Jokowi, Menkominfo: Komitmen Investasinya Rp 28 T

Menteri komunikasi dan informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengungkap jumlah investasi Microsoft di Indonesia sebesar $1,7 miliar.

Baca Selengkapnya

Ini Pertimbangan Hakim Tolak Gugatan terhadap Rocky Gerung

4 jam lalu

Ini Pertimbangan Hakim Tolak Gugatan terhadap Rocky Gerung

Hakim menilai pernyataan Rocky Gerung sebagai kritik terhadap kebijakan publik, bukan serangan personal terhadap individu.

Baca Selengkapnya

Antusiasme Warga Nobar Timnas Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024

4 jam lalu

Antusiasme Warga Nobar Timnas Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024

Jokowi dan beberapa menteri nonton bareng laga Timnas Indonesia vs Uzbekistan di Piala Asia U-23 2024. Nobar pun dilakukan di banyak tempat semalam.

Baca Selengkapnya

Budi Arie Projo Klaim Tak Ada Cawe-cawe Jokowi di Pilkada 2024

5 jam lalu

Budi Arie Projo Klaim Tak Ada Cawe-cawe Jokowi di Pilkada 2024

Ketum Projo Budi Arie juga mengatakan belum ada arahan khusus dari Jokowi mengenai pilkada.

Baca Selengkapnya

Ketum Projo Budi Arie Pastikan Jokowi Bukan Lagi Kader PDIP

5 jam lalu

Ketum Projo Budi Arie Pastikan Jokowi Bukan Lagi Kader PDIP

Ketika ditanya peluang Jokowi masuk partai lain, Budi Arie meminta publik menunggu. Dia juga bicara soal peluang Jokowi masuk Golkar.

Baca Selengkapnya

Saat Bos Apple dan Bos Microsoft Bergiliran Temui Presiden Jokowi

6 jam lalu

Saat Bos Apple dan Bos Microsoft Bergiliran Temui Presiden Jokowi

Presiden Jokowi menerima lawatan Bos Microsoft Satya Nadella. Sebelumnya, Bos Apple Tim Cook juga telah menemui Jokowi. Apa yang dibahas?

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Bos Microsoft Bahas Investasi Besar di Bidang Kecerdasan Buatan

7 jam lalu

Jokowi dan Bos Microsoft Bahas Investasi Besar di Bidang Kecerdasan Buatan

Budi Arie yang mendampingi Jokowi saat bertemu Nadella mengatakan Microsoft akan berinvestasi secara signifikan dalam empat tahun ke depan.

Baca Selengkapnya