Sri Mulyani: Kasus Yaya Purnomo Cederai Reformasi di Kemenkeu

Reporter

Adam Prireza

Senin, 7 Mei 2018 14:36 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani saat memberikan keterangan pers terkait penangkapan stafnya oleh Komisi Pemberantasan Korupsi di Gedung Juanda 1, Kementerian Keuangan, Jakarta, 7 Mei 2018. Tempo/Adam Prireza

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani kecewa atas penangkapan pejabat Kementerian Keuangan, Yaya Purnomo (YP), oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam operasi tangkap tangan (OTT). Sri Mulyani menyebut Yaya telah mencederai reputasi Kementerian Keuangan.

"Saya sebetulnya tidak rela karena saya tahu mayoritas dari jajaran Kemenkeu adalah mereka yang bersih. Dia (Yaya) mencederai reputasi Kemenkeu," tuturnya saat konferensi pers di Gedung Juanda 1 Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Senin, 7 Mei 2018.

Baca juga: Kemenkeu Akan Berhentikan Yaya Purnomo Terkait OTT KPK

Jumat lalu, KPK menangkap Yaya dalam OTT di rumahnya, Bekasi, Jawa Barat. Yaya diduga terlibat dalam kasus korupsi penerimaan hadiah terkait dengan usul dana keuangan daerah dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2018. KPK kemudian menetapkan Yaya sebagai tersangka.

Sri Mulyani menyebut kasus tersebut telah mencederai proses reformasi birokrasi Kementerian Keuangan yang telah berlangsung selama 10 tahun. Reformasi yang ia maksud antara lain upaya menciptakan transparansi, mengenalkan proses bisnis yang lebih transparan, serta mengurangi interaksi antara jajaran Kementerian Keuangan dan pihak lain dalam hal pengurusan keuangan negara.

"Namun masih ada oknum dari Kemenkeu yang melihat adanya kesempatan untuk menjadi makelar anggaran. Kami akan melakukan evaluasi yang sangat serius dari sisi bisnis proses, tata kelola, serta tingkah laku pegawai Kemenkeu," kata Sri Mulyani.

Ke depan, dia meminta seluruh jajaran Kementerian Keuangan mengevaluasi dan meneliti kembali prosedur penyusunan dan pelaksanaan APBN. Ia pun meminta jajarannya memperkuat transparansi dalam pengelolaan APBN baik, dari penyusunan awal, pembahasan trilateral antara Kementerian Keuangan, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, dan kementerian/lembaga, serta sisi penetapan transfer ke daerah.

Sri Mulyani juga memberikan dukungan sepenuhnya terhadap segala proses hukum yang sedang dilakukan KPK terkait dengan penangkapan Yaya. "Ini membantu kami untuk bisa membersihkan Kemenkeu secara lebih cepat dan akurat," ujarnya.

Berita terkait

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

16 jam lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

1 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

1 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

1 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

3 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

3 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

4 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

4 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

4 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

5 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya