Rudiantara: Teknologi Blockchain Buat Pembayaran Pajak Lebih Transparan

Reporter

Adam Prireza

Editor

Martha Warta

Jumat, 27 April 2018 13:57 WIB

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara saat memberikan sambutan dalam acara peluncuran Blockchain Online Pajak di Hotel Raffles, Jakarta, Jumat, 27 April 2018. TEMPO/Adam Prireza

TEMPO.CO, Jakarta- Aplikasi pajak yang dikembangkan di bawah bendera PT Achilles Advanced System, OnlinePajak, menyediakan layanan terbarunya menggunakan teknologi blockchain. Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan bahwa penggunaan teknologi blockchain dalam perpajakan sudah tepat.

"Saya mendukung penerapan blockchain karena dapat memberikan transparansi dalam setiap transaksi. Hal ini selaras dengan semangat reformasi perpajakan yang dicanangkan pemerintah," tutur Rudiantara saat peluncuran di Hotel Raffles, Jakarta, Jumat, 27 April 2018.

Baca: Oknum Pegawai Pajak Peras Wajib Pajak Rp 700 Juta

Menurut Rudiantara, Indonesia adalah negara pertama di kawasan ASEAN yang menggunakan teknologi blockchain terkait urusan pemerintahan. Kedepannya, Rudiantara berharap teknologi blockchain tidak hanya digunakan dalam dunia perpajakan saja.

"Misalnya perusahaan asuransi kan juga bisa memanfaatkan teknologi ini," ujar dia.

Advertising
Advertising

Blockchain sendiri adalah teknologi penyimpanan data multiserver yang dihubungkan secara aman oleh kriptografi. Melalui teknologi ini, perubahan data yang terjadi secara efisien dan permanen dapat tercatat. Pihak yang tergabung dalam jaringan ini akan mendapatkan informasi atas setiap transaksi yang terjadi dan harus memvalidasinya.

Founder dan Direktur OnlinePajak, Charles Guinot, mengatakan dengan penggunaan blockchain, pembayaran pajak akan lebih akurat, cepat, transparan, aman, dan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Ia juga menyebut penggunaan teknologi blockchain dapat menyederhanakan beban administrasi wajib pajak khususnya perusahaan.

Seperti diketahui, pembayaran pajak melibatkan sejumlah pihak, seperti Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan, Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb), Bank Indonesia (BI), bank persepsi, dan pihak ketiga lainnya seperti penyedia aplikasi atau kantor pos.

Setiap pihak yang terlibat harus melakukan verifikasi data, mulai dari ID billing, penyetoran pajak di bank persepsi, hingga status tanda terima pajak yang dinyatakan valid. Dengan teknologi blockchain, Setiap pihak akan memiliki jaringan terhubung sehingga masing-masing dapat memeriksa keberlangsungan pembayaran pajak.

"Masing-masing pihak akan memiliki catatan dari setiap proses dan dapat saling mengecek keberlangsungan pajak. Namun data wajib pajak dapat tetap dijamin kerahasiaannya," ujar Charles.

Dengan penerapan teknologi blockchain, Charles berharap kontribusi OnlinePajak dalam hal penarikan pajak dapat meningkat. Hingga akhir 2017, ia mengatakan kontribusi pengelolaan oleh OnlinePajak sebesar 3 persen atau Rp 43 triliun. Tahun ini Charles berencana untuk meningkatkan target kontribusi pengelolaan pajak itu menjadi 10 persen.

"Sehingga realisasi penerimaan pajak di Indonesia dapat mencapai target," tutur Charles.

Berita terkait

Panduan Menghitung Bea Masuk Barang Bawaan dari Luar Negeri, Pelancong Harus Tahu

2 hari lalu

Panduan Menghitung Bea Masuk Barang Bawaan dari Luar Negeri, Pelancong Harus Tahu

Jumlah barang bawaan penumpang tidak dibatasi, hanya saja harus membayar bea masuk jika nilainya melebihi batas keringanan USD500.

Baca Selengkapnya

Bobby Nasution Segel Mal Centre Point Karena Menunggak Pajak Rp 250 Miliar

3 hari lalu

Bobby Nasution Segel Mal Centre Point Karena Menunggak Pajak Rp 250 Miliar

Wali Kota Medan Bobby Nasution menyegel Mal Centre Point karena menunggak pajak Rp 250 Miliar sejak 2011 lalu.

Baca Selengkapnya

Amartha Mikro Fintek akan Gelar Asia Grassroots Forum Pekan Depan

4 hari lalu

Amartha Mikro Fintek akan Gelar Asia Grassroots Forum Pekan Depan

Amartha Mikro Fintek berkolaborasi dengan Women's World Banking, SME Finance Forum, Accion, dan IFC mempromosikan potensi ekonomi akar rumput

Baca Selengkapnya

TKN Prabowo-Gibran Siapkan Strategi Kerek Rasio Pajak, Perlu Evaluasi Rencana Kenaikan PPN 12 Persen

4 hari lalu

TKN Prabowo-Gibran Siapkan Strategi Kerek Rasio Pajak, Perlu Evaluasi Rencana Kenaikan PPN 12 Persen

TKN Prabowo-Gibran tengah kaji kenaikan PPN menjadi 12 persen, apakah memberi manfaat atau kerugian netto terhadap perekonomian?

Baca Selengkapnya

Pemko Pematangsiantar Imbau Masyarakat Segera Bayar PBB-P2

5 hari lalu

Pemko Pematangsiantar Imbau Masyarakat Segera Bayar PBB-P2

Pemerintah Kota (Pemko) Pematangsiantar menetapkan pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) Tahun 2024, jatuh tempo pada 31 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Rencana Kenaikan PPN 12 Persen, Airlangga: Target Kami Pendapatan Pajak Naik

7 hari lalu

Rencana Kenaikan PPN 12 Persen, Airlangga: Target Kami Pendapatan Pajak Naik

Pemerintah akan menaikkan PPN 12 persen. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto singgung kenaikan pendapatan pajak.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan PPh Pribadi Tertinggi, Ada yang Mencapai 55 Persen

8 hari lalu

10 Negara dengan PPh Pribadi Tertinggi, Ada yang Mencapai 55 Persen

Berikut ini deretan negara dengan tarif pajak penghasilan pribadi tertinggi hingga 50 persen, didominasi oleh negara-negara di Benua Eropa.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Tanggapan Jokowi Atas Fenomena Pabrik Tutup, Cerita Pengguna Starlink hingga Viral Pajak Rp9 Juta

11 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Tanggapan Jokowi Atas Fenomena Pabrik Tutup, Cerita Pengguna Starlink hingga Viral Pajak Rp9 Juta

Presiden Joko Widodo atau Jokowi memaklumi usaha selalu ada kondisi naik turun.

Baca Selengkapnya

Awal Mula Penemuan Taptilo untuk SLB yang Sempat Ditahan dan Dipajaki Bea Cukai, Alat Apakah Itu?

11 hari lalu

Awal Mula Penemuan Taptilo untuk SLB yang Sempat Ditahan dan Dipajaki Bea Cukai, Alat Apakah Itu?

Alat pembelajaran taptilo untuk salah satu SLB sempat ditahan dan dipajaki Bea Cukai. Apakah itu Taptilo yang penting bagi belajar tunanetra?

Baca Selengkapnya

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara: Kita Harus Waspada, Pendapatan Negara Turun

12 hari lalu

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara: Kita Harus Waspada, Pendapatan Negara Turun

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan bahwa Indonesia harus waspada, karena pendapatan negara pada triwulan I 2024 turun.

Baca Selengkapnya