Rumor Buwas Ditunjuk Jadi Dirut Bulog, Kalla: Dia Pekerja Keras

Selasa, 24 April 2018 16:56 WIB

Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam sesi wawancara mingguan dengan awak media di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, 24 April 2018. TEMPO/Ahmad Faiz

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan belum mengetahui ihwal mantan Kepala Badan Narkotika Nasional, Budi Waseso atau Buwas, yang disebut-sebut menjadi calon Direktur Utama Perum Bulog menggantikan Djarot Kusumayakti. Namun Kalla memuji Buwas sebagai orang yang baik.

"Saya belum tahu bagaimana. Tapi kalau bicara Buwas, dia pekerja keras dan konsekuen," kata Kalla di kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Selasa, 24 April 2018.

Baca: Pergantian Dirut Bulog, Istana Pastikan Belum Ada Rapat TPA

Menurut Kalla, Buwas memiliki pengalaman yang baik. Ia menyebut kinerja Buwas selama memimpin BNN bisa dikategorikan berhasil.

Bila rumor itu benar, Kalla menilai Buwas bisa menjadi pimpinan Bulog yang baik. "Bulog beda lagi dengan hukum. Tapi kalau mau belajar dan bekerja keras di bidang bisnis, tentu dapat dilakukan dengan baik," ujarnya.

Advertising
Advertising

Adapun Menteri Sekretaris Negara Pratikno menyatakan, hingga saat ini, belum ada rapat tim penilai akhir (TPA) untuk Direktur Utama Perusahaan Umum Bulog. "Belum ada TPA," kata Pratikno setelah meresmikan Sistem Informasi Perjalanan Dinas Luar Negeri (Simpel) dan sosialisasi aplikasi itu kepada kalangan perguruan tinggi di kompleks Sekretariat Negara, Jakarta, Selasa.

Pratikno juga bungkam ketika ditanya apakah benar mantan Kepala Badan Narkotika Nasional Komisaris Jenderal (Purnawirawan) Budi Waseso akan menempati posisi Dirut BUMN. "Belum, belum ada TPA. Mungkin beberapa hari ini, mungkin minggu ini, atau minggu depan akan ada TPA. Tapi memang belum ada TPA, ya," ucapnya.

Kemarin, Djarot Kusumayakti mengatakan masih menunggu kepastian soal penggantian dia di perusahaan penyangga logistik pangan nasional itu. Ia mengatakan bakal diganti oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno. Sejumlah pihak menyebut posisi tersebut akan diisi Budi Waseso.

Sementara itu, Staf Khusus Kementerian BUMN Wianda Pusponegoro enggan berkomentar soal isu pergantian Djarot. Wianda belum melihat ada perubahan apa pun di organisasi Perum Bulog. "Soal isu, saya harus benar-benar menunggu bahwa ada keputusan resmi dan sebagainya, baru bisa saya jawab," kata Wianda saat dihubungi Tempo, kemarin.

Berita terkait

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

2 jam lalu

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

Ketua PMI Jusuf Kalla meminta Hamas untuk bersatu dengan Fatah ketika bertemu perwakilan kelompok tersebut di Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

1 hari lalu

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

Hamas meminta bantuan dari Jusuf Kalla agar menjadi mediator guna mengakhiri perang dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

1 hari lalu

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

Pemerintah melalui Perum Bulog menaikkan harga eceran tertinggi atau HET untuk beras SPHP, dari Rp10.900 menjadi Rp12.500 per kilogram sejak 1 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

2 hari lalu

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo buka suara soal naiknya harga beras merek SPHP.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

2 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

Penjelasan Bulog atas harga beras yang tetap mahal saat harga gabah terpuruk.

Baca Selengkapnya

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

4 hari lalu

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi membeberkan alasan penyerapan jagung dari petani hingga kini masih terkendala.

Baca Selengkapnya

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

4 hari lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya

Bulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan

4 hari lalu

Bulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan

Perum Bulog menyalurkan Bantuan Pangan Tahap II berupa beras kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

12 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

13 hari lalu

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

Harga gabah anjlok menjadi Rp 4.500 per kilogram. Kemendag sebut gara-gara panen raya.

Baca Selengkapnya