TEMPO.CO, Jakarta - Staf Khusus Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Wianda Pusponegoro enggan berkomentar soal isu pergantian Direktur Utama Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Dirut Perum Bulog) Djarot Kusumayakti. Wianda belum melihat ada perubahan apa pun di organisasi Perum Bulog.
"Soal isu, saya harus benar-benar menunggu bahwa ada keputusan resmi dan sebagainya, baru bisa saya jawab," kata Wianda saat dihubungi Tempo, Senin, 23 April 2018.
Baca juga: Dirut Bulog Mengaku Akan Diganti Menteri Rini Soemarno Hari Ini
Sebelumnya, beredar kabar Kementerian BUMN akan mengganti Dirut Perum Bulog saat ini, Djarot Kusumayakti. Kabar itu beredar sejak Jumat lalu. Sejumlah pihak menyebut posisi Djarot akan digantikan oleh Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso.
Wianda tak menjawab ataupun membantah mengenai rencana pergantian Direktur Utama Perum Bulog, begitu juga dengan kabar pengangkatan Budi Waseso. Wianda kembali menegaskan belum ada informasi resmi sehingga tak bisa menyodorkan konfirmasi.
Meski begitu, Djarot membenarkan ada agenda penggantian Dirut Perum Bulog siang ini, 23 April 2018, di Kementerian BUMN. "Sekarang saya masih menunggu. Kalau sesuai rencana, hari ini (SK penggantian akan diserahkan)," ujar Djarot, seperti dikutip bisnis.com.
Djarot merupakan Dirut Bulog kedua pada era pemerintahan Presiden Joko Widodo. Dia menggantikan Lenny Sugihat pada 2015.
Pada masa kepemimpinan Djarot, Bulog kian mendapat banyak penugasan untuk komoditas pangan, selain beras. Bulog turut terlibat untuk mengatasi fluktuasi harga bawang merah, kedelai, jagung, hingga daging.