Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti (kiri) didampingi Direktur Pelayanan & Fasilitas PT Angkasa Pura II (Persero) Ituk Herarindri (tengah) membagikan coklat kepada calon penumpang, di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, 21 April 2018. PT Angkasa Pura II (Persero), pengelola bandara Soekarno Hatta merayakan Hari Kartini di Bandara Internasional Soekarno Hatta dengan mengangkat tema "Empowering Women in Digital Era". ANTARA
TEMPO.CO, Pangandaran - Di depan Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti meminta Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi serta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimulyono mengeruk sungai di Pangandaran, Jawa Barat.
Sungai yang harus dikeruk, menurut Susi, adalah Sungai Cikidang, Ciputrapingang, dan Palawangan Sagara Anakan. "Mohon dikeruk saja. Murah dan gampang. Saya tak mau tahu, bapak berdua (Menteri Perhubungan dan Menteri PUPR) yang bertanggung jawab," kata Susi kepada dua menteri tersebut, Selasa, 24 April 2018.
Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, hari ini. Pada kunjungan kali ini, Jokowi didampingi sejumlah menteri Kabinet Kerja, salah satunya Susi Pudjiastuti.
Saat peresmian keramba jaring apung (KJA) offshore, Susi mengaku diminta warga Pangandaran untuk membangun dermaga, mengeruk sungai, dan membangun perumahan nelayan. "Minta sungai dikeruk karena tidak bisa masuk-keluar (perahu untuk melaut)," ujar Susi saat memberi sambutan.
Susi lantas berujar, nelayan yang setuju sungai dikeruk silakan berdiri. Nelayan yang menghadiri acara langsung berdiri. "Ini enggak di-setting lho," tutur Susi kepada Jokowi dan tamu undangan lain.
Susi menuturkan, jika sungai tidak disodet atau dikeruk, sawah-sawah yang berada di atasnya akan kebanjiran. Menurut dia, banyak warga yang mengeluhkan sawahnya banjir. "Untuk perumahan nelayan, PUPR mohon ditambah. Di sini cuma 50 unit," kata Susi Pudjiastuti.
