Kemenhub: Tarif Ojek Online Terlalu Tinggi, Ditinggal Konsumen

Jumat, 20 April 2018 18:17 WIB

Ribuan massa gabungan driver ojek online melakukan aksi demo konvoi menuju Istana Merdeka, Jakarta, 27 Maret 2018. Dalam aksinya driver ojek online menuntut adanya kesamaan tarif antar operator. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Sub Direktorat Angkutan Orang Kementerian Perhubungan Syafrin Liputo meminta agar para pengemudi ojek online mengajukan tarif yang tidak terlalu tinggi. "Kami meminta kepada para pengemudi ojek online agar besaran usulan tarifnya lebih moderat," ujarnya usai menghadiri sebuah diskusi di Universitas Indonesia, Depok, Jumat, 20 April 2018.

Syafrin mencontohkan, usulan tarif ojek online yang dinilai terlalu besar seperti yang diajukan saat ini sebesar Rp 3.500. "Sementara tarif batas bawah untuk angkutan online roda empat juga Rp 3.500," tuturnya.

Baca: Kemenhub: Aturan Soal Aplikator Ojek Online Rampung Juni

Jika melihat dari prinsip investasi, kata Syafrin, antara kendaraan roda empat dan dua terdapat perbedaan yang cukup jauh. "Begitu diusulkan tentunya kan muncul pertanyaan, kok sama (tarif) antara ojek dan mobil," katanya.

Meski begitu, menurut Syafrin, pemerintah telah meminta kepada pihak perusahaan aplikasi online untuk responsif terhadap permintaan para pengemudi ojek online. Ia pun mengaku telah beberapa kali memfasilitasi pertemuan antara keduanya untuk membahas soal tarif ini.

Advertising
Advertising

Syafrin berharap agar perusahaan aplikasi bersama pengemudi ojek online dapat menemukan batasan tarif yang ideal. Sehingga, lanjut dia, ojek online yang menjadi pemasok kebutuhan masyarakat sebagai sistem angkutan berbasis aplikasi (paratransit) dapat tetap beroperasi. "Jadi ojek online tidak ditinggalkan karena tarifnya terlalu tinggi," tutur dia.

Terkait penentuan tarif, Senin, 23 April 2018 mendatang para pengemudi ojek online akan kembali menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR. Menurut Ketua Umum Perkumpulan Pengemudi Transportasi dan Jasa Daring Indonesia (PPT JDI) Igun Wicaksono, lebih dari 10 ribu pengemudi akan memadati area tersebut.

Sebelumnya, para pengemudi ojek online menggelar aksi serupa di depan Istana Negara, Jakarta Pusat, pada Selasa, 27 Maret 2018. Mereka menuntut penyesuaian tarif dan payung hukum untuk ojek online.

Kali ini, menurut Igun, para pengemudi ojek online merasa dua tuntutan utama belum terealisasi. Tuntutan pertama adalah ditetapkannya tarif Rp 3.000-Rp 4.000 dengan sistem subsidi dari perusahaan penyedia jasa transportasi online. Dengan begitu, penumpang tetap dapat menikmati harga murah. Tuntutan kedua mengenai payung hukum bagi ojek online.

Berita terkait

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

2 hari lalu

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

Kemenhub akan terus mengevaluasi penataan bandara secara umum, termasuk bandara internasional.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Imbau Masyarakat Tinggalkan Travel Gelap, Ini 5 Dampak Buruk Menggunakannya

7 hari lalu

Kemenhub Imbau Masyarakat Tinggalkan Travel Gelap, Ini 5 Dampak Buruk Menggunakannya

Hindari risiko fatal dengan travel gelap. Ketahui dampak buruknya, termasuk kecelakaan, asuransi, dan tarif tak jelas.

Baca Selengkapnya

Dirjen Hubud Apresiasi Kinerja Karyawan AirNav

12 hari lalu

Dirjen Hubud Apresiasi Kinerja Karyawan AirNav

Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia, menerima kunjungan kerja Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Maria Kristi Endah Murni.

Baca Selengkapnya

Arus Balik: Jumlah Penumpang Kereta hingga Angka Kecelakaan Turun

12 hari lalu

Arus Balik: Jumlah Penumpang Kereta hingga Angka Kecelakaan Turun

Setelah Lebaran 2024, gelombang arus balik memulai perjalanan banyak orang kembali ke perantauan

Baca Selengkapnya

Kemenhub Berangkatkan Peserta Arus Balik Gratis dengan 160 Bus

13 hari lalu

Kemenhub Berangkatkan Peserta Arus Balik Gratis dengan 160 Bus

Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memberangkatkan peserta arus balik gratis Lebaran 2024 dengan 160 bus.

Baca Selengkapnya

Terminal Tirtonadi Solo Mulai Kirim Sepeda Motor Peserta Mudik Gratis Lebaran 2024 Kembali ke Perantauan

15 hari lalu

Terminal Tirtonadi Solo Mulai Kirim Sepeda Motor Peserta Mudik Gratis Lebaran 2024 Kembali ke Perantauan

Loading pengiriman sepeda motor, masuk ke truk, dan diberangkatkan sekitar pukul 14.00 menuju ke Terminal Pulo Gadung.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Siapkan 3 Armada Kapal Rute Panjang-Ciwandan untuk Arus Balik Lebaran

15 hari lalu

Kemenhub Siapkan 3 Armada Kapal Rute Panjang-Ciwandan untuk Arus Balik Lebaran

Kapal tersebut diperuntukkan bagi kendaraan sepeda motor dan mobil kecil. Sedangkan selama arus balik, truk 3 sumbu untuk sementara tak diperbolehkan.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Siapkan Rencana Cadangan Penyeberangan Sumatera-Jawa

15 hari lalu

Pemerintah Siapkan Rencana Cadangan Penyeberangan Sumatera-Jawa

Salah satu instruksinya yakni mempercepat dikeluarkannya Surat Perintah Berlayar (SPB) kapal.

Baca Selengkapnya

Menhub Tinjau Persiapan Arus Balik di Bandara Soekarno-Hatta

15 hari lalu

Menhub Tinjau Persiapan Arus Balik di Bandara Soekarno-Hatta

AirNav Indonesia diminta untuk mengoptimalkan runway ketiga di Bandara Soekarno-Hatta.

Baca Selengkapnya

Momen Lebaran Terakhir Presiden Jokowi

19 hari lalu

Momen Lebaran Terakhir Presiden Jokowi

Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran tahun ini menjadi momen terakhir bagi Presiden Jokowi. Lantas, apa yang akan dilakukan oleh Jokowi?

Baca Selengkapnya