Susi Pudjiastuti: KKP Telusuri Pemilik Kapal Buronan Interpol

Kamis, 19 April 2018 00:16 WIB

Koordinator Staf Khusus Satgas 115 Ahmad Santosa, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, dan Wakil Kepala Staf Angkatan Laut Taufiq saat konferensi pers mengenai kapal buronan interpol bernama STS-50. Konferensi pers berlangsung di Gedung Mina Bahari IV KKP, Jakarta Pusat, 18 April 2018. TEMPO/Lani Diana

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan akan menginvestigasi kasus kapal buronan International Criminal Police Commission (Interpol) bernama STS-50.

"Kapal tidak memiliki status kewarganegaraan yang wajar. Selanjutnya kami akan membuat investigasi," kata Susi saat konferensi pers di Gedung Mina Bahari IV Kementerian KKP, Jakarta Pusat, Rabu, 18 April 2018.

Baca juga: ABK di Kapal Buronan, Susi Pudjiastuti Gandeng Dua Kementerian

Sebelumnya, TNI Angkatan Laut menangkap kapal STS-50 di wilayah perairan sekitar 60 mil dari sisi tenggara Pulau Weh, Sabang, Aceh. STS-50 merupakan buronan interpol pelaku pencurian ikan secara ilegal atau illegal fishing.

Kapal itu mengangkut 30 ABK yang terdiri dari 10 orang Rusia dan 20 orang Indonesia. Namun dalam dokumen tertulis bahwa kapal itu hanya membawa 20 orang ABK, yang terdiri atas 14 orang WNI dan 6 orang kru asal Rusia.

Susi menjelaskan, kapal STS-50 melarikan diri dari dua pemerintah yang berbeda, yakni Cina dan Mozambik. Saat berlabuh di Dalian Port pada 22 Oktober 2017, pemerintah Cina mengambil dokumen kapal, paspor dan buku laut anak buah kapal (ABK) STS-50.

Setelahnya, kapal mendapat dokumen baru dan melanjutkan berlayar ke Mozambik. Namun, pemerintah Mozambik kembali menahan dokumen kapal STS-50 yang diduga palsu di Maputo Port pada 18 Februari 2018.

Susi berujar memerlukan bantuan asosiasi internasional untuk mengusut kasus ini. Menurut Susi, pemerintah akan terus berkoordinasi dengan mitra internasional, seperti Interpol.

Kerja sama juga dilakukan dengan otoritas Australia, Selandia Baru, Togo, Cina, dan Mozambik. Tujuannya untuk menelusuri dalang serta pemilik yang merasakan manfaat (beneficial owner) kapal STS-50.

"Sehingga dapat ditindak dengan tegas dan tuntas berdasarkan hukum yang berlaku," ujar Susi Pudjiastuti.

Berita terkait

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

38 hari lalu

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

Berita terpopuler bisnis pada Senin, 25 Maret 2024, dimulai dari respons Sri Mulyani Indrawati soal ramai pembahasan barang bawaan ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

39 hari lalu

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

Berita terkini: Berapa nilai THR yang diterima Jokowi dan Ma'ruf Amin? Kisah Sri Mulyani saat dirayu Susi Pudjiastuti untuk pulang ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

39 hari lalu

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

Sri Mulyani bercerita pertemuan dia dengan Susi Pudjiastuti yang membujuknya pulang ke Indonesia menjadi Menteri Keuangan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Wanti-wanti Susi Pudjiastuti soal Makan Siang Gratis Prabowo, Investor Pertanyakan Kelanjutan IKN

18 Februari 2024

Terkini: Wanti-wanti Susi Pudjiastuti soal Makan Siang Gratis Prabowo, Investor Pertanyakan Kelanjutan IKN

Berita terkini bisnis pada siang ini dimulai dari Susi Pudjiastuti yang mengingatkan soal program makan siang gratis Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Susi Pudjiastuti Setuju Subsidi BBM Dialihkan untuk Makan Siang Gratis: Asalkan Anggarannya Tidak Disunat

18 Februari 2024

Susi Pudjiastuti Setuju Subsidi BBM Dialihkan untuk Makan Siang Gratis: Asalkan Anggarannya Tidak Disunat

Melalui kicauannya di media sosial X, Susi Pudjiastuti mengaku lebih setuju subsidi BBM dialihkan untuk makan siang gratis anak-anak di sekolah.

Baca Selengkapnya

Susi Pudjiastuti Tolak Keras Rencana Ekspor Benih Lobster: Ini Program Hulurisasi

8 Februari 2024

Susi Pudjiastuti Tolak Keras Rencana Ekspor Benih Lobster: Ini Program Hulurisasi

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menolak keras rencana pemerintah membuka kembali keran ekspor benih lobster atau benur.

Baca Selengkapnya

Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Begini Kondisinya Saat Ini

6 Februari 2024

Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Begini Kondisinya Saat Ini

TPNPB-OPM menyatakan belum melepaskan pilot Susi Air lantaran pemerintah Indonesia dan pemerintah Selandia Baru belum mau berbicara dengan mereka.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Bantah akan Bebaskan Pilot Susi Air Besok

6 Februari 2024

TPNPB-OPM Bantah akan Bebaskan Pilot Susi Air Besok

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) membantah akan membebaskan pilot Susi Air besok

Baca Selengkapnya

Respons Susi Pudjiastuti soal Dugaan Suap SAP Jerman ke Pejabat KKP: Sedang Saya Cari Tahu

16 Januari 2024

Respons Susi Pudjiastuti soal Dugaan Suap SAP Jerman ke Pejabat KKP: Sedang Saya Cari Tahu

Susi Pudjiastuti buka suara soal dugaan suap dari SAP, perusahaan software berbasis di Jerman, kepada pejabat KKP.

Baca Selengkapnya

Laut Cina Selatan Disebut dalam Debat Capres, Tahukah Sekarang Bernama Laut Natuna Utara?

10 Januari 2024

Laut Cina Selatan Disebut dalam Debat Capres, Tahukah Sekarang Bernama Laut Natuna Utara?

Laut Cina Selatan disebut dalam debat capres lalu. Berikut alasan pemerintah Indonesia bersikeras menyebutnya sebagai Laut Natuna Utara.

Baca Selengkapnya