Aliando: Tuntutan KKDO Tak Wakili Seluruh Pengemudi Taksi Online

Reporter

Dewi Nurita

Senin, 16 April 2018 17:54 WIB

Para pengemudi taksi online yang tergabung dalam Aliansi Nasional Driver Online (Aliando), Kamis, 28 Maret 2018, MARIA FRANSISCA

TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator Aliansi Nasional Driver Online (Aliando) Indonesia April Baja membantah pengemudi taksi online menolak beleid perusahaan aplikator menjadi perusahaan trasportasi, yang saat ini tengah digodok pemerintah. Bantahan ini diutarakan menyusul tuntutan aksi Koalisi Kesejahteraan Driver Online (KKDO) Indonesia ke kantor Grab Indonesia dan GoJek, menolak kedua perusahaan penyedia jasa transportasi online itu menjadi perusahaan transportasi pada hari ini, Senin, 16 April 2018.

Menurut April, tuntutan aksi KKDO Indonesia tak mewakili suara driver online secara keseluruhan. "Aliando mendukung pemerintah mendorong aplikator memegang izin penyelenggaraan transportasi agar hubungan antara mitra atau driver online dengan aplikator menjadi jelas di mata hukum," ujar Baja saat dihubungi Tempo pada Senin, 16 April 2018.

Baca juga: Kemenhub Rampungkan Draf Permenhub Soal Taksi Online

Saat ini Kementerian Perhubungan tengah menggodok peraturan yang akan mengatur aplikator taksi online berubah menjadi perusahaan transportasi. Beleid terkait dengan taksi online, ditargetkan terbit bulan ini. Drafnya juga sudah selesai.

Peraturan ini diharapkan dapat memberi kejelasan nasib driver online. Meski sebelumnya, Kementerian Perhubungan sudah mengeluarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 108 Tahun 2017, namun peraturan tersebut murni aturan terkait dengan transportasi. Sedangkan tentang perusahaan aplikator belum diatur di Permenhub tersebut.

Sebelumnya, KKDO yang mengatasnamakan diri perwakilan driver online berpendapat, beleid ini akan semakin membuat mereka seperti majikan dan buruh, bukan mitra kerja. "Selama ini saja mereka sebagai penyedia aplikasi, sudah berperilaku seolah perusahaan transportasi yang merekrut driver, menentukan tarif, bonus dan insentif," ujar koordinator aksi KKDO Indonesia, Alexander saat dihubungi Tempo, Senin, 16 April 2018.

Dia berkeyakinan tuntutan yang disampaikan itu mewakili aspirasi dari seluruh driver.

Di lain pihak, Managing Director Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata mengatakan, pihaknya sengaja tidak menemui perwakilan koordinator aksi KKDO Indonesia kali ini. Sebab perwakilan mitra pengemudi Grab yang ikut serta dalam aksi tersebut ditengarai tidak benar-benar mewakili mitra pengemudi yang sesungguhnya. "Setelah kami melakukan penelusuran dari nama-nama perwakilan mitra pengemudi tersebut, kami menemukan bahwa sebagian dari mereka telah kami putus hubungan kemitraannya karena tindakan fraud atau kecurangan," ujarnya saat dihubungi terpisah.

Sementara itu Tempo mencoba menghubungi Public Relations Manager GO-JEK Indonesia, Rindu Ragillia terkait beleid yang mengharuskan aplikator taksi online menjadi perusahaan transportasi. Namun belum ada jawaban dari Rindu.

Berita terkait

Viral Sopir Taksi Online Coba Lakukan Penculikan dan Peras Penumpang Wanita, Ini Tips Aman Gunakan Taksi Online

50 hari lalu

Viral Sopir Taksi Online Coba Lakukan Penculikan dan Peras Penumpang Wanita, Ini Tips Aman Gunakan Taksi Online

Video viral beredar soal percobaan penculikan terhadap wanita oleh sopir taksi online. Berikut tips aman naik taksi online.

Baca Selengkapnya

Kronologi Perempuan Hampir Diculik Sopir Grab, Sempat Alami Kekerasan, Diancam dan Diperas

52 hari lalu

Kronologi Perempuan Hampir Diculik Sopir Grab, Sempat Alami Kekerasan, Diancam dan Diperas

Ramai di media sosial unggahan cerita korban yang diduga mengalami tindakan kekerasan oleh sopir GrabCar. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Terkini: Sri Mulyani Dikabarkan Tak Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Garuda Indonesia Tebar Diskon Tiket Pesawat hingga 80 Persen

20 Februari 2024

Terkini: Sri Mulyani Dikabarkan Tak Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Garuda Indonesia Tebar Diskon Tiket Pesawat hingga 80 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dikabarkan tidak akan masuk kabinet Prabowo Subianto, apabila Menteri Pertahanan itu resmi memenangkan pilpres.

Baca Selengkapnya

KCIC Buka Suara soal Penodongan Penumpang Whoosh oleh Driver Taksi Online di Sekitar Stasiun Tegalluar

20 Februari 2024

KCIC Buka Suara soal Penodongan Penumpang Whoosh oleh Driver Taksi Online di Sekitar Stasiun Tegalluar

PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) buka suara soal penodongan terhadap penumpang Whoosh.

Baca Selengkapnya

Sopir Taksi Online Jabodetabek Tuntut Tarif Dasar di Aplikasi Naik

23 November 2023

Sopir Taksi Online Jabodetabek Tuntut Tarif Dasar di Aplikasi Naik

Kenaikan yang diminta hampir dua kali lipat. Sopir taksi online ancam ajak ojek online berunjuk rasa jika tuntutan tidak direspons dalam seminggu.

Baca Selengkapnya

Eks Anggota Densus 88 Pembunuh Sopir Taksi Online di Depok Divonis Seumur Hidup

25 September 2023

Eks Anggota Densus 88 Pembunuh Sopir Taksi Online di Depok Divonis Seumur Hidup

Eks personel Densus 88, Bripda Haris Sitanggang, membunuh sopir taksi online Sony Rizal karena terjerat utang akibat judi online

Baca Selengkapnya

LRT Jabodebek, Cerita Penumpang Tunggu 1,5 Jam Sebelum Pindah ke Taksi Online

30 Agustus 2023

LRT Jabodebek, Cerita Penumpang Tunggu 1,5 Jam Sebelum Pindah ke Taksi Online

Hari ini LRT Jabodebek alami gangguan di Bekasi dan Halim.

Baca Selengkapnya

Proyek Galian Perparah Kemacetan Lalu Lintas, Ciputat-Fedex sampai 2 Jam

29 Agustus 2023

Proyek Galian Perparah Kemacetan Lalu Lintas, Ciputat-Fedex sampai 2 Jam

Pekerjaan proyek saluran air di Jalan Juanda, Ciputat Timur, berdampak kemacetan lalu lintas yang bertambah parah beberapa hari belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Kejahatan dan Pelecehan Jadi Ancaman di Taksi Online, Organda Bilang Begini

25 Agustus 2023

Kejahatan dan Pelecehan Jadi Ancaman di Taksi Online, Organda Bilang Begini

Taksi online kerap menjadi tempat terjadinya tindak kejahatan seperti pelecehan hingga hilangnya nyawa penumpang oleh oknum pengemudi.

Baca Selengkapnya

Pertumbuhan Ekonomi Melambat, Warga Cina Banyak Jadi Sopir Taksi Online

16 Agustus 2023

Pertumbuhan Ekonomi Melambat, Warga Cina Banyak Jadi Sopir Taksi Online

Pemulihan pasca-pandemi Cina yang lemah dan rekor pengangguran kaum muda mengirim lebih banyak orangmenjadi sopir taksi online.

Baca Selengkapnya