Pertamina Sebut Pipa yang Bocor di Balikpapan Berumur 20 Tahun

Rabu, 11 April 2018 08:00 WIB

Luasan sebaran minyak Pertamina di Teluk Balikpapan berdasarkan data Satelit Sentinel 1A, 2 April 2018. (LAPAN)

TEMPO.CO, JAKARTA - Direktur Pengolahan Pertamina Toharso menyebut pipa bawah laut penyalur minyak mentah yang mengalami kebocoran di Balikpapan sudah berusia 20 tahun.

"Tapi bukan berarti pipa itu sudah harus diganti. Usia pipa bisa lebih dari 20 tahun," ujar Toharso di ruang rapat Komisi VII, Gedung Dewan Perwakilan Rakyat, Jakarta, Selasa, 10 April 2018.

Soalnya, lanjut Toharso, pipa tersebut terbentuk dari berbagai lapisan. Menurut dia, pipa tersebut terbuat dari baja yang dilapisi oleh antikarat dan beton sebelum ditenggelamkan ke bawah laut. Dengan begitu, kata Toharso, pipa tersebut dapat bertahan lama.

Ia menyebut Pertamina secara rutin melakukan inspeksi terhadap pita itu. Terakhir, pipa sepanjang 20 kilometer dengan diameter 48 sentimeter itu diinspeksi tahun 2016 lalu.

Simak: Dampak Ekologis Tumpahan Minyak Pertamina di Teluk Balikpapan

Advertising
Advertising

"Hasil inspeksi itu berlaku selama tiga tahun. Selain itu pipa itu juga terdaftar dan ada di peta," tutur dia.

Toharso mengakui memang alat-alat sistem pengontrolan dari pipa yang dibangun pada tahun 1998 itu belum memiliki sistem pengamanan tercanggih. Sistem penutupan katup, lanjut dia, masih dilakukan secara manual.

Berbeda dengan alat sistem pengendalian yang dibangun saat ini. Menurut dia, dengan sistem pengamanan terbaru katup pipa penyalur minyak mentah akan tertutup secara otomatis jika ditemukan gangguan tekanan.

"Terus terang saja pipa ini belum sebagus itu shutdown valve-nya. Masih manual. Tapi ada tanda ketika tekanan turun, makanya kami matikan," ucap Toharso.

Direktur Pengolahan ini pun menyatakan kedepannya Pertamina akan memasang sistem pengamanan emergensi dalam bentuk digital. Sehingga jika terjadi kejadian serupa, katup pipa akan tertutup secara otomatis.

Seperti diketahui sebelumnya, tumpahan minyak mentah yang diikuti dengan kebakaran itu terjadi pada Sabtu, 31 Maret 2018. Insiden tersebut mengakibatkan lima orang tewas. Pipa yang menghubungkan Terminal Crude Lawe-lawe dengan Kilang Balikpapan itu diketahui patah.

Hingga saat ini tim investigasi gabungan pemerintah maupun Pertamina sedang menelusuri penyebab kebocoran tersebut. Toharso pun memastikan investigasi soal penyebab kebocoran minyak mentah Pertamina akan selesai dalam waktu dekat.

"Dalam waktu dekat, kami sudah minta investigasi untuk cepat," tutur dia.

Berita terkait

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

1 hari lalu

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

PT Pertamina International Shipping mencatat data dekarbonisasi PIS turun signifikan setiap tahun.

Baca Selengkapnya

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

1 hari lalu

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

PGN mulai optimalkan produk gas alam cair di tengah menurunnya produksi gas bumi.

Baca Selengkapnya

Cara Mendaftar Sebagai Penerima LPG 3 Kg Bersubsidi

3 hari lalu

Cara Mendaftar Sebagai Penerima LPG 3 Kg Bersubsidi

Bagi masyarakat yang belum terdaftar sebagai pembeli LPG 3 kg harus menunjukkan KTP dan Kartu Keluarga (KK) di pangkalan atau penyalur resmi.

Baca Selengkapnya

Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Bicara Pemerataan Energi Indonesia

4 hari lalu

Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Bicara Pemerataan Energi Indonesia

PT Pertamina (Persero) dan PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading berpartisipasi dalam pameran industri terkemuka internasional

Baca Selengkapnya

Pertamina Geothermal Energy Dorong Program Pengelolaan Sampah

5 hari lalu

Pertamina Geothermal Energy Dorong Program Pengelolaan Sampah

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) melakukan berbagai inisiatif untuk menjaga lingkungan.

Baca Selengkapnya

Pertamina International Shipping Klaim Berhasil Turunkan Emisi Karbon

5 hari lalu

Pertamina International Shipping Klaim Berhasil Turunkan Emisi Karbon

PT Pertamina International Shipping (PIS) mengklaim dekarbonisasi yang dilakukan perusahaannya dapat menurunkan emisi karbon.

Baca Selengkapnya

Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

5 hari lalu

Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

PT Pertamina Patra Niaga memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) Indonesia tidak terganggu meski ada konflik di Israel dan Iran.

Baca Selengkapnya

Berita Catur: Pertamina Indonesia Tournament 2024 Pekan Ini Diikuti 12 GM dan 12 IM dari 8 Negara

5 hari lalu

Berita Catur: Pertamina Indonesia Tournament 2024 Pekan Ini Diikuti 12 GM dan 12 IM dari 8 Negara

PB Percasi selenggarakan Pertamina Indonesian GM Tournament 2024, pekan ini. Kejuaraan internasional catur ini diikuti 12 GM dan 12 IM dari 8 Negara.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Erick Thohir Minta Pertamina Cs Borong Dolar, KAI Buka Rekrutmen Program Management Trainee

10 hari lalu

Terkini Bisnis: Erick Thohir Minta Pertamina Cs Borong Dolar, KAI Buka Rekrutmen Program Management Trainee

Menteri BUMN Erick Thohir meminta BUMN seperti Pertamina memborong dolar AS di tengah memanasnya konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Erick Minta Pertamina Cs Borong Dolar di Tengah Konflik Iran-Israel, Airlangga: TIdak Bijak

10 hari lalu

Erick Minta Pertamina Cs Borong Dolar di Tengah Konflik Iran-Israel, Airlangga: TIdak Bijak

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto merespons soal antisipasi Menteri BUMN Erick Thohir terhadap imbas ekonomi dari konflik Iran-Israel. Erick menginstruksikan BUMN yang memiliki porsi utang luar negeri yang besar untuk segera membeli dolar Ameria Serikat dalam jumlah besar.

Baca Selengkapnya