Tumpahan Minyak di Balikpapan, Pertamina Bantah Lalai

Jumat, 6 April 2018 09:35 WIB

Sebuah kapal mendekati lokasi pertama kali munculnya api di perairan Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur, 31 Maret 2018. Kebakaran ini berasal dari ceceran minyak yang ditemukan kapal patroli PT Pertamina. ANTARA/Sheravim

TEMPO.CO, Balikpapan - PT Pertamina (Persero) membantah perusahaan telah lalai dalam melakukan pengawasan, sehingga ada pipa penyalur minyak mentah bawah laut yang patah dan menimbulkan tumpahan minyak yang mencemari perairan Teluk Balikpapan. "Terlalu dini mengatakan demikian," kata General Manager Pertamina Refinery Unit V, Togar MP, di Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat, 6 April 2018.

Pertamina, khususnya Pertamina RU V, adalah pengelola kilang minyak di Balikpapan. Pada Kamis kemarin, Togar bersama jajaran Pertamina RU V menghadiri undangan DPRD Kota Balikpapan untuk memberikan penjelasan atas peristiwa tumpahan minyak mentah yang disusul kebakaran di Teluk Balikpapan yang terjadi Sabtu pekan lalu.

Baca: Pertamina Naikkan Harga Pertalite Rp200 Mulai 24 Maret 2018

Sebanyak lima orang tewas sebab peristiwa itu, termasuk satu individu pesut (Orcaella brevirostris), mamalia laut yang langka yang menghuni Teluk Balikpapan. Selain itu, sebanyak 162 kapal nelayan berikut alat tangkapnya tidak bisa serta merta dipakai melaut karena kotor tercemar minyak mentah.

Selama dua hari penuh juga operasional Pelabuhan Semayang ditutup. Akibatnya, kapal yang tiba di Balikpapan tidak bisa masuk dan bersandar di pelabuhan, dan kapal yang ada di Teluk Balikpapan tidak bisa keluar.

Advertising
Advertising

Lebih jauh Togar menyebutkan bahwa yang paling berhak menyatakan ada kelalaian nanti hanyalah pihak kepolisian selaku penyidik. "Kami tidak mau berdebat soal itu," katanya.

Bantahan Pertamina itu merespons tudingan Ketua Komisi III DPRD Kota Balikpapan Nazaruddin sebelumnya. Nazaruddin menyatakan bahwa Pertamina lalai dalam mengelola keamanan usahanya. Kelalaian itu antara lain tidak dipakainya sistem pengawasan yang bisa cepat mengetahui bila ada kejadian seperti pipa bocor atau tumpahan minyak.

Menurut laporan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), luas daerah terdampak mencapai hampir 13.000 hektare. Pohon-pohon di hutan mengrove di utara di Kariangau menjadi pekat oleh minyak.

Penyebab tumpahan kemudian diketahui ada pipa bawah laut Pertamina yang menghubungkan Terminal Crude Lawe-lawe dengan Kilang Balikpapan mengalami kerusakan. Pipa baja berdiameter 20 inci dan ketebalan 12 milimeter di kedalaman 25 meter itu dilaporkan patah dan bergeser hingga 120 meter dari posisi awalnya.

Regional Manager Communication and CSR Kalimantan Pertamina Yudi Nugraha menyebutkan bahwa pipa bawah laut yang mulai dipasang tahun 1998 itu masih sangat layak. "Kalau tidak ada kekuatan yang luar biasa yang menghantamnya, tidak akan rusak pipa itu," katanya.

Pipa bawah laut Pertamina itu terakhir dicek kondisinya pada Desember 2017 dan pengecekan berikutnya dilakukan pada 2019. Saat itu tidak dilaporkan adanya kerusakan.

ANTARA

Berita terkait

Pertamina Hulu Energi: Produksi Migas 1,04 Juta Barel per Hari Triwulan I-2024

4 jam lalu

Pertamina Hulu Energi: Produksi Migas 1,04 Juta Barel per Hari Triwulan I-2024

Hingga Maret 2024, Pertamina Hulu Energi juga mencatatkan kinerja penyelesaian pengeboran tiga sumur eksplorasi.

Baca Selengkapnya

Daftar 7 Lowongan Kerja BUMN dan Swasta pada Mei 2024

16 jam lalu

Daftar 7 Lowongan Kerja BUMN dan Swasta pada Mei 2024

Sejumlah perusahaan Badan Usaha Milik Negara atau BUMN membuka lowongan kerja pada bulan Mei 2024 ini

Baca Selengkapnya

Pertamina Indonesian GM Tournament 2024: Pecatur Aditya Bagus Arfan dan Novendra Priasmoro Juara

2 hari lalu

Pertamina Indonesian GM Tournament 2024: Pecatur Aditya Bagus Arfan dan Novendra Priasmoro Juara

IM Aditya Bagus Arfan dan GM Novendra Priasmoro juara di pertandingan catur Pertamina Indonesian GM Tournament 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan

5 hari lalu

Gempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan

PT Pertamina Patra Niaga memastikan operasionalnya masih berjalan aman pascagempa di Garut, Jawa Barat pada Sabtu, 27 April 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

7 hari lalu

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

PT Pertamina International Shipping mencatat data dekarbonisasi PIS turun signifikan setiap tahun.

Baca Selengkapnya

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

7 hari lalu

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

PGN mulai optimalkan produk gas alam cair di tengah menurunnya produksi gas bumi.

Baca Selengkapnya

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

7 hari lalu

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

Iran dikenal memiliki sumber daya alam dan potensi kekayaan yang tinggi. Termasuk saffron, apakah itu?

Baca Selengkapnya

Cara Mendaftar Sebagai Penerima LPG 3 Kg Bersubsidi

9 hari lalu

Cara Mendaftar Sebagai Penerima LPG 3 Kg Bersubsidi

Bagi masyarakat yang belum terdaftar sebagai pembeli LPG 3 kg harus menunjukkan KTP dan Kartu Keluarga (KK) di pangkalan atau penyalur resmi.

Baca Selengkapnya

Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Bicara Pemerataan Energi Indonesia

10 hari lalu

Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Bicara Pemerataan Energi Indonesia

PT Pertamina (Persero) dan PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading berpartisipasi dalam pameran industri terkemuka internasional

Baca Selengkapnya

Pertamina Geothermal Energy Dorong Program Pengelolaan Sampah

11 hari lalu

Pertamina Geothermal Energy Dorong Program Pengelolaan Sampah

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) melakukan berbagai inisiatif untuk menjaga lingkungan.

Baca Selengkapnya